Terdengar tetesan-tetesan rintik hujan sayup-sayup. Menambah nyenyak saja dua orang berpelukan disana.
Pagi membuat Nadya tak bisa tidur, matanya berkedip-kedip menatap Revan pulas tertidur. Bunyi bel rumah membuatnya terpaksa bangkit.
'Perihnya terasa seperti pertama kali melakukan' pikir Nadya, saat ingin menemui siapa yang datang ketika hujan.
Awalnya dia ingin membangunkan Revan, ia juga tidak tega. Wajah lelaki itu sangat damai, bibirnya yang tampak tersenyum semakin membuatnya tak tega.
Bergegas Nadya mengenakan baju serta lilitan kain menyerupai rok. Ia membuka pintu mendapati seorang pengantar makanan dengan mobilnya.
'Pantas saja hujan-hujan dia tetap menganta' gumamnya dalam hati.
***
Ponsel yang terus berdering, mengganggu tidur damai Revan. Antara tertidur dan tidak, ia meraba-raba seseorang yang sebelumnya erat memeluk seolah tak akan melepas. Dirinya tak menghiraukan ponsel yang berdering tiga kali.