***
"Kurang ajar anak itu. Seenaknya saja berpangku tangan [tidak melakukan apa-apa], aku yang disibukkan gara-gara dia" gerutu wanita didepan komputer miliknya, menahan geram.
Sedangkan…
Laki-laki tinggi membuka pintu dari ruangan atasannya, menaruh file-file yang siap bubuhan tanda tangan persetujuan pemimpin kantor.
'Jam makan siang' pikirnya, melirik jam tangan hitam miliknya.
Tak sengaja pandangan laki-laki tadi mengarah pada gadis yang mengotak-atik computer.
'Apa dia tidak makan siang?' batinnya menebak.
Nabila tak menyadari kedatangan teman sekaligus rivalnya. Adit mengetuk pelan meja menggunakan punggung jari tengah. Nabila terkejut, sontak matanya mengerjap, melihat kearah si pengetuk.
"Ada apa?" sahutnya.
Laki-laki itu menyatukan kelima jarinya, mengayunkannya kearah mulut.
Dahi wanita disana mengerut..
"Ada apa?!" geram Nabila.
"Makan. Kamu gak makan siang?" tanya Adit mengalah. Tak ingin berdebat, ia tahu Nabila menaikkan nada bicara tadi.