Lili terbangun kesiangan, ia melewatkan kelas paginya hari ini. Alan memang gila, ia hampir tidak membiarkan Lili tidur semalaman.
Lili mengerjabkan matanya masih berusaha mengumpulkan kesadaran, ia meraba ranjang di sebelahnya, kosong. Alan pasti sudah berangkat ke kantor. Selelah apapun Alan entah kenapa pria itu selalu tampak segar di pagi hari. Lili benar-benar salut dengan stamina Alan yang luar biasa.
Lili berpikir, pasti Alan memilih menyiapkan sarapannya sendiri dari pada membangunkanya agar bisa beristirahat lebih lama. Lagi-lagi efek kehamilan membawa perubahan besar pada sosok Alan dengan sangat signifikan.
Lili melirik ponselnya yang bergetar di atas meja nakas. Dengan malas ia meraih ponsel itu dan menyipitkan matanya karena layar ponsel yang terlalu terang.
'Kenapa tidak datang? Kau lupa ada kuis hari ini?'