Baik Han Jifeng dan juga Qin Yueru, Tang Li ingin bertemu dengan mereka di kehidupannya yang sekarang. Selain kebencian dan kemarahan, Tang Li sudah tidak memiliki perasaan apa-apa lagi terhadap Keluarga Han.
Saat berhadapan dengan Qin Yueru, Tang Li teringat akan peluru yang menembus otaknya.
Berbagai emosi bercampur aduk dan melonjak di dalam hatinya. Rasanya seperti hendak menghadapi ajalnya sendiri.
Kadang-kadang Tang Li berpikir, apabila di kehidupan sebelumnya Qin Yueru tidak berpura-pura sangat menyukainya dan tidak terus menyinggung tentang Han Jifeng, yang katanya hanya fokus bekerja dan tidak mencari pasangan hidup, akankah dia masih berimajinasi terhadap Han Jifeng? Hingga membuatnya terjebak dalam pernikahan yang lebih parah daripada penipuan seperti itu?
Akan tetapi, Tang Li lebih tahu daripada siapapun bahwa ia tidak boleh menyalahkan orang lain.