Meskipun Jiang Yining memilih Li Wenyan karena statusnya, tetapi saat melihat Li Wenyan dan istrinya berhubungan harmonis, dia tetap saja merasa jijik seolah memakan lalat.
Jelas-jelas tadi malam pria itu mencium dirinya.
Tang Li bersikap seolah tidak menyadari raut aneh di wajah Jiang Yining. Dia menarik sebuah kursi dan duduk di sana, dan kebetulan kursi yang dipilihnya berseberangan dengan Ouyang Qian.
Malam ini, Li Wenyan menyerahkan kursi utama kepada Nenek Li.
Dia sendiri dan Ouyang Qian duduk bersebelahan.
Sementara itu, Jiang Yining duduk berseberangan dengan Li Wenyan.
Setelah duduk di meja makan, Tang Li tidak melirik siapa pun saat makan.
Tentu saja Li Wenyan tidak akan menatap Jiang Yining di depan Ouyang Qian, bahkan melirik sekali pun tidak. Oleh karena itu, perasaan diabaikan ini membuat Jiang Yining memegang sumpit semakin kencang.
Setelah makan malam, Tang Li dipanggil oleh Li Wenyan ke ruang kerjanya.
