Setelah dipukul sekian lama, Li Wenyan bahkan tidak sempat memaki dan mengutuk lagi.
Ia sudah berusia lebih dari lima puluh tahun, dan tentu saja kebugaran fisiknya kalah dari anak muda. Tak peduli betapa sehat kondisi tubuhnya, ia tetap tidak akan kuat menahan pukulan maut orang-orang itu.
Tak lama kemudian, rasa sakit mulai melanda seluruh tubuhnya.
Mereka tidak memukul kepalanya. Jelas sekali, tujuan mereka bukanlah merenggut nyawa Li Wenyan.
Karena kepalanya ditutupi dengan karung, Li Wenyan samar-samar dapat melihat ada seorang pria bermasker hitam berdiri di depannya. Pria itu membuang sisa puntung rokok di tanah dan mengangkat besi baja di tangannya. Pria itu tampak hendak memukulnya dengan keras.
"Siapa yang memerintahkan kalian melakukan ini? Orang itu memberi kalian keuntungan apa!"
Li Wenyan berteriak dengan lantang.
"Bagaimana kalian bisa tahu bahwa aku menginap di sini?"
"Apa konspirasi kalian!"
