Setelah berlari jauh dari tempat itu, akhirnya Tang Li berhenti.
Tang Li berdiri di luar pagar lapangan tembak dengan napas terengah-engah. Ketika ia menoleh ke belakang, ia tidak menemukan siapa-siapa. Di sana, yang terlihat hanya dua baris pohon beringin besar yang rimbun di kedua sisinya.
Di bawah sinar matahari siang ini, pipi Tang Li terasa sangat panas dan merah.
Tatapan kedua mata Song Baiyan masih tersimpan di dalam benaknya. Tatapan itu tampak mendalam dan masih membawa rasa kelembutan, meski telah menjalani hidup sekian lama. Tatapan seperti ini tidak sengaja membuat Tang Li terperangkap di dalamnya.
Saat kembali ke lapangan tembak, Tang Li sedikit tidak fokus ketika berlatih menembak lagi.
Para artis dan kru film makan siang di lapangan tembak.