Chereads / Sandiwara Kehidupan Kedua / Chapter 29 - Anak Berambut Kuning

Chapter 29 - Anak Berambut Kuning

Tang Li berdiri di samping jendela sambil melipat tangan di dada dan memandang langit malam. Ia mengerti bagaimana kesulitan Qin Yueru sebagai ibu. Namun, bukan berarti Tang Li pantas menderita karena perselingkuhan yang sudah dilakukan oleh Han Jifeng.

Keesokan harinya, Tang Li bangun pagi-pagi sekali. Meskipun pagi itu tidak ada kelas, ia tetap bangun pagi dan keluar. Pagi itu, ia ingin pergi ke gedung film akademi yang berada di seberang jalan. Mungkin petugas keamanan terus memandangi Tang Li karena ia memiliki banyak luka. Ia pun melambatkan langkahnya dan memberikan senyum ramah kepada petugas tersebut.

Ketika Tang Li masuk ke gerbang akademi film, ia merasakan sesuatu yang berbeda dari sekolah seni. Bisa dibilang bahwa membaca seolah menjadi makanan dan minuman sehari-hari di sekolah seni. Namun, kebanyakan dari mereka yang berada di akademi film ini memiliki bakat baik itu dalam pertunjukan, musik vokal, dan aspek-aspek lain.

Tang Li melihat papan tanda yang terletak di pinggir jalan dan menemukan gedung pengajaran film. Pagi pukul 08:20, kelas pun dimulai. Tang Li berjalan dari lantai satu ke lantai enam, lalu masuk ke salah satu kelas lewat pintu belakang.

Ada dua pria yang sedang memegang naskah di depan mimbar. Sebelum duduk, Tang Li menggeser kursi hingga suaranya terdengar. Seseorang yang duduk di depannya pun tiba-tiba menoleh ke arahnya, diikuti oleh tatapan mata banyak orang yang juga menatap ke arah Tang Li.

"Kenapa aku belum pernah melihatmu sebelumnya? Kamu dari kelas mana?" tanya seseorang yang duduk di depan Tang Li.

"Aku dari sekolah sebelah," jawab Tang Li dengan jujur.

Siswa laki-laki itu memandang Tang Li, lalu bertanya, "Kamu terluka karena jatuh? Bagaimana ceritanya kamu bisa seperti ini?"

Tang Li hanya diam dan tidak menjawab, "..."

"Hei, aku sedang berbicara padamu—"

Ketika pemuda itu baru selesai berbicara, penghapus papan tulis langsung melayang dan nyaris mengenainya. Penghapus itu tidak mengenai pemuda itu karena ia langsung menghindarinya dengan bersandar ke samping. Namun, penghapus itu malah mengenai tas Tang Li dan membuat debu-debu berhamburan.

Untuk sesaat, semua yang berada di kelas itu menatapnya. Karena Tang Li tahu bahwa guru dari kampus ini tidak suka ada mahasiswa lain datang ke kampusnya, Tang Li pun pergi meninggalkan kelas itu sebelum ekspresi guru itu semakin muram.

Tepat saat Tang Li membuka pintu kelas belakang, terdengar suara marah dari guru tersebut, "Lagi-lagi kamu, anak berambut kuning! Kampus kita ini tidak mengajari orang luar. Kembalilah ke kampusmu sendiri! Jangan datang untuk macam-macam dengan kami!"

Tang Li berbalik setelah mendengar kata-kata itu. Kemudian, beberapa siswa bersorak, "Dia tidak hanya mengacau di kelas Guru, tapi juga di kelas-kelas lainnya."

"Terakhir kali, dia mengambil kartu kampus dan menyamar sebagai mahasiswa laki-laki di kampus kita. Kemudian, Guru Zhu mengusirnya dengan kemoceng bulu."

Pemuda berambut kuning itu berdiri, mengeluarkan permen karet dari mulutnya, dan sengaja meletakkannya di meja. Sikap ini berhasil membuat semua orang jijik, sedangkan guru semakin marah melihatnya. Setelah itu, pemuda itu pergi bersama Tang Li dengan kesal.

Begitu menuruni tangga, Tang Li melihat sekelompok gadis sedang berdiskusi, "Bukankah Yuan'er berperan sebagai tokoh wanita kedua? Kenapa masih ikut audisi? Ini sudah dua hari dan aku belum menemukan kandidat yang cocok."