[Dalam mimpi itu, Yang Mulia tidak sering bertemu dengan Tang Li]
Di ruang teh, di mana suara dawai masih terdengar, seorang pemuda duduk di seberangnya. Setelah berbasa-basi seperti biasa, pemuda itu kembali menceritakan apa yang dia sebut 'mimpi'.
Tanpa permulaan, tiba-tiba dia menyebutkan hal itu. Artinya, sejak tadi dia melihat Song Baiyan dan Tang Li di pinggir jalan.
Angin malam yang hangat meniup bara rokok di sela-sela jari Song Baiyan.
Seseorang yang rasional tidak akan membicarakan peristiwa takhayul.
Walaupun Song Baiyan pergi ke kuil untuk berpuasa setiap tahun, ini tidak berarti bahwa dia mempercayai takhayul bahwa ada orang di dunia ini yang dapat meramal kejadian di masa depan.
Namun, apa yang dikatakan Han Jifeng seakan menumbangkan persepsinya ini.
Meski dia tahu bahwa itu akan menjadi topik yang tabu, Han Jifeng tetap mengatakannya——