Chereads / Menunggumu Semasa Hidupku / Chapter 27 - Akibat Perbuatannya Sendiri

Chapter 27 - Akibat Perbuatannya Sendiri

Tang Xinyan, Tang Yurou, dan Jiang Na'er berada dalam grup yang sama. Salah satu dari mereka akan menjadi tokoh utama dalam film ini.

Setelah dipilih secara acak, Jiang Na'er menjadi peserta audisi pertama.

Film bergenre sejarah ini menceritakan seorang wanita yang kehilangan suaminya dan dijebak oleh orang lain. Wanita ini terpaksa bekerja sebagai penyanyi yang menemani tamu minum. Tapi, wanita ini memegang prinsip sendiri dan tidak terlibat dalam dunia yang kejam ini. Akhirnya, wanita ini menemukan putranya dan mendukung ekonomi keluarganya seorang diri.

Naskah itu berisi teks film, serta ada pula bagian bernyanyi dan menari.

Tang Xinyan pandai berakting dan menari. Ia juga lumayan bisa menyanyi, tapi tidak sebagus Tang Yurou. Tang Yurou pernah merilis album studio sebelumnya. 

Ia hanya perlu melakukan yang terbaik. Apakah ia terpilih atau tidak, semua tergantung pada pendapat para penilai. Ia tidak bisa mengendalikannya.

Setelah Jiang Na'er selesai berakting, staf mempersilakan Tang Xinyan naik ke panggung.

Tang Yurou dan Jiang Na'er berdiri di sudut panggung. Jiang Na'er berbisik di telinga Tang Yurou. "Aku diam-diam menaruh obat di air minum dia. Nanti, dia pasti akan mempermalukan dirinya sendiri di depan para staf. Kak Yurou, tak diragukan lagi, tokoh utama ini pasti akan menjadi milikmu."

Tang Yurou tersenyum kecil. "Tang Xinyan, kau jangan pernah ingin menang dariku!"

….. 

Sebenarnya, pihak investor sudah memilih Tang Xinyan untuk memerankah tokoh utama di film sejarah ini. Mereka tidak setuju dengan audisi kali ini.

Sutradara Hou adalah sutradara terkenal di negeri ini. Ia tidak suka orang yang masuk lewat jalan pintas. Karena itu, dia telah sepakat dengan pihak investor. Jika keterampilan pertunjukan Tang Xinyan tidak memenuhi syarat, ia tidak akan menyetujui Tang Xinyan untuk memerankan tokoh utama di film ini, bahkan meskipun pihak investor berlatar belakang kuat. 

…..

Di atas panggung.

Tang Xinyan meletakkan naskahnya. Ia melirik Sutradara Hou sejenak, yang belum melihatnya sejak ia naik panggung. Ia menghadap ke Sutradara Hou dan para penilai. Ia membungkuk hormat pada mereka.

Sutradara Hou berpikir bahwa Tang Xinyan tak memiliki keterampilan berakting. Ia melambaikan tangannya dengan tak sabar. "Cepat mulailah!"

Tang Xinyan mengambil napas dalam-dalam. Ia segera berkonsentrasi dan memulai pertunjukannya.

Semua gerakan tubuh Tang Xinyan melukiskan cerita film itu dengan jelas dan penuh emosi. Kini Sutradara Hou melihat pertunjukannya. Awalnya, ia tampak tidak sabar dan meremehkannya, tapi perlahan-lahan ia terkesan dan gembira saat melihat penampilan Tang Xinyan.

Di babak terakhir pertunjukannya, Tang Xinyan menyeka air mata di wajahnya, lalu berdiri dari kursi. Ia langsung masuk ke adegan terakhir dan berkata dengan tegas. "Selama kau hidup, kau tidak bisa mengkhianati jiwamu!"

Setelah selesai berakting, Tang Xinyan harus menampilkan pertunjukan bernyanyi dan menari.

Ketika bernyanyi dan menari, mata indah Tang Xinyan tampak menawan. Setelah melihat pertunjukan itu, Sutradara Hou merasa bahwa Tang Xinyan sangat cocok memerankan tokoh utamanya.

Di sudut panggung, Tang Yurou dan Jiang Na'er saling memandang dengan aneh.

"Bukankah kau menaruh obat di air minumnya? Mengapa dia masih baik-baik saja?" Tang Yurou bertanya pada Jiang Na'er dengan suara rendah.

"Aku tidak tahu, aku benar-benar menaruhnya... Aduh..." Jiang Na'er memegangi perutnya, dan tiba-tiba wajahnya menjadi pucat.

Tang Yurou mengerutkan kening. Begitu ia ingin memarahi Jiang Na'er, perutnya juga mulai sakit.

Saat ini, terdengar suara tepuk tangan meriah di ruang audisi.

Staf memberitahu Tang Yurou untuk bersiap-siap naik ke panggung.

"Kak Yurou, aku sudah tidak tahan. Perutku sangat sakit. Aku pergi ke kamar mandi dulu." Jiang Na'er memegang perutnya dan cepat-cepat berlari ke luar.

"Giliran nomor dua belas, Tang Yurou," teriak staf.

Perut Tang Yurou sakit, dan wajahnya pucat. Mata merah Tang Yurou melototi Tang Xinyan, yang sedang berjalan turun dari panggung.

'Harusnya Tang Xinyan yang sakit perut. Tapi, mengapa malah aku dan Na'er yang sakit perut?' Tang Yurou kebingungan.