Chereads / Menunggumu Semasa Hidupku / Chapter 20 - Hati Tang Xinyan Sedingin Es

Chapter 20 - Hati Tang Xinyan Sedingin Es

"Kalau kau sungguh ingin bercerai, sahammu di Grup Fu akan menjadi milik Sichen," kata He Meijuan dengan gembira.

Tang Xinyan mengernyit.

Sebelum kakek Fu Sichen meninggal, ia meninggalkan 10 persen saham Grup Fu untuk Tang Xinyan. Tapi ada syaratnya. Untuk mendapatkan saham itu, Tang Xinyan harus melahirkan pewaris generasi ketiga untuk keluarga Fu.

Jika He Meijuan tidak menyebutkan masalah ini, Tang Xinyan hampir lupa.

Setelah melihat ekspresi gembira He Meijuan, Tang Xinyan akhirnya mengerti mengapa He Meijuan tidak menyukainya selama ini.

Ternyata, He Meijuan berpikir bahwa Tang Xinyan telah merebut saham Grup Fu.

Tang Xinyan tiba-tiba tersenyum lebar. "Asal Ibu tahu saja, aku juga bisa mentransfer saham itu pada Ayah! Setahuku, Ayah memiliki anak jadah yang hanya lebih muda satu tahun dari Sichen!"

Raut wajah He Meijuan langsung berubah menjadi buruk. Jari He Meijuan menunjuk ke hidung Tang Xinyan dan berkata dengan marah, "Dasar wanita murahan. Jangan-jangan kau diam-diam menggoda anak jadah itu di malam ulang tahunmu?!"

Tang Xinyan sudah terbiasa dengan celaan He Meijuan, jadi ia tidak marah. "Ibu selalu marah setiap hari, pantas saja Ayah tidak mau kembali ke rumah selama bertahun-tahun ini." 

Tang Xinyan malas untuk berbicara dengan mereka lagi. Ia melihat pakaiannya yang basah dan berbalik untuk berjalan ke kamar mandi.

Begitu sampai di pintu kamar mandi, rambutnya yang panjang ditarik dengan kasar.

Seluruh tubuhnya sangat lemah karena ia sedang sakit. Begitu rambutnya ditarik, ia jatuh ke lantai.

Dahinya terbentur ke sudut dinding, dan rasa sakit langsung menghantamnya.

Tang Xinyan memejamkan matanya. Begitu ia berdiri dari lantai, ia melihat ekspresi sombong Fu Sijing. Emosi yang ditahan dari tadi sedikit demi sedikit meluap. "Memangnya kau harus memprovokasiku, ya?"

Fu Sijing mengangkat alisnya. "Kenapa? Apakah kau ingin menamparku lagi? Tang Xinyan, kaulah yang berselingkuh dari kakakku lebih dulu dan tidak menghormati ibuku. Wanita tak tahu malu seperti kau harus diberi pelajaran!"

Tang Xinyan menggigit bibirnya dengan kuat. Ia mengabaikan Fu Sijing dan berjalan ke tempat tidur. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

Setelah panggilan tersambung, ia berkata dengan suara dingin. "Halo, apakah ini jasa properti? Saya pemilik unit nomor 806. Tolong kirim dua penjaga keamanan ke sini..."

Sebelum selesai berbicara, pergelangan tangannya digenggam oleh seseorang dengan sangat kuat, seolah-olah ingin menghancurkan tulang pergelangan tangan Tang Xinyan. 

Entah sejak kapan, Fu Sichen ternyata datang ke sini. 

Tang Xinyan menatap Fu Shichen sambil menahan rasa sakit di pergelangan tangannya. Ia berkata dengan dingin, "Apa yang kau lakukan? Lepaskan!"

Fu Sichen memandang Tang Xinyan dengan ekspresi marah. "Mereka adalah keluargaku. Bisa-bisanya kau memanggil penjaga keamanan untuk mengusir mereka?"

Ketika Fu Sijing melihat Fu Sichen, ia berlari ke arah kakaknya sambil menangis. "Kak, lihatlah, Tang Xinyan menampar wajahku sampai bengkak. Dia juga melawan Ibu. Tidak hanya itu, dia juga mengaku berselingkuh!"

Fu Sichen melihat wajah Fu Sijing yang merah dan bengkak, serta matanya yang berkaca-kaca. 

Kemudian, ia menatap Tang Xinyan lebih tajam dan dingin. "Minta maaflah pada Ibu dan Sijing!"

Mendengar kata-kata Fu Sichen, hati Tang Xinyan terasa sedingin es, seolah-olah masuk ke rumah iglo.

…..