Chereads / Story Na Jaemin / Chapter 2 - 01. First Meet

Chapter 2 - 01. First Meet

Selama perjalanan pulang dari Jepang. Rasanya sangat melelahkan, sedangkan kedua orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya di Jepang. Ya, otomatis aku pulang sendiri.

"Kakak!" teriakku langsung menghampiri kak Yuta yang kini menungguku di bandara.

Langsung memeluk erat tubuh kak Yuta, karena sudah lama tidak bertemu dengan kakak.

Kak Yuta membalas pelukan adiknya, "Kakak kangen sama kamu, dek."

"Aku juga kangen, kak."

Tak berselang lama aku melepaskan pelukannya.

Kak Yuta tetap saja terlihat tampan seperti dulu, walaupun kita sudah lama tidak bertemu, karena dia sibuk dengan kuliahnya.

Kak Yuta membantuku memasukkan koper ku ke dalam bagasi mobilnya.

"Aah... lelah juga selama perjalanan," desahku, menyenderkan bahu di kursi mobil.

"Ohiya, kakak sudah daftarkan kamu ke sekolah baru, besok kamu sudah mulai masuk," ucap kak Yuta yang lagi fokus menyetir.

Mataku membelalak lebar. "Hah? Besok?! Haduh kak... aku capek, baru aja balik masa besok udah harus sekolah, libur dulu aja...." Aku merengek.

Kak Yuta melirik. "Enak aja mau libur, gak boleh. Pokoknya besok kamu harus masuk, itu sekolah favorit buat kamu."

"Ya ya ya, terserah kakak aja." Aku mendengus kesal.

Gini tadi gak perlu balik, apalagi kalau bertemu kak Yuta, bawahannya ribut lagi, kan.

Untung ganteng.

"Dek ke cafe dulu yok! Udah lama gak ke cafe bareng kamu," ajak kak Yuta bersemangat.

"Iy."

.

.

Kak Yuta memesan menu di bar cafe tersebut.

"Makan sini atau bawa pulang, dek?"

"Bawa pulang aja."

"Yaudah kamu duduk dulu, kakak yang pesen."

Akhirnya aku duduk santai di sofa sambil nungguin kak Yuta.

Perasaanku mulai gak enak, seperti ada seseorang yang memperhatikan ku dari sudut kursi depan. Sosok lelaki yang berpakaian hoodie putih.

Aku melihat ke arah laki-laki itu dengan sekilas, sedangkan dia masih memandangiku dengan senyuman lebar.

Cowok aneh.

Bodoh ah! Pura-pura gak lihat, aku mencari kesibukan bermain ponsel.

Tak berselang lama laki-laki itu berdiri. Dia mulai berjalan melangkah, aku sadar akan hal itu, tapi aku tetap pura-pura gak lihat.

"Kak Yuta mana sih! Pesan makanan lama amat." Batinku kesal.

"Hai."

Aku membeku ketika laki-laki itu berdiri tepat berada di sampingku. Kemudian aku mendongakkan kepalaku menatap laki-laki itu, lalu aku mulai beranjak berdiri di hadapannya.

"Ada apa ya?" tanyaku heran.

"Senang pertama kali bertemu denganmu," ucapnya, tersenyum tipis.

Aku mengernyitkan kedua alisku ke bawah.

"Bolehkah kita kenalan?"

Diam sejenak.

"Sorry, gue malas kenalan sama cowok." Aku menatap lelaki itu tanpa ekspresi.

"Kenapa?" tanyanya heran, "Mungkin kamu belum bisa mencintaiku, tapi suatu saat nanti pasti kamu jatuh cinta padaku."

Mataku terbuka lebar pada cowok aneh itu. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu, pake panggil kamu segala lagi, maksudnya apa coba? Kenal aja kagak.

"Lo apa-ap–"

"Eh! Jaemin, sendirian saja," sapa kak Yuta yang baru datang membawa bungkusan makanan.

Omongangku langsung kepotong, ketika kakak menghampirinya. Aku menatap kak Yuta dan cowok aneh itu.

Mereka sudah saling kenal?

"Iya kak," jawab laki-laki itu sambil tersenyum, menunjukkan deretan giginya.

"Lama amat sih kak!" sergah ku kesal, "Udahlah ayo pulang, aku capek!" Aku berjalan lebih dulu ninggalin kak Yuta, apalagi gak nganggepin cowok aneh itu.

"Nara!" teriak kak Yuta, "Jaemin, gue pulang dulu ya... itu tadi adek gue, biasa agak kurang sopan. Gue duluan ya, bye!" Kak Yuta menjauh sambil melambaikan tangannya berjalan menyusul adiknya.

Jaemin hanya tersenyum, memandang laki-laki bertubuh tinggi itu telah pergi.

To be continued...