Esok pagi pun tiba. Matahari bersinar lumayan cerah hari ini. Karena ini merupakan acara Pertunangan Pangeran Four, seluruh rakyat, pengawal dan pembantu istana, diwajibkan memakai baju berwarna putih. Apabila ia lelaki, maka harus menggunakan jas hitam, apabila ia perempuan, maka harus menggunakan gaun putih.
Dalam kamarku, ku gunakanlah sebuah gaun putih pemberian Four. Ia memberikan nya padaku sebagai hadiah kedatanganku di Negeri Dark Light. Saat itu ia mengatakan, bahwa aku adalah cahaya yang bersinar di kegelapan. Air mata tak henti-hentinya mengalir di pipi ku. Ku geraikan rambut hitam bergelombang ku dan kupakai sepatu pembantu berwarna hitam, yang disediakan Kerajaan sebagai penentu kasta.
Maka diperintahkan lah oleh Raja untuk masuk ke istana sesuai dengan kasta masing-masing dan ditempatkan dalam ruangan tertentu. Dimulai dari kasta terendah, yaitu para pembantu Kerajaan. Kami ditempatkan di ruangan paling terbelakang di istana Kerajaan. Lalu, masuklah kasta rakyat Kerajaan, kasta para pengawal dan kasta para bangsawan Kerajaan.
Akhirnya, masuklah Pangeran Four dengan setelan jas hitam yang melekat pas pada tubuhnya yang gagah dan diselipkan pula samurai kesayangan nya di pinggang sebelah kiri. Four berjalan bersama dengan seorang wanita cantik, berambut cokelat tua lurus dan memakai piara di atas rambut indahnya. Gadis itu menggunakan gaun putih kembang yang dihiasi permata di berbagai sisinya.
Pangeran Four dan tunangannya, memasuki istana dari ruangan paling belakang Kerajaan menuju ke singgasana Raja. Tak lupa seluruh tamu yang hadir untuk melempar kelopak bunga mawar hitam kepada mereka. Saat Four lewat, tak sengaja mata kami bertemu. Ia berhenti sebentar dan berkaca-kaca lah mata tajamnya yang indah itu. Lalu, ia melanjutkan jalannya bersama tunangannya hingga sampai ke singgasana Raja.
Dimulailah acara Pertunangan mereka. Hingga sampailah ke acara inti, dimana mereka harus menyematkan cincin di jari manis pasangannya. Namun, saat Four ingin menyematkan cincin di jari manis tunangannya, tiba-tiba terdengar lah bunyi mendengung yang sangat kuat dan memilukan telinga.
Lalu muncullah pasukan alien yang tinggal di Negeri Dark Light. Mereka menyerang setiap orang yang ada di istana. Akupun mulai berlari tiada tujuan dengan rasa takut. Aku tahu, mungkin ini adalah akhir dari kisah hidup ku. Semua orang berlarian ke luar istana, saling menginjak satu sama lain. Karena semua berebutan keluar, akupun terjatuh dan kaki ku terinjak beberapa orang. Aku sangat kesakitan dan berusaha untuk menjauhi kerumunan itu. Aku bersembunyi di salah satu ruangan kosong di istana Raja. Jalanku terpincang-pincang dan aku tidak mungkin meminta bantuan kepada orang lain. Karena setiap orang berusaha untuk menyelamatkan dirinya masing-masing.
Terjadilah pertempuran di dalam dan di luar istana Kerajaan Negeri Dark Light. Para alien Acolapthyus sangat marah, karena mereka tidak diundang di acara Pertunangan Pangeran Four. Mereka merasa bahwa mereka tidak dianggap. Padahal selama ini, di Negeri Dark Light, manusia dan alien hidup berdampingan.
*. *. *.