Chereads / Two People / Chapter 7 - BAB 7 Akhir

Chapter 7 - BAB 7 Akhir

Aku merasa putus asa saat itu, terlebih keadaan kaki ku yang terluka, tidak mungkin aku mampu berlari cepat untuk menghindari serangan alien. Maka, berdiam dirilah aku di ruangan kosong itu. Hal terakhir yang kuingat saat itu adalah Four. Akupun berkata dengan lirih dan kesakitan, "Four, maafkan aku. Sebenarnya aku sangat mencintaimu, Four. Aku mencintaimu..".

Tiba-tiba, atap ruangan itu terbakar dan aku tidak bisa diam saja disana. Dengan penuh kesakitan, aku berusaha meninggalkan ruangan itu sambil berjalan terpincang-pincang. Ternyata, di belakang ku ada alien yang melemparkan bom Talakmus ke arah ku. Aku berusaha berlari semampuku dengan keadaan kaki ku saat itu. Aku tahu sebenarnya itu sia-sia.

Dan saat bom itu meledak, "BOOM!!!". Terdengar suara mendengung di telingaku. Saat kubuka mataku hanya ada cahaya putih yang menyilaukan. Lalu terdengar suara seperti memanggilku, "Alisca!Alisca!", suara itu terdengar seperti suara Four. Betapa terkejutnya aku, ternyata Four menyelamatkan ku. Di sudut ruangan ini, ditutupi nya aku dengan tubuhnya sendiri saat bom meledak, agar aku tidak terkena serpihan benda-benda tajam.

Lalu aku tersenyum dengan sisa-sisa tenagaku pada Four. "Bertahanlah Alisca, aku akan menyelamatkan mu", kata Four dengan wajah takut dan khawatir. Dibukanya dasi yang dipakai nya lalu dibalutkan nya pada kaki ku yang terluka. Tiba-tiba, muncullah alien dan masuk ke ruangan ini. "Four, dibelakangmu ...", kata ku pelan dan menunjuk ke arah belakang Four. Four berkata, "Tutup matamu Alisca", katanya sambil meletakkan tangan nya di atas kedua mataku. Lalu kututup mataku, terdengar Four mengeluarkan samurai dari pinggang nya dan membunuh alien tersebut.

Tiba-tiba, terdengarlah suara Terompet Agung Kerajaan. Sangat kuat sekali bunyinya. Dengan cepat Four mengangkat ku dan menempatkan ku ke sudut ruangan serta menutup ku kembali dengan tubuhnya. "Ada apa Four? Apa arti bunyi itu?", tanyaku panik pada Four. "Tenang Alisca, itu hanya pertanda bahwa akan ada sebuah ledakan besar untuk memusnahkan alien Acolapthyus", jawab Four sambil tersenyum. "Ledakan besar?? Jangan Four! Kau tidak perlu menyelamatkan aku lagi, biarkan aku ikut mati bersama mu!", pintaku pada Four sambil menangis. "Tenang saja. Aku dan kau tidak akan mati, kita akan selamat..", katanya untuk menenangkan ku. Sejenak terjadi keheningan, lalu Four berkata, "Alisca?", panggilnya. "Ya, Four", jawabku sambil menangis tersedu-sedu. "Aku mencintaimu. Maukah kau menjadi istri ku?", tanya Four dengan wajah tampannya yang penuh harapan dan sambil menyodorkan telapak tangan nya. Aku menangis dan sangat sedih, mengingat kebohongan yang telah kulakukan pada Four, namun hingga saat ini Four masih tetap menyelamatkan ku. "Aku juga mencintaimu Four. Maafkan aku. Aku sangat mencintaimu. Aku mau menjadi istri mu", jawabku dengan air mata berlinang sambil membalas telapak tangannya.

Saat Four menggenggam telapak tangan ku dengan erat, terjadilah ledakan yang sangat besar.

*. *. *.

Setelah ledakan itu, kubuka mataku perlahan-lahan dan aneh dalam pikirku. Aku terbangun. Yang kulihat hanya atap berwarna putih. Yang kugenggam erat adalah selimut orange ku. Dan aku tersadar, aku berada di dalam kamar ku.

Hingga saat ini, aku selalu merindukan Four. Four adalah segalanya bagiku. Setiap malam sebelum tidur, aku selalu berdoa kepada Tuhan, agar Four dihadirkan kembali dalam mimpi ku. Wajah tampan dan mata elang Four, sudah tidak teringat lagi saat aku membuka mataku pertama kali nya dan terbangun.

Mimpi yang terasa begitu nyata. Dan pada akhirnya, kisah cintaku dan Four dapat dipisahkan. Kami memang sama-sama manusia dan kami mungkin tinggal di Planet yang sama, tetapi kami berbeda alam. Aku berada di ALAM SADAR dan Four berada di ALAM BAWAH SADAR.

Aku mencintaimu Four...

_THE END_