Seminggu kemudian.
Seperti halnya petir yang tiba-tiba datang di siang bolong tanpa disertai oleh hujan, Karmila, Mamah Artha tiba-tiba muncul di depan pintu apartemen Anya. Kebetulan Anya lah yang membukakan pintunya, karena saat itu Artha sedang membantu sibuk mencuci peralatan makan di dapur.
"Saya Mamahnya Artha, saya ingin ketemu sama anak saya," Karmila tanpa basa-basi langsung memberitahukan tujuannya begitu bertemu pertama kali dengan seorang wanita cantik yang tak lain adalah Anya. Yang telah membukakan pintu untuknya.
"Oh, silahkan masuk bu." Anya buru-buru mempersilahkan masuk. Jelas terkejut dengan kedatangan wanita yang mengaku sebagai Mamah Artha disertai seorang pemuda yang wajahnya lumayan mirip dengan Artha. Mempersilahkan keduanya duduk, lalu bergegas menuju dapur untuk memberi tahu Artha.
Yang sialnya, Artha malah terlanjur muncul sebelum Anya memperingatkannya untuk mengenakan baju yang lebih pantas.