Mata Artha melotot lebar, rasa panik langsung menyerangnya saat menerima pesan chat Anya di saat ia sedang di tengah-tengah meeting dengan Jovan dan beberapa staf lain.
[ Tha, pulang kantor nggak usah jemput. Gue mau pergi sama Omar ]
Segera setelah membacanya, Artha langsung melacak keberadaan Anya melalui aplikasi di ponsel yang sebelumnya ia pasang juga di ponsel Anya. Dan keberadaan Anya langsung terlacak sedang berada di sebuah Mall.
"Sorry, Jov. Ini urgent banget. Gue harus jemput Anya. Gue minta maaf harus meninggalkan meeting," Artha meminta ijin pada Jovan yang tampak serius memperhatikan ekspresi paniknya.
"Iya pergilah. Udah mau kelar juga meeting-nya," jawab Jovan dengan santai mengijinkan Artha meninggalkan ruang meeting.
"Terima kasih, bos!" Artha bergegas berlari keluar kantor sambil berusaha menelepon ponsel Anya.
Artha terus meneleponnya berulang kali. Namun Anya seolah sengaja tak mau menjawabnya dengan mengabaikan panggilan teleponnya berkali-kali.