Sehari setelah pulang dari Aceh.
"Apa?!" Amor bereaksi dengan keras saat Artha mengungkapkan keputusan Ayah Anya. "Itu berarti empat hari lagi terhitung dari sekarang?"
"Iya." Artha menjawab santai sambil menyeruput teh manis hangat buatan asisten rumah tangga sepupunya, Amor.
"Dan elo tenang-tenang aja?! Apa yang sudah lo persiapkan? Lo udah kasih tahu bokap nyokap lo, belum?"
"Udah. Santai aja Moy." Artha melirik Jovan yang tampak tenang menanggapi reaksi berlebihan istrinya.
"Mana bisa gue santai, dodooool!" timpal Amor histeris. "Kenapa mepet banget sih, Tha? Kenapa lo nggak nego minta acara lamarannya diadakan bulan depan kek dua minggu lagi kek. Kalo mepet gini siapa yang nggak pusing coba?" Amor mengomel sambil mengurut keningnya yang mendadak pening karena acara lamaran Artha.