"Buruan ikuti!" Anya bergerak mendahului Artha yang mendadak panik dengan tingkah spontan Anya. "Mumpung target lagi sendirian."
"OK, target sudah masuk toilet. Rencana berikutnya apa?" Artha bertanya saat mereka bertiga berada tak jauh dari toilet pria yang kebetulan tampak lengang.
"Bagaimana kalo kita ketok pintu toiletnya dengan sopan, beri salam lalu meminta target untuk ikut secara baik-baik?" usul Joko berusaha menjadi manusia yang lebih beretika. Tapi malah membuat Artha ingin membelah isi kepala Joko saking gemasnya.
"Jok, yang mau kita jemput itu bukan calon ketua RW bermartabat kayak guwe, tapi pengusaha licik penjahat kelamin psikopat yang pantas dihajar." Artha menolak mentah-mentah cara Joko yang terlalu sopan.
"Ya sudah kalo Mas Bos maunya main kasar. Bagaimana kalo target saat keluar dari toilet, kita bekap sampai pingsan pakai kaos kaki guwe yang belum dicuci selama dua tahun?" usul Joko, langsung membuat Anya dan Artha kompak memandang ke sepatu Joko.