"Serius?! Gita mencoba bunuh diri?!" Anya tersentak kaget saat bertemu dengan Artha yang memberinya kabar gembira sekaligus kabar buruk tentang Gita. "Mengiris nadinya sendiri?"
Artha mengangguk keras.
"Aku yakin dia nekat melakukannya karena dia hamil."
"Hamil?"
"Dan lagi-lagi aku yang jadi tersangkanya..." Artha menghela nafas samar sambil pura-pura memasang raut wajah merana. Meski dituduh demikian oleh kedua orangtua Gita dan Mamahnya pun ikut percaya, Artha tetap tak terpengaruh. Ia akui ia tega pada Gita. Tega merasa senang di atas penderitaannya.
"Atau jangan-jangan memang kamu?" tukas Anya tiba-tiba dengan nada curiga meski pun sebenarnya ia berpura-pura.
"Sumpah demi Amoka, aku pernah melakukan hal itu cuma sama Mamanya." Artha mengangkat kedua jarinya sambil tertawa kecil mengingat masa-masa penuh dosa saat itu bersama Anya.
"Bohong..." Anya tersipu meski terus saja menuduh.
"Sumpah. Cuma sama kamu aja. Sama Gita belum sempat."
