Artha sedang membayangkan masa di mana ia dan Anya telah menikah. Membayangkan ia melihat Anya menggendong anak mereka yang lucu di punggungnya, bersenandung riang sambil memasak di dapur. Sementara dirinya baru pulang kerja, dengan penampilan kusut menghampiri dan memeluknya dari samping sambil mengusap lembut kepala anak mereka lalu mengecup pelipis Anya dengan mesra. Membuat keduanya terhanyut dalam kemesraan lalu tertawa bersama karena membuat masakannya menjadi gosong.
Dan bayangan indah itu menguap seiring dengan terciumnya aroma gosong yang sangat nyata.
"Kok bau gosong?"
"Aku lupa. Apinya terlalu besar waktu aku diamkan sambil goreng ikan." Anya tampak panik namun masih mengaduk nasinya dengan api yang telah ia kecilkan.
"Nggak apa-apa lah, gosong dikit." Artha menenangkan sambil melongok isi panci sambil menyendok sedikit nasi yang telah matang namun ada beberapa bagian yang gosong.
"Yakin nggak apa-apa?"
