Cara terampuh untuk menutupi luka adalah dengan memasang wajah bahagia. Seharian ini Runa mengobral tawa, sekalipun pada kejadian-kejadian yang sebenarnya jauh dari kata lucu.
Di kantin siang hari itu, lagi-lagi tawa Runa menggema. Ia menjerit senang begitu souvenir yang didapatnya dari cokelat yang ia beli tadi adalah Elsa dari film Frozen.
Dita menatap Runa—yang sedang meloncat girang—dengan mata menyipit dan mulut sedikit terbuka. Bukan apa-apa, Dita berani bersumpah dengan mempertaruhkan seluruh koleksi yayang Lee Min Ho-nya, yang ia peroleh dengan modal puasa satu bulan, bahwa Runa—sohibnya itu—tidak mempunyai riwayat sebagai penggila kartun, termasuk Frozen.
Dita juga berani bertaruh, selebay-lebaynya reaksi Runa barusan, cewek itu tidak akan tahu jika ditanya siapa nama cewek cantik yang ahli menciptakan salju itu.
"Duduk, Run! Udah gue bilang, kalo lo mau bikin malu, jangan ajak-ajak gue!" bisik Dita dengan nada keras sambil menarik Runa duduk.
