Vicky mempercepat langkahnya menuju rumah dengan masih menggenggam tangan eza dan menariknya pulang.Sampai dirumah ia langsung membawa wanita itu masuk kedalam kamarnya,kedua orang tuanya yang berada dirumah merasa heran melihat kelakuan Putra mereka yang menyeret Calon istrinya menuju kamar pribadinya.
"reza,sudah berapakali aku melarangmu untuk tidak pergi tanpa diriku.....Aku bisa gila sayang..."Eza mendekati lelaki yang berdiri sembari mengacak acak rambutnya,terlihat semakin tampan,sangat tampan dimata eza.Lelaki itu tengah gusar,dia hanya merasa takut akan kehilangan wanitanya lagi itu saja.Dengan lembut dan senyum mengembang eza menggenggam jemari lelakki itu.
"Sayang..." baru mendengar ucapan sayang dari bibir eza yang terdengar merdu itu saja sudah membuat hati vicky menyejuk dan luluhlantak.Ia merengkuh wanitanya,menyembunyikan wajahnya diceruk leher wanita yang amat ia cintai itu.
"aku gila karenamu.Aku tidak berniat melarangmu Untuk bicara dengan siapapun,aku hanya takut kehilanganmu,aku tidak bermaksud melarangmu melakukan apapun,tapi lelaki itu menatapmu lain.Aku tidak menyukainya sayang...Aku percaya padamu,aku hanya tidak bisa menerima leakinlain terlalu memujimu....maafkan aku."
"Tidak apa.Aku tau,hanya saja jangan terlalu terlihat...itu tidak baik.Aku milikmu,hanya milikmu...." eza mengusap punggung lelaki yang kini sudah terlihat lebih baikan dibanding tadi.
Tok..Tok..!!! suara pintu kamar terdengar diketuk dari luar,eza mengurai pekukan vicky menuju pintu kamar.
"Bapak...ibu..." kedua orang tua vicky sudah berdiri didepan pintu kamar,mereka gusar melihat keduanya masuk kedalam kamar dengan raut wajah vicky yang terlihat kesal.
"Kalian tidak apa apa ?"
"tidak pak.Hanya kesalahpahaman sedikit,kak vicky hanya merasa kesal itu saja...."
"ah begitu rupanya..." lelaki paruh baya itu tampak menghembuskan nafas lega mendengar ucapan eza.
"Kenapa kamu masih berada disana Nak,bukankah kita akan pergi kerumah orang tua eza....Bersiaplah.Atau pernikahanmu tidak akan terlaksana..." ibunya tersenyum nakal kearah putranya itu,kontan saja vicky langsung terkesiap untuk bersiap.Dia ingin segera menikaahi wanita didepan matanya,tidak menunggu lama.Dia sudah ingin mati karena ketakutannya kehilangan wanita itu lagi.
"ibu...." rajuknya manja,menimbulkan senyum diwajah yang lainnya.
Mereka pun bersiap siap dan pergi menuju ke kediaman rumah eza yang berada dikota S.Sepanjang perjalanan vicky merasa gugup,ia terus memandangi wanita yang tengah duduk dijok belakang bersama ibunya melalui kaca.
"fokuslah menyetir Nak..." sang bapak menyadari kelakuan anaknya yang begitu kentara itu,vicky hanya nyengir kuda ditegur begitu.
Tak lama mereka tiba didepan rumah minimalis yang sederhana,ya itu rumah eza dulu bersama mantan suaminya,Rumah pemberian kakaknya Andi.Eza menarik nafas berat saat kembali kerumah yang kini ditempati kakak dan mamanya.Dari dalam rumah kak andi tergopoh gopoh menyambut kehadiran mereka vicky sempat menelponnya kemarin bahwa keluarganya akan datang untuk melamar adiknya.Andi bersiap untuk menggendong adiknya,ia tidak mau merepotkan vicky,ia tidak tau jika adiknya sudah bisa berjalan kembali...
"kakak sedang apa,aku akan turun sendiri..."
"kakak hanya ingin menggendong adikku tersayang,jangan terus merepotkan vicky..." vicky terkekeh sementara eza tersenyum melihat perhatian kakaknya.
"tidak perlu kak.Aku bisa sendiri,aku sudah bisa kembali berjalan...terima kasih sudah memperhatikanku..." cup eza mengecup pipi Andi sekilas,vicky menatap penuh harap.Andai yang dikecupnya adalah pipiku ah...tidak.hanya menunggu hari esok...batinnya sendiri.
Ketika eza turun dari dalam mobil dan berjalan memasuki rumah Andi terperanga,ia begitu tidak percaya adiknya bisa kembali sembuh,andi memeluk erat adiknya dari belakang.Ada perasaan haru dan bahagia menyelimuti hatinya,dia merasa sakit saat melihat kondisi adiknya kemarin,tapi kini sakitnya sembuh karena kesabaran vicky juga pengorbanannya.
Mereka semua memasuki rumah yang sudah terlihat ramai,keluarga besar mama rere sudah berkumpul disana.Ini lamaran kedua bagi eza,dan berharap ini yang terakhir dan pernikahan eza akan berakhir bahagia kelak. Acara berlangsung khidmat meski hanya dihadiri oleh keluarga,Raut bahagia terpancar diwajah keduanya,bahkan keluarga mereka turut merasa bahagia.Tidak menunggu lama,vicky mengutarakan maksudnya agar pernikahan segera dilaksanakan.Lebih tepatnya esok harinya,Awalnya keluarga keberatan karena begitu singkat,mereka tidak punya persiapan.Namun vicky mengatakan jika pernikahan akan berlangsung dikota P,ia sudah menyewa gedung juga WO untuk mempersiapkan semuanya.Dia tidak ingin pernikahannya dilaksanakan dikediaman eza mengingat ini pernikahan kedua eza,juga baginya.Dia tidak ingin merepotkan keluarga eza,dan juga acara hanya akan dihadiri oleh keluarga mereka,para kerabat serta teman teman terdekat mereka saja.Keluarga akhirnya menyetujuinya,bukankah lebih cepat lebih baik.
Vicky menghela nafas dalam,ini hari terakhir ia menyandang status duda nya.Ia tidak sabar menunggu hari esok,hari dimana wanita yang lama ia cintai dan perjuangkan akan menjadi miliknya seutuhnya.Ia tidak sabar menjalani kehidupan dengan wanita yang kini tengah tersenyum bersama keluarganya,tidak peduli bagaimana masa lalunya.Dia hanya ingin memiliki dan mendekap wanita itu dalam hidupnya.Selama ini mereka memang tinggal bersama,tapi dia merasa belum memilikinya seutuhnya.Namun esok....wanita itu akan ada disampingnya begitu ia membuka mata.Vicky tersenyum bahkan ia hanya tengah membayangkan hari harinya esok.