Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 106 - Pergi dari hidupku

Chapter 106 - Pergi dari hidupku

Eza mengerjabkan matanya,ia mengedarkan pandangan keseluruh langit langit yang semuanya berwarna putih.Aku berada dimana,batinnya.Ia meraba perutnya yang terasa sakit,seluruh badannya terasa sakit seketika aroma khas rumah sakit menyusup ke penciumannya.Ia menoleh kearah tangannya yang terpasang infus,ia menjerit histeris,ia ketakutan,ia berada di rumah sakit,dirinya amat takut.

"eza,sayang kamu kenapa..." irawan yang duduk didalam ruangan itu terkejut mendengar suara istrinya,bukan tenang eza malah semakin berteriak dan menangis.Ia melempar apa saja yang bisa diraihnya,ia bahkan ingin mencabut selang infusnya.

"sayang,kamu masih lemah....tenanglah.."

"pergi...pergi dari sini jangan ganggu aku,pergi...." eza semakin histeris hingga kemudian Andi muncul dari luar setelah mendengar suara ribut dari kamar rawat adiknya.

"eza...kamu kenapa..."

"aku ingin pulang,aku tidak ingin disini,aku ingin pulang...." teriak eza dengan histeris.

"kamu masih sakit,kamu tidak boleh bergerak,tenanglah..."

"aku benci disini,aku ingin pulang kak..." eza masih berusaha melepas selang infusnya,Andi menahannya.

"Tenanglah...kamu harus tenang,jangan begini..." eza menangis sesenggukan dipelukan andi ia merasa ada rasa sakit diperutnya,ia merabanya mengingat janinnya.

"Bayiku...bagaimana dengan dia kak..." Andi terdiam sesaat membuat eza mengguncangkan tubuh kakaknya.

"jawab aku kak..."

"dia sudah tidak ada,dia sudah pergi....kamu harus sabar ya sayang..."

"enggak,enggak...dia...enggak mungkin pergi,kakak bohong...kakak bohong..." eza berteriak sambil menangis,irawan merasa tersayat hatinya,ia bersalah atas kejadian yang menyebabkan istrinya begini hingga harus kehilangan calon anak mereka.

"sayang,maafkan aku..." irawan menyentuh tangan istrinya namun eza segera menepisnya.

"Jangan sentuh aku.Pergi dari sini,pergi..!!"

"eza maafkan aku..."

"tidak ada yang perlu aku maafkan,pergi...pergi..."

"eza,.."

"pergi dari hidupku,jangan pernah kembali,tinggalkan aku,pergilah sesukamu dengan wanita pilihan orang tuamu...jangan ganggu aku...."

"eza...."

"Irawan pergilah,dia masih syok.Beri dia waktu..."

"tapi kak..."

"aku tidak butuh waktu...aku tidak butuh,semua berakhir,pergi jangan kembali...." eza berteriak kembali,ia seperti ingin gila,Rere begitu terkejut begitu masuk kedalam ruangan,putrinya menangis dan berteriak.

"ada apa ini Andi..."

"Ma,katakan padanya.Dia harus pergi,aku tidak ingin melihatnya,aku kehilangan janinku,aku benci dirinya,.."

"beri aku kesempatan sayang,aku akan memperbaiki semuanya..."

"tidak ada yang perlu diperbaiki,aku tidak ingin dengar apapun.Aku mendengar jelas jika kamu ingin melepasku dan pergi bersama wanita itu,kamu tau betapa ingin aku melupakan kecewa hatiku dan hidup baik baik saja saat aku tahu aku hamil,tapi kamu merusak segalanya,aku kehilangan dia bahkan saat aku belum sempat melihatnya.Aku benci kamu irawan,pergi dari hidupku,pergi...." eza berteriak sekuatnya,ia merasakan sakit diperutnya,ia merasa tubuhnya terasa tercabik.

"ah..." ringisnya menahan rasa sakit.

"kamu tidak apa,Jangan bergerak,kamu butuh istirahat za,kamu masih sakit..." Andi membaringkan kembali tubuh eza,ia menghapus airmata dipipi adiknya.

"jangan menangis,aku tidak suka kamu menangis,jangan buat kakakmu ini khawatir,.."

"aku akan panggilkan dokter kak..." irawan meninggalkan ruangan eza,ia menyandarkan dirinya dilorong rawat inap itu.

Apa yang aku lakukan,aku melakukan kesalahan besar terhadap istriku,wanita yang paling aku cintai.Bahkan sekarang dia tidak ingin melihatku disisinya,aku harus bagaimana,aku dilema.Aku kehilangan anakku,bahkan Sebelum ia dilahirkan.Eza sangat membenciku,ia tidak ingin melihatku,bagaimana aku akan melanjutkannya,....Irawan berbisik sendiri,ia menarik narik rambutnya dengan frustasi.Ia berjalan ke meja perawat yang berada diujung lorong.

"Tenanglah.jangan seperti ini sayang..."

"aku benci irawan Ma.Aku benci..."

"Dia suamimu...cobalah memaafkannya.."

"Tidak kak.aku tidak ingin,aku ingin sendiri.."

"sayang..!! rere menciumi tangan putrinya,apa yang telah ia lakukan,ia menciptakan kehidupan menyakitkan bagi putrinya.Dia yang gegabah menjodohkan anaknya,sekarang setelah seperti ini apa yang harus ia lakukan.

"Eza istirahatlah,jangan banyak berpikir dulu sekarang.." Andi membelai lembut kening adiknya.

"aku melihatnya kemarin,apakah aku bermimpi.Kurasa begitu,bagaimana dia disini."

"siapa...maksudmu vicky...?"

"ehm...aku samar samar melihatnya,aku bermimpi bertemu dengannya kak..."

Andi mendekati adiknya,"jika dia disini apa kamu akan bahagia...."

"Dia tidak akan mungkin disini kak..."

"Benarkah..??kamu tidak tau siapa yang membawamu kesini..?"

"tidak aku tidak tau,mungkin saja Nando,aku melihat dia menangis memangku ku..."

"ya,lelaki itu begitu tulus menyayangimu."

"siapa An.."

"Nando ma,dia teman kerja eza.Lelaki itu menaruh hati pada putri mama ini..."

"Benarkah ? kamu tau za,lelaki bernama vicky itu yang membawamu kesini,dia begitu perhatian terhadapmu,seharusnya mama tidak salah dn memilih dia sebagai pendampingmu..."

"Benarkah,kak vicky...dia disini untukku..." Andi mengngguk pelan.

"Dia seperti separuh hatimu,dia merasakan akan ada hal buruk untukmu hingga ia jauh jauh kesini hanya untuk melihatmu..."

"Aku kira itu hanya mimpi...."

krek...!! tiba tiba pintu ruangan terbuka..