Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 97 - Kumohon,Kembali lah...

Chapter 97 - Kumohon,Kembali lah...

Keduanya larut dalam tatapan mereka,seolah menyelami hati sosok yang berdiri dihadapannya.Hingga suara wanita yangbtak lain istri vicky menyadarkan keduanya.

"mas,ayo kita kesana..." serunya sembari menggenggam tangan vicky,hati eza terasa diremas menatapnya,sekuat hati ia menahan supaya ia tidak menangis,rasanya percuma...hatinya lebih dulu menjerit,disambut air hangat yang bergulir dari ekor matanya.

"kamu pergilah dulu,aku ingin berbincang sesaat dengan temanku,nanti aku nyusul..." wanita itu mengangguk,ia tersenyum kearah eza dan Nando sebelum meninggalkan mereka menuju ke bagian penjual pakaian.

Tak lama Keduanya duduk disebuah cafe yang ada didalam mall,Nando sedikit kikuk,ia seperti obat nymuk disana.

"aku permisi dulu,telpon aku jika sudah selesai..." ia akhirnya undur diri mempersilahkan keduanya untuk lebih leluasa bercerita.Lama keduanya terdiam dan saling tatap,hingga akhirnya vicky tersenyum membuka percakapan.

"apa kabarmu gadis kecilku..."

"aku baik,kakak..?"

"aku tidak baik tanpamu..."

Eza tersenyum kecut mendengar rengekan vicky,sudah lama,ia tidak mendengar suara yang amat membuatnya jatuh cinta.

"apa kamu dan suami kamu baik baik aja...?"

"ehm,kami baik kak,bagaimana dengan keluarga kakak..?"

"maafkan aku,kamu sudah banyak menderita,seharusnya dari awal aku bertindak,tidak sampai kamu mengalami semua ini,aku menyesal..."

"apa peduli kakak"

"aku peduli,sangat sangat peduli.."

"jika peduli kakak tidak akan berhenti memperjuangkanku,berhenti menggapaiku..."

"aku bisa apa,aku harus bagaimana...?"

"kakak bisa memperjuangkanku karna kakak punya hatiku,kakak punya cintaku,tapi kakak malah berhenti berjuang,kenapa kakak pergi,kenapa..."

"aku minta maaf sudah mengecewakanmu,aku minta maaf membuat hatimu hancur,...."

"Ditinggalkan orang yang paling kita sayang itu sakit,menyisahkan air mata,Ditinggalkan itu rindu....lalu bagaimana hatiku yang selalu terluka karna rindu...tidak ini salah,"

"tidak ada yang salah..."

"berbahagialah kak,hingga aku tidak akan pernah menyesal membiarkanmu pergi..."

"jangan katakan apapun itu,kembalilah...aku mohon,datanglah padaku jika kamu tidak lagi sanggup...."

"Dia juga seorang wanita,sesama wanita tidak bisa menyakiti hati wanita lain...mungkin kita tidak ditakdirkan bersama,aku akan jalani hidupku,maka kakak jalanilah kehidupan kakak sekarang,aku baik baik aja,..." Eza menangkupkan kedua tangan diwajahnya,airmatanya tak lagi terbendung,hatinya amat terluka,apa yang ia katakan semua hanya kamuflase,dia hanya lari dari kenyataan,kenyataan bahwa hatinya masih berharap.

"aku sempat melihatmu beberapa kali,saat kamu gathering kemarin,apakah kamu punya hubungan spesial dengan nando..."

"tidak.Dia menyayangiku,dia mengungkapkan perasaannya padaku,tapi ia sadar jika itu salah.Dia hanya ingin menjagaku,dia ingin aku bahagia,itu cukup untuknya...."

"tentu.aku percaya itu,wanita baik selalu banyak disukai...."

Keduanya lantas terdiam dan saling tatap,mungkin seperti ini akan mengurangi kerinduan mereka.

"apa kalian sudah selesai..." tiba tiba Nando menyadarkan keduanya,ia menatap wajah sendu eza.

"jangan menangis,kamu tidak cantik jika menangis..." Nando mengulurkan sapu tangan dan sebotol air mineral.Eza menerima dan tersenyum kearahnya.

"jangan memaksanya...ia hanya bingung,ia sangat tertekan dalam hal ini.." Vicky menatap nando penuh arti,lelaki ini begitu tulus terhadap wanita yang selalu ada dihatinya.

"aku tau,aku mohon jaga dia untukku.dia sangat berarti,jangan biarkan dia menangis.."

"jangaan mengajariku,aku tau yang terbaik untuknya,"

"kau bukan suaminya,jangan bertingkah begitu.." Nando membuang pandangannya,ia begitu frustasi dengan ego keduanya.Bertahan pada rasa yang akan menambah luka untuk apa...

"kami akan pergi,pergilah kak,istri kakak pasti sudah menunggu,..."

"ehm...jaga dirimu." Eza tersenyum ia merapikan penampilannya,"kamu masih terlihat cantik..." Nando mencoba menghibur wanita disampingnya,vicky yang mendengarkan jadi sedikit kesal.

"Kami tinggal dulu..." Nando merangkul eza untuk berlalu pergi,namun vicky menahan tangannya.

"kumohon jaga dia untukku.Hubungi aku jika ada apapun..." Dan pada akhirnya Nando mengalah,ia mengangguk menyanggupi permintaan vicky.Terlalu besar cinta keduanya,hingga memberi dampak sakit yang luar biasa,ia bisa merasakannya.

Keduanya berjalan menjauh dari cafe itu,vicky menatap lurus punggung eza yang semakin lama semakin tak terlihat lagi,ia tersenyum pilu,ia beranjak pergi menyusul istrinya yang pasti sudah menunggunya.

"aku akan ke toilet dulu..." eza berlalu dari sisi nando setelah keduanya selesai membeli beberapa barang yang diminta nining.Didalam toilet eza kembali mengingat pertemuannya tadi.Ia meraba dadanya,terasa sakit,terasa sesak,ia meratap menangis kembali.

"aku masih berharap meski harapan itu mustahil,ku mohon...bolehkah aku memohon untuk kembali...aku tidak sanggup menyimpan semuanya.....aku harus bagaimana...." eza menangis sesenggukan,merintih sendiri,cukup lama ia berada didalam,hingga setengah jam Nando menghubunginya.

"kamu dimana ?kenapa begitu lama..."

"aku akan keluar sekarang..." eza menutup ponselnya,membersihkan sisa airmatanya,serta merapikan diri sebelum keluar dari dalam.

"kamu baik baik aja..." eza mengangguk pelan dan memasang senyum palsunya.

"ya sudah,mari kita cari makan siang dulu..." Nando menggandeng tangan wanita itu,ia tau wanita itu sedang tidak baik baik saja.

"kamu punya hubungan dengan wanita tadi mas,kamu terus menatapnya..." istri vicky bertanya saat keduanya melihat eza dan Nando keluar dari areal mall,Lelaki itu tersadar,ia hanya tersenyum dan menggeleng pelan.

"kamu sudah selesai,mari kita pulang.." ucapnya mengalihkan pembicaraan.