Chereads / STARS : The Light / Chapter 5 - Chapitulum V

Chapter 5 - Chapitulum V

"Usaha yang bagus, Miss Galli. Saya akan mempertimbangkan bantuan anda saat pemberian hukuman atas kekacauan yang anda buat nanti" kata Mrs. Dorollo membuyarkan tatapan mata kami.

"Ini salah saya. Nona ini sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun. Saya menipu daya diri nona ini agar bisa mengobati luka saya saat saya terlibat perkelahian di hutan. Jadi izinkan saya untuk menerima semua hukuman yang harus nona ini terima" kata pria itu dengan tenang.

"Sebelum itu anda harus mengungkap identitas diri anda terlebih dahulu" kata Mrs. Dorollo.

"Oh. Maafkan atas ketidaksopanan diri saya" kata pria itu berdiri dengan cukup sulit karena efek dari mantra yang ia terima dari para guru.

"Saya Frederick Trussel Volhning. Putra mahkota kerajaan Volhning. Seorang Hybrid dari kaum The Original" kata pria itu memperkenalkan dirinya.

"Tentu saja. Tidak heran anda dengan berani menerobos portal kami" kata Mrs. Dorollo ketus.

"Saya terpaksa. Dan mohon maaf atas tindakan tidak sopan saya" kata pria itu, Frederick.

"Dan juga, atas semua yang dilakukan oleh Miss Galli, saya melakukan 'compared' kepadanya. Jadi, saya berharap MIss Galli tidak mendapatkan masalah apapun atas segala tindakan saya" kata Frederick.

"Anda meng-'compered' murid saya?" tanya Mrs. Dorollo seperti tak percaya apa yang dikatakan oleh Frederick.

"Bagaimana mungkin anda mengendalikan pikiran murid kami yang telah kami berikan latihan pertahanan?" tanya Mrs. Dorollo.

"Apa? Anda bilang, anda mengendalikan pikiran saya untuk menolong anda?" tanyaku tak percaya dengan apa yang kudengar.

Walaupun aku tak sehebat Edie, aku mendapat nilai tertinggi dalam kelas pertahanan. Dan tentunya pertahanan pikiran bukanlah hal yang sulit untuk kulakukan.

"Apa nona tidak sadar saat anda mengobati saya? Saya bahkan telah memberitahu identitas saya yang hanya manusia biasa, dan anda tetap dengan mudah menunjukkan dan melakukan sihir kepada saya" kata Frederick.

Aku baru tersadar akan hal itu. Aku terdiam membeku karena terkejut akan kebodohanku yang tak kusadari.

"Pada awalnya saya hanya mencoba, karena kemungkinan compere saya tak berpengaruh. Tetapi dengan mudahnya Miss Galli terkena compere saya" kata Frederick.

"Itu tidak mungkin. . ." kataku masih terkejut.

"Panggilkan Mr. Galli sekarang, Mr. Slartzman!" perintah Mrs. Dorollo.

"Ada apa ini?" tanya Edie yang datang bersama Mr. Slartzman.

"Kenapa ada Hybrid di kamarmu, Erie?" tanya Edie berdiri di sampingku.

"Maafkan aku, Edie. . ." kataku benar-benar menyesal.

"Mr. Galli, saya ingin memastikan apakah Miss Galli mendapat nilai tinggi di kelas pertahan atas bantuan anda?" tanya Mrs. Dorollo.

"Tidak, Mrs. Dorollo. Erie benar-benar berusaha keras untuk melewati kelas pertahanan. Saya tahu dengan benar hal itu" jawab Edie yang terlihat masih bingung akan keadaan ini.

"Kalau begitu, apakah anda bisa menjelaskan kepada saya kenapa Miss Galli bisa terkena compere dari Hybrid di depan kita saat ini, Mr. Galli?" tanya Mrs. Dorollo.

"Terkena compere?! Bagaimana mungkin?!" tanya Edie terkejut.

Aku melirik Edie takut.

"Pertahanan pikiran adalah pelajaran awal di kelas pertahanan. Dan saat itu Erie mendapat A+ dari Mr. Lurdric" kata Edie.

"Saya yakin masalahnya ada pada makhluk itu. Erie tak memiliki salah apapun, Mrs. Dorollo" kata Edie mengepalkan tangannya marah.

Aku menggenggam tangannya sembari menutup mataku ketakutan. Karena aku tahu Edie sebentar lagi akan meledak.

"Sungguh makhluk itu memiliki keberanian tinggi untuk mengendalikan pikiran seorang Siphon" kata Edie menahan emosinya.

"Untuk saat ini, kami akan mengurung Mr. Vohln atas tindakan yang anda perbuat" kata Mrs. Dorollo kepada Frederick.

"Kurung Hybrid ini!" perintah Mrs. Dorollo.

Beberapa guru pria bangun dan membawa Frederick keluar dari kamarku.

"Maafkan atas semua tindakan saya, Miss Galli" kata Frederick saat melewatiku dan Edie.

"Jangan pernah berani untuk menampakkan diri didepan Erie ataupun diri saya. Karena disaat itu, anda tidak akan pernah selamat" ancam Edie menghentikan Frederick.

Tatapan mataku dan Frederick bertemu. Lagi-lagi tato di belakang telinga Frederick kembali bersinar.

"Jangan berani menatap adik. . ." Edie terdiam saat melihat apa yang kulihat.

". . . saya. . ." kata Edie melanjutkan kalimatnya yang terputus.

Edie menatap kami berdua terkejut.

"Maafkan saya, Mr. Galli" kata Frederick lalu melanjutkan langkahnya bersama para guru yang menjaganya.

Edie menggenggam tanganku erat.

Aku menoleh kepadanya, "Ada apa, Edie?".

"Hanya berpikir tentang sesuatu yang menyeramkan" jawab Edie.

"Kau tak akan membunuh seseorang bukan?" tanyaku menelan ludah ketakutan.

"Tak ada yang tak bisa kulakukan jika kau memintanya padaku" jawab Edie tersenyum menenangkanku.

"Untuk Miss Galli, saya harap anda bisa berlatih dengan kakak anda untuk pertahanan pikiran" kata Mrs. Dorollo.

"Saya mengerti, Mrs. Dorollo" kataku kepada Mrs. Dorollo.

"Dan untuk malam ini, saya harap Mr. Galli bisa memberikan ruang kepada Miss Galli untuk tidur. Karena malam ini, saya akan menyuruh seseorang untuk merapihkan kamar Miss Galli" kata Mrs. Dorollo.

"Saya mengerti, Mrs. Dorollo" kata Edie kepada Mrs. Dorollo.

Aku dan Edie keluar dari kamarku dan berjalan naik ke kamar Edie yang berbeda 2 lantai dengan kamarku.

Di kamar Edie, Edie tak bertanya dan berbicara apapun. Ia hanya menyuruhku terlebih dahulu tidur karena ia harus memeriksa murid lain apakah sudah kembali ke kamar mereka masing-masing. Kenapa? Karena Edie adalah ketua pengawas asrama. Dan berkeliling asrama adalah tugasnya setiap malam.