Chereads / CEO Dadakan / Chapter 246 - Seperti Kembali Ke Masa Lalu

Chapter 246 - Seperti Kembali Ke Masa Lalu

Tuan, ada Tuan Zai di luar. Lapor sekretaris Daniel.

Oh ya, tumben dia tidak menghubungi dulu. Biasanya meminta aku menjemputnya di depan. Dia bersama istrinya?

Bukan Tuan, sepertinya istri Direktur AGC.

Daniel segera keluar dan menuju resto.

Sampaikan kepada Erick bahwa kita akan menutup resto sementara waktu.

Kenapa Tuan? Kita sedang banyak kedatangan pengunjung, kalau di tutup nanti membuat pengunjung kecewa.

Kalau begitu, sampaikan saja kalau indoor sudah di booking kalau mau outdoor ucap Daniel sambil berlari.

Bram menghubungi Manajer Resto dan meminta close untuk indoor.

Tuan telepon Erick. Ada 4 orang pengawal dari AGC datang untuk mengamankan Nyonya mereka.

Suruh masuk, aku sudah hampir sampai.

Bram menyambut Sam dan mempersilahkan mereka masuk. Sam melihat ke arah Resto dan terlihat Imelda duduk membelakangi pintu. 

Zai mengedipkan matanya dan memberi kode ke Sam bahwa dia tau mereka sudah datang.

Apa yang membuat Nyonya AGC ke sini ucap Daniel.

Kak Dan, apakah kehadiranku di sini membuatmu tidak senang ucap Imelda.

Mana mungkin, aku merasa mustahil kamu akan datang ke sini.

Imelda tertawa mendengar ucapan Daniel, kenapa kamu sampai berpikir begitu ucap Imelda.

Ya, kamu taulah bagaimana Putra.

Dia memang pecemburu parah ucap Imelda.

Terus bagaimana kamu bisa membawanya ke sini ucap Daniel ke Zai.

Aku hanya mengatakan membawa Imelda makan siang, tidak mengatakan juga di mana. Lagian juga Imelda bersamaku, jadi tidak aneh kan.

Kalian berdua saja?

Princess sedang tidur di mobil dengan Pur jadi tidak aku bawa turun.

Apakah tidak apa2, atau bawa ke sini saja ucap Daniel, atau mau di bawa keruanganku saja biar nyaman.

Tidak usah kak, dia lebih nyaman di mobil. Dan kami datang ke sini juga kan ingin makan siang sambil menikmati pemandangan yang indah ini.

Kenapa kamu tidak menghubungiku, biasanya kamu pasti meneleponku jika mau ke sini.

Surprise special for you, aku tau kamu pasti...

Zai ucap Daniel.

Sorry... Sorry... ucap Zai

Mau makan apa?

Terserah saja ucap Imelda.

Kalau begitu aku yang akan memesan menu nya ucap Daniel.

Erick langsung mendekat begitu melihat Daniel mengangkat tangannya.

Beri Steak medium well mashed potato with blackpaper saos, cappucino ice dan hidangkan semua dimsum yang ada di kita.

Imelda tertawa mendengar pesanan Daniel.

Kamu masih ingat semuanya Kak Dan.

Tentu saja, dari kecil kamu selalu merengek setiap ketempat makan harus ke dua tempat. Sampai aku dan Meldyan mual karena setiap makan bersama mu pasti harus dengan menu yang sama.

Untung selera kita sama kan ucap Zai, jadi kalian tidak bingung mengikuti seleraku.

Yang ada juga kalau berbeda, kamu yang harus mengikuti keinginan little bee ucap Daniel tertawa puas.

Benar juga ucap Zai sambil menggelengkan kepalanya.

Imam mengirim pesan ke Zepri.

Tuan, nyonya sudah tiba 10 menit yang lalu, dan Sam juga sudah sampai. Tapi izin melaporkan Tuan. Resto ini punya Tuan Daniel Bian.

Zepri membaca pesan yang menyala di hp nya.

Dia sedikit kaget dan hampir menjatuhkan pointer yang di pegangnya.

Ada apa ucap Putra. Selesaikan dulu presentasimu, kita bahas nanti jika bukan hal yang urgent.

Zepri menarik nafasnya, dia bingung. Hal ini apakah tergolong hal urgent untuk Putra. Yang pasti hal ini bisa membuat Putra bad mood pikir Zepri.

Putra mengambil alih kembali rapat dan Zepri duduk sambil gelisah. Dilihatnya Putra belum membaca pesan yang dia kirim.

Imam masuk ke dalam untuk memberi tahukan sudah jadwal menjemput Prince.

Apakah kalian semua sudah makan tanya Daniel?

Imam menjawab dengan senyuman.

Kalian pasti belum ada yang makan, aku akan minta mereka menyiapkan untuk kalian.

Tidak perlu Tuan, terima kasih ucap Imam.

Tuan, Nyonya sudah waktunya menjemput Prince.

Oh ya, benar-benar tidak terasa ucap Imelda. Mengenang masa lalu membuat kita lupa waktu.

Ah aku senang sekali hari ini, bisa mendengar cerita masa kecil Imelda. Walaupun sudah lebih dari 10 tahun bersama, tapi ibu tidak pernah menyebut masa kecil Imelda. Lain waktu nanti kita kumpul lagi ucap Zai.

Lain kali infokan, biar aku bisa menyiapkan oleh-oleh buat kalian.

Seperti orang lain saja ucap Zai.

Karena bukan orang lain, makanya aku merasa bersalah tidak bisa membawakan apa2 untuk kalian hari ini.

Terima kasih untuk hari ini ya Kak Dan, aku akhirnya bisa mengenang kak Meldyan tanpa air mata hari ini.

Ingat, kami selalu ada untukmu. Jadi jangan pernah beranggapan kalau kamu sudah kehilangan semuanya. Setidaknya, Tuhan kirimkan pengganti Meldyan sekarang untuk menjagamu. Daniel sambil merangkul Zai.

Bram memberikan beberapa box makanan ke Imam.

Bawalah ini, ketika kalian luang makanlah.

Tapi Tuan.

Ucapkan terima kasih ucap Zai.

Terima Kasih Tuan.

Dan, kami pulang dulu. Jangan lupa hubungi aku jika kamu merasa bosan ucap Zai. Aku tidak ingin kesepian mu, membunuhmu ucap Zai sambil tertawa.

Ah, kamu pikir aku orang berpikiran sempit ucap Daniel.

Ingat, aku menyayangimu dan kamu satu-satunya teman baikku di negara ini.

Apa sih Zai, sana pergi. Aku suka merinding jika mendengar kata-kata seperti itu.

Zai tertawa sambil membantu Imelda masuk ke mobil.

Dia semakin hari semakin mirip dengan Meldyan gumam Daniel. 

Apa Tuan ucap Bram.

Aku hanya sedikit berimajinasi jawab Daniel.... Sampaikan sama Erick, setiap Imelda datang ke sini. Lakukan protokol seperti hari ini, aku ingin dia merasa di sini tempat ternyaman baginya.

Siap, Tuan ucap Bram.

Tuannya terlihat sangat berbeda hari ini, dari pertama mendengar istri Direktur AGC yang datang. Dia berlarian langsung kebawah, dia tidak berhenti tersenyum bahkan bisa tertawa lepas. Dari pertama dia bekerja di sini, belum pernah dia melihat Bos nya selepas tadi. Benar-benar merasa nyaman dan kelihatan tanpa beban sama sekali.

Hubungan mereka pasti bukan hubungan biasa ucapnya ke Erick. Wanita itu seperti pusat kebahagiaannya, Tuan kembali dingin begitu Nyonya itu pergi.

Iya, aku pun sampai kaget melihat dia tertawa lepas tadi. Seperti semua bebannya hilang begitu bersama Tuan Zai dan Nyonya Imelda. Mereka juga sepertinya sudah kenal dari kecil karena tadi Tuan Daniel yang memesan semua menu. 

Nyonya Imelda juga sangat ramah, ku pikir ketika Tuan tadi menyuruh menutup akses tamu. Nyonya itu orang yang sulit, sehingga Tuan hati-hati. Ternyata dia orang yang sangat low profile, anak pendiri AGC dan satu-satunya pewaris AGC.

Tuan, aku melihat cinta di mata Tuan Daniel tadi.

Hust, ucap Bram.

Jangan sampai nanti ini menjadi gosip di sini, gara2 ucapanmu. Cukup kita berdua saja yang mengetahui itu. 

Berarti benar Tuan.

Aku pun tak tau, tapi aku juga melihat itu dari mata Tuan Daniel.