Chereads / CEO Dadakan / Chapter 245 - Orang-Orang Masa Lalu

Chapter 245 - Orang-Orang Masa Lalu

Pertemuan pertama Zai dengan para petinggi di AGC berjalan lancar, karena dia artis jadi dia bisa menempatkan diri dengan cepat. Zai harus bersiap untuk ikut RUPS 1 bulan lagi, dia jelas harus banyak belajar. Putra sudah mewanti - wanti ketika di ruangannya tadi, jangan terlalu banyak manuver dan berusahalah menjaga wibawanya karena apa yang akan terjadi padanya jelas akan mempengaruhi Imelda serta keluarga Zen khususnya. Dia secara khusus diberikan hak mewakili Ibu Imelda sebagai Komisaris perusahaan. Jadi jika dia melakukan hal yang tidak biasa, maka keluarga Zen yang akan di bawa-bawa.

Kenapa kamu terlalu meragukan bang Zai ucap Imelda ke Putra ketika perjalanan kembali ke ruangan.

Aku hanya takut, dia tidak sanggup. Dia biasa bekerja di lapangan, dan sekarang harus duduk di ruangan mengawasi perusahaan.

Bang Zai pilihan Ibu, dan sekarang dia membawa nama Adytama juga. Aku yakin dia tidak akan main-main.

Aku tetap akan meminta orangku untuk mengawasinya, sampai aku yakin dia bisa di andalkan.

Terserah kamu saja, kalau kamu yakin yang kamu lakukan benar. Aku tidak akan berkomentar yang tidak penting. Aku mau pulang dulu ucap Imelda.

Aku akan mengantarmu, tunggu sebentar lagi.

Tidak usah, aku akan pulang dengan Pak Asep saja. Kamu selesaikan dulu pekejaanmu, aku akan mampir ke ruangan bang Zai juga untuk pamit ke Ibu dan Paman Anggo ucap Imelda.

Zep, minta Imam mengawal Nyonya kembali ke apartemen telepon Putra ke Zepri. Dia tau Imelda sepertinya tidak setuju dengan yang dikatakannya. Tapi dari pada dia bertindak dan Imelda tidak tau akan malah membuat besar masalah nantinya.

Putra bukannya tidak menerima Zai bergabung di AGC, tapi dia bergabung langsung menjadi pengganti Ibu Imelda menurut Putra itu malah akan menyebabkan konflik baru. Akhir-akhir ini, serangan bertubi-tubi di lakukan oleh pesaing mereka di Luar Negeri. Layan bahkan sampai kewalahan mengatasi beberapa pekerjaan kotor yang dilakukan calon suami Rania terhadap cabang mereka di sana.

Rania sedang berada di ruangan Zai ketika Imelda membuka pintu ruangan Zai.

Maaf bang ucap Imelda ke Zai.

It's okay, masuklah. Kami juga sudah mau selesai.

Aku hanya ingin pamit pulang bang ucap Imelda dan ibu dimana?

Ibu ada urusan di Yayasan jadi sudah ke sana dengan Paman Anggo, tadi minta disampaikan padamu bahwa mereka duluan. Masuklah dulu, abang akan mengantarmu dan Princess.

Rania sedikit pun tidak menyapa ke Imelda dan menatap ke arah lain.

Nyonya Rania, apakah ada hal khusus yang ingin di tanyakan lagi ucap Zai. Aku akan keluar mengantar adikku.

Tidak ada Tuan, kalau begitu terima kasih dan sampai jumpa lagi. Rania meninggalkan ruangan itu dan melewati Imelda tanpa menyapanya.

Dia mantan istri Daniel kan ucap Zai.

Iya Tuan ucap Jhon.

Lain kali, jangan biarkan dia memiliki kesempatan untuk keruanganku. Kalau dia mau membicarakan hal lain, silahkan melalui kamu saja tapi kalau urusan pekerjaan suruh dia menyampaikan di rapat forum saja. Aku tidak ingin sampai mood Imelda berubah karena kehadiran wanita itu lagi nanti.

Baik Tuan ucap Jhon.

Apakah Putra masih sibuk tanya Zai?

Ya, seperti biasa bang. 

Menjadi pimpinan itu tidak mudah, kamu jangan bad mood ya gara2 dia tidak bisa mengantarmu pulang.

Imelda tertawa, mana ada bang. Aku tidak mungkin marah, dia selama berapa tahun ini sudah sangat berjuang untuk AGC.

Apa kamu bad mood gara2 melihat Rania di ruangan ku tadi ucap Zai hati-hati.

Apa lagi dia, bahkan menganggap dia ada saja aku tidak pernah bang. Jadi, baik secara khusus atau pun tidak. Aku memang tidak pernah mengenalnya, kalau tau. Iya, aku tau. Tapi kalau mengenalnya bisa di katakan hanya tau.

Rania yang baru keluar dari rest room mendengar perkataan Imelda sambil berlalu berjalan menuju lift.

Sombong sekali dia, dia pikir aku juga ingin berkenalan dengannya. Najis ucap Rania sambil menghentakkan kakinya.

Kamu serius dengan kata-katamu kan? ucap Zai

Maksud abang?

Ya, aku bisa saja meminta ayah untuk menyingkirkannya. Apa lagi calon suaminya berada di wilayah ayah. 

Biarkan saja sementara waktu, kita usaha dengan cara baik dulu. Kalau dia memang berlebihan nanti. Abang bisa menyusun strategi dan sampaikan langsung ke Putra saja. Aku sudah menyerahkan kuasa ku ke Putra, jadi jika itu urusan perusahaan aku tidak akan ikut campur sama sekali.

Jadi selama ini, kamu benar2 tidak pernah membahas perusahaan dengan Putra?

Aku kadang2 menanyakan kesibukannya, hanya saja jika ada masalah Putra memang tidak pernah memberi tau ku selama ini. Dan aku pun tidak pernah bertanya, takutnya nanti malah membebaninya.

Membebani? Hah, kalau aku sudah pasti menceritakan semuanya dengan Feby.

Itulah bang, aku selalu merasa kalau Putra lagi banyak pekerjaan aku tidak pernah ingin mengganggunya. Dan ketika sampai di rumah, ketika dia tidak membahasnya maka aku pun memilih tidak menanyakannya. Biarlah ketika dia tiba di rumah, dia bisa melupakan sejenak masalah yang ada.

Abang sedikit tidak setuju, karena bagaimana pun karena AGC adalah milikmu maka kamu harus tau apa pun yang terjadi.

Sudahlah bang, bisa kita jangan bahas masalah kantor lagi. Yang aku ingin minta sama abang adalah bersungguh-sunggulah. Jadi, orang2 yang meremehkanmu bisa gigit jari.

Akan ku buktikan, aku bisa melalui 1 bulan ini tanpa membuat masalah.

Aku mempercayaimu bang ucap Imelda.

Bagaimana kalau kita makan siang dulu ucap Zai. Ada lounge bagus di tempat main golf Daniel.

Kamu pasti belum pernah ke sana kan.

Tapi aku tadi mengatakan ke Putra akan langsung pulang.

Ah, hanya makan siang saja. Abang yang akan menghubunginya. Pak Asep, kita langsung ke Royal Golf ya.

Siap Pak.

Put, aku membawa Imelda makan siang sebelum kembali ke apartemen. Kelihatannya moodnya tidak baik tadi ketika keruanganku. Jadi aku ingin mengajaknya keluar makan dulu. Biar mood nya bisa kembali baik.

Baiklah, aku akan kirim beberapa pengawal lagi. Infokan saja ke Zepri kalian akan makan dimana.

Aku akan langsung menghubungi Zepri.

Zepri meminta Sam dan beberapa orang untuk menyusul ke tempat yang sudah diinfokan oleh Zai. 

Zepri meneruskan shareloc yang dikirim oleh Zai langsung ke Sam serta menghubungi Imam untuk terus memberikan updated informasi kepadanya.

Zep, siapkan semua bahan rapat terkait masalah Layan. Kita rapat sekarang ucap Putra ke Zepri. Dan kamu sudah mengirim orang ke sana?

Sudah Tuan, tadi Sam dan beberapa pengawal sudah berangkat. Imam akan menginfokan update informasi tentang Nyonya.

Baiklah, pastikan mereka memastikan Nyonya aman di sana. Tidak perlu gunakan protokol berlebihan, Imelda lagi sensitif nanti malah dia tambah bad mood.

Siap Tuan ucap Zepri.