Chereads / CEO Dadakan / Chapter 242 - Beda Level

Chapter 242 - Beda Level

5 pramuniaga sudah bersiap di depan toko.

Zepri sudah menghubungi Direktur mall tentang kedatangannya untuk berbelanja hari ini. Manajer mall sudah berjajar di depan lobby menunggu kedatangan Zepri.

Putra sengaja meminta Nyonya Diana untuk menginfokan jadwal Zepri dan Shinta ke media seharian ini. Jadi sebenarnya Zepri tau jika mereka akan diikuti media.

Permintaan dari AGC agar mereka menjaga jarak dalam pengambilan gambar untuk berita, sudah diinfokan ke mereka agar tidak terjadi pengusiran oleh pihak pengawal.

Direktur mall beserta jajarannya turun begitu mendapat info jika Zepri sudah tiba di lobby mall.

Sam membukakan pintu Zepri dan Imam membukakan pintu Shinta.

Sam langsung mengambil alih mobil untuk di parkirkan.

Selamat datang Tuan ucap Mr. Andrew. Perkenalkan saya Manajer pemasaran di BBC. Saya diberi tugas bersama Mr. Firdaus untuk menemani Tuan selama di sini. Semoga Tuan berkenan.

Tidak perlu sampai begini ucap Zepri. Aku kebetulan hanya ingin mencari pakaian untuk acara nanti malam.

Tuan Direktur ucap Zepri ketika melihat Direktur Mall menunggu mereka.

Kenapa Tuan sampai ke sini ucap Zepri.

Tidak apa-apa tuan, saya sekalian memantau kondisi mall. Jadi saya sengaja turun untuk menyapa Tuan.

Wah, saya jadi sungkan ucap Zepri. Harusnya saya yang bertandang ke ruangan Tuan.

Tidak perlu, saya hanya mampir sebentar. Saya hanya ingin memastikan jika tuan  nyaman di mall kami.

Terima kasih sekali Tuan Direktur ucap Zepri sembari membungkukkan badan.

Direktur mall sengaja turun begitu mendapat pesan dari Putra bahwa terkait permohonan kerja sama dari BBC sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Zepri baik hal pengambilan keputusan atau pun teknis kontrak jadi mana mungkin dia tidak mengambil kesempatan untuk meyapa secara langsung begini.

Zep, aku tidak enak dilihat pengunjung lain ucap Shinta.

Tuan, kalau begitu silahkan kembali ke ruangan. Tuan pasti banyak sekali pekerjaan.

Baiklah, kalau Tuan butuh apa2 nanti Mr. Andrew dan Mr. Firdaus akan menemani Tuan. Saya izin pamit.

Terima kasih banyak Tuan direktur dan semua atas perhatiannya kepada saya dan calon istri saya. Kami izin ke dalam ucap Zepri.

Setelah memilih beberapa, Shinta izin untuk mencoba pakaian.

Mr. Andrew segera mendekati Zepri yang duduk di kursi.

Tuan apakah tuan berkenan jika saya membahas pekerjaan.

Tentu saja ucap Zepri. Apakah kalian sudah melihat revisi kontrak yang kami kirimkan minggu lalu.

Sudah Tuan, dan sudah kami diskusikan. Menurut Direktur, apakah nanti bisa di bantu ditambahkan beberapa detailnya untuk iklan.

Apakah kalian sudah membuat draftnya?

Sudah Tuan, ini ucap Mr. Andrew.

Zep, panggil Shinta. Bagaimana kalau yang ini dan kamu pakai yang ini.

Bagus ucap Zepri.

Apakah kamu tidak ingin mencobanya dulu?

Hmmm... Sebenarnya mereka semua sudah tau size ku. Dan aku suka apa pun yang kamu pilihkan.

Seorang satpam datang dan membisikkan sesuatu ke Mr Andrew.

Tuan ucap Mr. Andrew, ada hal yang harus saya lakukan di luar sebentar. Saya dan Tuan Firdaus izin keluar sebentar.

Silahkan, saya akan mencoba baju juga sebentar.

Shinta memberikan bajunya ke Zepri.

Bagaimana? Tanya Zepri ke Shinta.

Sepertinya kamu memakai apa saja cocok ucap Shinta.

Sudah ku katakan, apa saja yang kamu pilihkan pasti bagus ucap Zepri.

Apakah ada masalah diluar tanya Zepri ke Andrew yang kembali.

Biasa Tuan, ada customer yang memaksa masuk padahal sudah kami katakan jika kami sedang close sampai 1 jam ke depan.

Apakah kalian tutup hanya karena kami tanya Shinta?

Bukan seperti itu Ta, tapi memang beberapa pelanggan bisa meminta privasi jika ingin berbelanja.

Maksudnya ucap Shinta.

Izin menjelaskan ya Tuan. Jadi di mall kita memberikan privilege ke pelanggan VVIP. Seperti melakukan reservasi ketika ingin berbelanja dengan nyaman. Jadi kami akan melakukan tutup sementara selama 1 jam jika pelanggan VVIP kami berbelanja. Demi keamanan dan kenyamanan.  Karena beberapa yang belanja di sini adalah artis maupun pengusaha yang sangat menjaga privasi mereka.

Tapi aku tidak apa-apa jika ada pelanggan lain ucap Shinta.

Kami hanya menjaga privasi Tuan Zepri dan Nona karena kami takutnya nanti ada orang-orang yang tidak berkepentingan mengambil gambar Tuan dan Nona di sini. Kebetulan juga Tuan Zepri adalah pelanggan VVIP di kami.

Wah, pantas saja kamu minta ke sini.

Ta, sekarang kamu bisa langsung pilih tas dan sepatu ucap Zepri.

Kan kita hanya membeli pakaian Zep, lagian sepatu dan tasku banyak ucap Shinta.

Aku kan mengatakan pakaian, jadi ya semua yang dipakai. Dan ada 1 toko lagi yang harus kita datangi. Kamu pilih satu, atau aku akan membeli semua tas dan sepatu yang warnanya senada dengan bajumu.

Kamu memaksa sekali ucap Shinta. Baiklah, aku akan memilih sendiri.

Zepri tersenyum melihat Shinta yang terlihat kesal.

Bagaimana Tuan Andrew ucap Zepri?

Ini detail draftnya Tuan ucap Andrew.

Zepri membacanya, boleh saya buat catatan ucap Zepri.

Dia mencoret beberapa dan menggantinya.

Hp Andrew dari tadi menyala.

Sepertinya kamu harus keluar kembali, selesaikanlah dulu. Nanti kita bahas di sana.

Tapi Tuan.

Tidak apa-apa, aku pun tidak buru-buru hari ini.

Zep, aku sudah selesai ucap Shinta.

Baiklah, siapkanlah semua. Nanti pengawal ku akan ke sini mengambilnya. Oh ya, ini akan langsung di pakai jadi tolong di siapkan dengan baik.

Baik tuan ucap mereka.

Ayo kita turun ucap Zepri sambil meletakkan tangan Shinta di lengannya.

Terlihat Andrew lagi berbicara dengan seseorang.

Sam dan Imam berjalan di depan Zepri, para pengawal membentuk barisan.

Kamu ucap Roby sambil menunjuk Shinta.

Shinta menggenggam erat tangan Zepri.

Zepri mengelus tangan Shinta untuk menenangkannya.

Kalian melarang istriku masuk hanya karena dua orang ini.

Maaf Tuan, mohon pengertiannya. Kami sudah menjelaskan kebijakan kami. Mereka adalah pelanggan VVIP kami jadi demi kenyaman dan keamanan kami tidak bisa menerima pelanggan lain.

Kalian tidak tau siapa saya?

Maaf sekali lagi Tuan, tapi menurut data kami tuan dan nyonya memang bukan pelanggan VVIP jadi tidak bisa melakukan reservasi di kami. Privilege hanya di dapatkan jika sudah menjadi pelanggan VVIP dengan total belanja seperti yang sudah saya jelaskan untuk menjadi pelanggan VVIP.

Tuan Andrew, saya dan Shinta akan ke toko selanjutnya.

Silahkan Tuan, di sana sudah ada Manajer lain yang menunggu. Saya dan Firdaus akan menyusul Tuan setelah selesai mengurusi hal ini.

Sudah berlagak jadi orang kaya kamu ucap Roby berteriak, anak tukang bangunan saja kamu sombong.

Mohon jaga ucapan Tuan, saya tidak masalah jika Tuan menghina saya tapi tolong jangan bawa-bawa orang tua saya. Memang orang tua saya bukan orang hebat tapi setidaknya anaknya bukan sampah masyarakat ucap Zepri sambil tersenyum ke arah Roby.

Kamu ucapnya.

5 orang pengawal langsung berdiri di depan Roby sehingga dia tidak bisa mendekati Zepri.

Tuan ucap Andrew. Mohon jaga sikap Tuan. Tuan sudah membuat pelanggan kami tidak nyaman.

Saya akan tuntut mall kalian, kalian tidak tau siapa saya. Roby mulai tidak terkendali, dia merasa terhina karena mereka tidak bisa masuk hanya karena ada Zepri dan Shinta di sana.

Silahkan saja Tuan ucap Andrew, kebetulan Manajer hukum kami ada di sebelah saya.

Perkenalkan saya Firdaus, apakah tuan membutuhkan alamat atau info kemana surat tuan akan ditujukan.

Kalau begitu kami duluan Tuan Andrew ucap Zepri.

Terima kasih Tuan dan Nyonya ucap para Pramuniaga sambil membungkukkan badan.

Saya akan segera menyusul tuan setelah selesai di sini ucap Andrew.

Pastikan Tuan Zepri dan Nyonya Shinta ditempat selanjutnya mendapat pelayanan terbaik ucap Andrew menunjuk bawahannya.

Siap Bos ucap Asistennya yang berlari kecil mengejar rombongan Zepri.

Zepri berjalan tanpa menoleh kebelakang.

Semua orang melihat iring-iringan mereka, setidaknya ada 4 pengawal di belakang dan 4 di depan beserta satpam mall.

Kenapa tanganmu dingin sekali Ta?

Aku hanya takut nanti dia bertindak bodoh dan membuat masalah untukmu.

Aku tidak selemah itu Ta, kamu tidak perlu takut.

Di sini khususnya, dia tidak selevel dengan kita.

Tapi Zep.

Kamu tenang saja, aku yang akan menjagamu. Jadi kamu jangan takut.

Aku tidak akan membiarkannya mengusikmu walau dalam mimpi.

Kenapa tiba2 semua petinggi di sini menemanimu belanja, apakah biasanya seperi ini?

Tidak, ini namanya kebetulan atau keberuntungan ya.

Mereka ada mengajukan proposal untuk kerjasama dengan AGC, dan Putra memintaku untuk menjadi penanggungjawab dari proyek ini jadi keputusanku sangat penting untuk approve proyek ini makanya direktur dan jajarannya sampai menyambut kita.

Oh, pantas. Shinta tertawa mendengar penjelasan Zepri.

Kenapa kamu melihat kebelakang terus dari tadi ucap Zepri.

Aku takut Roby menyusul ke sini.

Kamu tidak usah takut, dia tidak akan mengambil resiko menghadapi 8 pengawal yang bersama kita.

Sebenarnya kalau sekedar Roby aku pun bisa menghajarnya sendiri tapi itu jelas akan merusak citra AGC jadi menurut posisiku sekarang.  Aku sudah tidak boleh lagi menggunakan fisikku untuk pekerjaan seperti itu.  Makanya kita harus membawa pengawal untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain.  Kamu tenang saja, aku tidak akan membuat kerja kerasku selama ini hancur hanya gara-gara menghadapi emosi lelaki seperti dia.

Terima kasih Zep ucap Shinta.