Zai ke atas untuk menyapa teman-temannya karena Feby memilih istirahat dulu karena sedikit mual. Zai bermaksud mendekati Ray untuk memintanya menghapus foto Shinta, tadi dia tidak enak karena masih ada Shanti di ruang makan tadi.
Zai langsung merangkul Ray dan Byan yang terlihat asyik berdiri di pinggiran deck depan. Sesuatu yang sangat sulit mereka lakukan sampai sekarang adalah bisa bersantai tanpa gangguan paparazi.
Ray, sepertinya foto kalian berempat kemarin menjadi tranding topic 2 hari ini.
I know, tapi kan kolom komentarnya sudah aku matikan.
Apakah managermu tidak mengambil tindakan.
Tindakan apa?
Ya, seperti menyuruhmu menghapusnya.
Kenapa harus aku hapus, aku berfoto dengan wanita baik dan yang aku sukai.
hmm... tapi kan akan jadi gosip loh Ray. Apa lagi kamu dan dia kan tidak ada hubungan apa2.
Belum, dan segera jawab Ray.
Kamu ini PD sekali, bagaimana kalau Shinta ternyata memiliki orang yang di sukainya.
Apakah Shinta memililki orang yang di sukainya? Dia bilang dia single.
Ya, single bukan berarti tidak memiliki lelaki di dekatnya.
Tapi belum kan ya, aku harus tancap gas kalau begitu.
Bukan itu Ray.
Kita adalah public figure. Aku saja baru berani mengupload tentang Feby ketika aku yakin Feby sudah terjerat dengan ku. Karena takutnya ternyata popularitas kita menjadi petaka untuk wanita yang kita sukai. Kamu tau kan tidak semua orang menyukai kita, atau bisa jadi karena terlalu menyukai kita jadi dia bisa saja melakukan hal yang tidak baik pada orang yang kita sukai.
Kenapa kamu terkesan mengkhawatirkan Shinta?
Aku mengkhawatirkan mu gumam Zai.
Mengkhawatirkanku tanya Ray bingung.
Bukan. Maksudku aku mengkhawatirkan dokter Shinta karena diakan teman istriku. Kalau dia terkena masalah denganmu sedikit banyak aku akan tidak enak dengan Feby.
Aku tidak ada niat mempermainkannya, aku serius mencari calon istri jawab Ray ke Zai yang langsung terlihat kaget mendengar jawaban Ray.
Wait... Wait...
Kamu baru bertemu dengannya 2 hari yang lalu tiba2 mengatakan seolah-olah kamu sudah yakin dengan dokter Shinta.
Ya, jawab Ray mantap.
Mampus ucap Zai tiba-tiba.
Kenapa?
Ray, aku bicara sebagai sahabatmu.
Kenapa tiba-tiba kamu serius begini.
Sepertinya dokter Shinta sedang di dekati oleh orang lain juga, aku tidak ingin kamu nanti membuang waktumu. Karena tidak semua orang bisa menerima dengan kerasnya dunia kita.
Maksudmu Shinta tidak seperti Feby?
Bukan itu, tapi ah gimana ya mengatakannya.
Yang pasti, dari pada menjadi berita dan ternyata dia lebih nyaman dengan lelaki lain. Lebih baik kamu hapus saja.
Menghapus foto itu malah akan membuat banyak pertanyaan lainnya, toh dia single kan jawab Ray. Jadi biarkan saja, toh aku hanya memberikan gambar hati. Kamu sebagai teman dekatku bukan malah mendukung agar aku bisa memenangkan hatinya, ini malah menyuruhku mundur. Kita belum di medan perang kawan, mati dan kalah belum tentu.
Kamu santai saja lah Jaz, bahkan aku sampai hari ini sudah tidak ingat kapan terakhir di tolak oleh wanita jawab Byan.
Sombong kamu ucap Zai, kamu pikir wanita di sini sama dengan di sana. Mereka benar2 sulit untuk didapatkan.
Itu kan karena kamu kurang berpengalaman saja, kamu hanya menemui 2 wanita dalam hidup mu. Yang satu Hirah dan sekarang Feby. Itu juga bukan karena kamu tidak laku, tapi dasar kamu yang masih terjerat dengan masa lalu. Makanya sekarang kamu bisa menikahi wanita lain benar-benar membuat kami kaget.
Menurutmu, apakah kamu bisa meninggalkan wanita yang menerimamu dengan kondisi cacat fisik dan psikis seperti ku. Bahkan hubunganku dengan yang lalu 10 tahun tidak akan bisa dibandingkan dengan Feby, yang membuatku menyesal sekarang kenapa aku tidak menemukannya lebih cepat.
Kamu pikir barang, menemukan ucap Ray.
Aku sungguh terharu ucap Feby yang berjalan ke arah mereka bertiga.
By, kenapa kamu ke sini. Di sini anginnya kencang.
Aku ingin melihatmu memancing ucap Feby.
Zai langsung memasangkan baju yang di bawa John dan membantu Feby duduk.
Ti, aku boleh ngobrol berdua sebentar dengan Shinta tanya Ray ke Shanti.
Tentu saja, silahkan ucap Shanti yang berjalan kearah Byan.
Kamu mau kan Ta, ikut aku sebentar ke deck atas.
Boleh ucap Shinta walaupun kepalanya masih keliyengan. Sepertinya dia memang mabuk laut, tadi Zepri sudah memberinya obat anti mabuk tapi masih saja dia merasa tidak nyaman.
Ray menarik tangan Shinta dan membawanya menaiki tangga satu persatu.
Aku bisa sendiri ucap Shinta mencoba melepaskan tangannya dari Ray.
Oke, maaf ucap Ray sambil sesekali menoleh ke belakang memastikan Shinta masih di belakangnya.
Ray orang yang menyenangkan sepertinya dia sangat tau bersikap, dia tau Shinta tidak nyaman dengan caranya yang tiba2 menarik tangannya tadi jadi dia pun berusaha tidak mencoba ada kontak fisik dengan Shinta.
Kamu terlihat tidak sehat Ta ucap Ray.
Ya, sepertinya aku mabuk laut. Padahal tadi sudah di minum obat anti mabuk, tapi sepertinya aku memang tidak cocok di air ucap Shinta ke Ray.
Ray tertawa mendengar perkataan Shinta, aku pikir karena kamu tidak nyaman denganku.
Oh, bukan begitu ucap Shinta. Tapi fokusku memang agak berkurang ketika sedang pusing seperti ini.
Ta, aku ingin bicara serius bisa ucap Ray.
hmmm ucap Shinta yang lagi membalas pesan.
Tentu saja, kita kan memang sedang bicara ucap Shinta.
Sebenarnya aku mau jujur padamu.
Tante cantik ucap Prince yang berteriak sambil menaiki tangga.
Zepri yang terlihat berjalan di belakang Prince.
Shinta langsung berdiri dan melihat ke arah tangga.
Prince ucap nya.
Tante cantik kemana saja, aku mencari-cari tante dari tadi.
Tante hanya mengobrol dengan teman Ayah Zai.
Oh, om ganteng artis juga seperti Ayah tanya Prince.
Hay Prince, perkenalkan Om ganteng namanya Ray dan teman Ayahnya Prince.
Hmmm... Om ganteng ngapain berdua dengan tante cantik di sini. Kalian nga pacar2an kan ucap Prince.
Tidak sayang ucap Shinta. Kami hanya teman, seperti Prince dan Audrey.
Oh baiklah, asal om tau tante cantik ini adalah calon pacar Prince jadi om nga' boleh tebar2 pesona seperti Ayah ke Ibu Feby. Kali ini Prince nga' mau mengalah lagi.
Oh ya, maafkan ya Prince jawab Ray sambil memasang muka menyesal. Om tidak tau kalau Tante Shinta adalah crushnya Prince.
Om karena om ganteng dan banyak fans cantik pastinya jadi om cari yang lain saja ya, karena kalau Prince sudah suka sama seseorang tidak akan tergantikan ucap Prince.
Baiklah, om menyerah kalau begitu.
Tidak tergantikan tapi kamu mudah sekali mengganti sukamu dari Feby ke dokter Shinta ucap Zai yang tiba-tiba datang.
Ayah, hust... Kamu jangan mau menjatuhkan nama baik anakmu sendiri ucap Prince.
Oh baiklah, Prince kesayangan. Kapalnya sudah berhenti dan sudah waktunya kita memancing, bukankah kamu yang dari bangun tidur tadi sibuk mau memancing.
Tentu saja, ayo kita ke bawah. Ayo Kak Shinta ucap Prince yang menarik tangan Shinta untuk mengikuti langkahnya.
Sorry ya Ray ucap Shinta.
No Problem, tapi luangkan waktumu untukku setelah kita kembali. Karena besok aku dan Byan akan kembali ke NY pesawat siang. Kami ada schedule yang tidak bisa di mundurkan.
Shinta tersenyum ke Ray tanpa menjawab ucapan Ray.