Chereads / CEO Dadakan / Chapter 220 - Mengartikan Kebersamaan

Chapter 220 - Mengartikan Kebersamaan

dr. Adam terlihat sudah sangat mabuk, Zepri meminta 2 orang pengawal mengantarnya kembali ke kamar.

Kalian tau teriaknya tiba-tiba, tidak ada yang lebih mencintai Feby selain aku ucapnya.

Jangan membawanya sekarang ucap John, dia bisa berteriak kemana-mana. Kalau di sini, suaranya jelas samar oleh musik.

Biarkan kami yang mengurusnya tiba2 sekretaris Datuk Noer datang.

John melihat ke arah Zepri.

Tuan Steve tidak perlu repot. Biar kami yang mengurus hal seperti ini, demi keamanan tim dari KL juga. Serahkan hal-hal seperti ini kepada Zepri saja.

Baiklah, kalau begitu kami akan berjaga di sekitar Tuan Zain dan Zai.

Silahkan tuan ucap Putra.

Pri, kalau sampai mereka ikut campur. Bisa hilang ini dokter ucap Putra. Kamu pastikan dia aman, jadi khusus dr. Adam aku khususkan kamu yang mengurusnya.

Baik Tuan ucap Zepri dan kembali duduk di depan dr. Adam yang masih mengoceh.

Bro, ayo minum lagi ucap Zepri. Kali ini kamu harus minum sampai tidak bisa berbicara lagi gumam Zepri.

Kamu tau Zep, aku adalah orang yang selalu bersamanya 4 tahun ini selama dia di negara ini. Tiba-tiba hanya dalam waktu 1 bulan dia pergi menikah dengan artis itu, aku yakin Feby menikah karena terpaksa. Dia tidak mungkin menyukai lelaki narsis seperti artis itu. Selain tampangnya, tidak ada hal baik yang bisa diambil dari lelaki itu. Dia menang karena terkenal saja, terkenal karena gosipnya ucap dr. Adam sambil tertawa. Akan ku buat Feby sadar, asli lelaki itu seperti apa. Lihat saja ucap dr. Adam tiba2 mulai tertidur nyenyak.

Tuan bolehkan kami membawa dr. Adam kembali ucap Shinta.

Lanjutkan saja pesta kalian, akan ada yang menjaganya di sini.

Tidak apa2, kami bawa kembali ke kamar saja.

Profer Rasyid pasti akan sedih melihat kondisi dr. Adam jika kalian membawanya sekarang.

Setelah pesta selesai, aku akan membantu kalian membawanya kembali ke kamar. Nikmati saja dulu pestanya ucap Zepri.

Baiklah, terima kasih kalau begitu. Kami titip dr. Adam dulu.

Silahkan Nona ucap Zepri.

Ta, bukankah itu kepala pengawal keluarga Zen.

Iya, sepertinya keluarga Zen mengambil alih untuk pengamanan di acara ini.

Apakah tidak apa2 kita meninggalkan dr Adam bersamanya.

Sepertinya dia orang baik ucap Shinta, dan sangat sopan sekali tadi.

Sudahlah, kita ke bawah dulu menemani Feby. Kasihan sepertinya dia ingin berkumpul dengan kita tadi, tapi gara2 Adam dia terpaksa pergi. Tadi pun kita tidak sempat berfoto kan dengan Feby.

Oh iya benar. Lebih baik kita ke bawah menemaninya.

Feby melihat Shinta dan Shanti dari jauh, dia memanggil mereka bergabung bersama Miccael dan Kevin.

Perkenalkan, ini kembar yang sering aku ceritakan pada kalian.

Senang mengenal kalian ucap mereka, karena satu frekuensi mereka langsung mengobrol dengan lancar. Feby meminta John mengambil beberapa foto untuk mereka, Zai yang melihat tidak mau ketinggalan. Dia segera mengambil posisi di samping Feby dan mereka berfoto bersama.

Zai, terlihat sangat akrab pada Kevin dan Miccael.

Feb, Jazid sudah lama kenal dengan mereka ya tanyanya.

Baru kemarin, ketika mereka sampai Zai yang menyambutnya.

Oh, ku kira karena melihat sikapnya pada dr. Adam dan ya you knows. Dia akan posesif kepadamu.

Sebenarnya Zai sangat membebaskan ku bergaul, tapi dia akan menjadi menyeramkan dengan lelaki yang menurutnya memiliki ketertarikan berbeda terhadapku. Selagi lelaki itu tidak ada maksud khusus padaku, dia akan menerima dengan tangan terbuka. Awalnya dia pun begitu pada Adam, karena dia sangat menghargai arti pertemanan. Tapi karena yang dilakukan Adam di restoran hari itu membuatnya tidak menyukai Adam sama sekali.

Restoran? Kalian bertemu?

Ya, ceritanya panjang dan kalian pasti sudah tau apa yang di katakannya sehingga Zai sangat marah serta memintanya menjauh dari ku.

Oh, pantas dia semakin menjadi-jadi akhir2 ini. Ternyata karna itu alasannya.

Aku hanya kasian padanya ta, dan sebenarnya aku mengkhawatirkannya beberapa minggu ini. Dia sudah jarang masuk dan mulai kehilangan semangat lagi.

Seperti sebelum Feby datang ucap Shinta.

Shanti menganggukkan kepalanya.

Tiba-tiba kembar itu melihat ke arah Feby.

Aku benar-benar tidak bisa membantu kali ini, aku memang pernah mendengar tentang dr. Adam yang sempat kacau ketika kematian ibunya. Aku benar-benar minta maaf ucap Feby ke 2 temannya itu.

Tapi kenyataannya, dia mulai berubah sejak kamu bergabung dengan kami dulu.

Feby melihat Shanti, dia tau sahabatnya itu sudah lama menyukai dr. Adam tapi dia terus berusaha menutupinya dari semua orang. Shinta sebenarnya tau tapi dia tetap berpura-pura tidak tau karena Shanti tidak pernah mengatakan apa pun padanya. Selama ini dia terus mendukung apa pun yang di katakan Adam.

Apa ada masalah tanya Zai tiba-tiba meletakkan tangannya di pinggang Feby.

Tidak ada Ai, kami hanya membahas beberapa kehebohan di rumah sakit karena pengunduran diriku.

Oh ya, apakah rumah sakit jadi sangat sibuk karena istriku ini tiba-tiba mengundurkan diri?

Ya, belum lagi karena ternyata dokter yang terkenal sangat ramah kepada semua orang ini adalah pasangan artis internasional yang di eluh2kan oleh para remaja. Jadi banyak sekali orang yang penasaran dan datang ke rumah sakit hanya untuk mencarinya. Bahkan sampai media internasional juga mencoba mencari Feby, untung saja rumah sakit itu milik AGC jadi saja tidak ada yang bisa mencari panggung.

Zai tertawa, ternyata firasat ku tidak salah ketika menjadikan Imel sebagai adikku ucap Zai. Dia sangat melindungi kakak iparnya, aku harus menemuinya besok pagi ucap Zai sambil memainkan rambut Feby.

Aku akan menyapa beberapa teman lainnya ucap Zai, kamu tunggu di sini sebentar ya. Setelah itu kita kembali ke atas untuk istirahat.

Tidak apa2 Ai, sapalah dulu semua temanmu. Lagian aku juga merindukan teman-temanku.

Apa perlu aku mengatur ruangan khusus untuk teman2 dari hospital?

Tidak perlu, malam ini aku mau mengobrol bersama mereka dulu. Dan aku akan menyapa lainnya besok ucap Feby.

Baiklah, aku kesana dulu ucap Zai. Mohon maaf ya kalau tidak nyaman, tapi aku tidak merasa tenang jika tidak ada yang mengawasi Feby. Jadi, aku akan meminta 1 pengawal untuk berjaga di sini.

No Problem jawab Kevin.

John, kamu jaga nyonya saja. Aku bisa bersama Steve saja.

Baiklah Tuan ucap John.

Kalau begitu kamu tidak akan kembali ke NY lagi ucap Kevin, padahal kamu berjanji akan membantu kelahiran anakku jika spesialismu sudah selesai.

Aku akan pulang, kabari aku jika May sudah mau melahirkan. Aku dan Zai pasti akan datang ke pesta kalian. Dan juga bulan depan aku akan menemani Zai ke NY untuk pembahasan pembatalan kontraknya, aku sudah lama tidak bertemu dengan istri2 kalian jadi luangkan waktu untuk kami ya.

Tarifnya besar itu Vin, yakin kamu bisa membayarnya ucap Micceal.

Kalau itu, aku bisa memberi kalian diskon ucap Feby ke sahabatnya.

Ti, yuk turun ucap Shinta. Aku sudah lama tidak berdansa.

Ah, malu Ta. Banyak teman2 dari rumah sakit.

Sudah, yang lain juga terlihat menahan karena malu. Nanti kalau kita sudah turun ke bawah, yang lain kita tarik juga ucap Shinta.

Feb, ayo ucap Shinta.

Kalian lanjutlah, Ai sudah kearah sini. Dia tidak terlalu suka melihat aku dengan dress seperti ini berkeliaran di lantai dansa.

Ah, suami artismu itu benar-benar memperhatikan detail terkecil seperti itu. Padahal kan dia sudah memilikimu seutuhnya.

Apa sih ucap Feby, udah sana cari jodoh mumpung banyak bule ucap Feby. Tapi jangan 2 bule ini, karna istrinya menunggu. Yang satu punya anak bayi, yang satunya lagi hamil muda.

By, ayo kita kembali. Aku sudah sangat kelelahan ucap Zai.

Tapi Ai, tidak enak dengan tamu2 kita.

Istirahatlah, kami juga sudah mau naik ke atas ucap Kevin. Kasihan Jazid, dia kan masih sakit.

Apakah tidak apa-apa kalau kami meninggalkan para tamu? Aku merasa tidak sopan.

Mereka pasti mengerti, aku belum sembuh total ucap Zai langsung membuat tubuhnya terlihat tidak bertenaga.

Baiklah, kita kembali sekarang. Apa perlu John mengambilkan kursi roda untukmu?

Tidak perlu, kamu cukup membantuku saja ucap Zai.

Kevin dan Micceal sudah paham maksud dari Zai, Feby pasti tidak akan memikirkan sampai ke sana.

Dia masih gadis kecil kita ucap Micceal. Ah, aku masih tidak rela dia sudah menikah. Kalau ingat kepolosannya dulu ketika kuliah sampai aku tidak rela melihatnya di dekati lelaki-lelaki itu.

Ya, gara2 kamu juga akhirnya tidak ada lelaki yang berani mendekati Feby. Untung dulu pacar2 kita mengerti kenapa kita sangat menjaganya.

Ketulusan Feby yang membuat mereka tidak pernah cemburu kita dekat dengannya.

Sekarang dia sudah menikah, aku merasa tanggung jawabku lepas. Aku memilih menjadi psikiater karena ingin membantu Feby lepas dari kenangan masa kecilnya dengan lelaki itu, karena aku curiga dia tidak akan bisa mencintai lelaki lain sebelum melepaskan. Tapi ternyata dia sekarang malah sudah menikah, ketika menerima teleponnya bulan lalu aku kira dia hanya mempermainkan kita. Melihatnya di akad nikah kemarin, membuatku merasa sangat lega ucap Kevin.