Semua para tetua memilih kembali ke kamar masing-masing karena agenda selanjutnya adalah acara anak2 muda. Ajeng mengiring Feby dan Zai untuk berganti pakaian karena mereka tadi mengenakan pakaian tradisional melayu.
Ah, aku kira kita akan tetap menggunakan pakaian ini sampai acara selesai.
Tapi by, aku sepertinya lelah. Bagaimana kalau kita kembali ke kamar saja ucap Zai, ketika para asistennya sibuk membantunya berganti pakaian.
Setidaknya kita harus duduk sebentar Ai, menghormati rekan2 artismu.
Tapi aku banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan padamu? Lebih baik kita kembali ke kamar saja ya rengek Zai.
Menanyakan apa, semua di sini juga keluarga. Tidak mungkin mereka membocorkan pembicaraan kita kan. Tanyalah, apa yang mengganjal hatimu.
Pacaran selama ini, kenapa aku tidak tau kalau ayah dan ibu tinggal di daerah H*mpt*ns. Kenapa kamu tidak memberi tahuku?
Karena kamu tidak pernah tanya kan. Kan aneh kalau tiba-tiba aku menceritakan detail yang tidak kamu tanyakan.
Tapi katamu ayahmu hanya Profesor biasa dan ibu mu pegawai bank.
Lah memang, apa ada yang salah dari jawabanku. Ayahku hanyalah Profesor biasa, karena dia bukan juga Profesor Terkenal dan ibuku memang pegawai bank hanya saja jabatannya direktur.
Ah, kamu sengaja menutupinya.
Coba, Rick menurutmu apa ada yang salah dari jawabanku ke bos mu?
Tidak ada bu bos besar. Jawaban bu bos besar sangat pas.
Sudahlah Ai, apa masalahnya sekarang?
Semua orang pasti mengira aku matre karena memaksamu menikah denganku buru2 dalam kondisi pesakitan. Takut kamu yang anak tunggal dari orang kaya di NY meninggalkanku.
Ai, aku tanya padamu. Apakah ketika berpacaran denganmu, kita pernah membahas mendetail soal keluarga kita masing2? Bahkan aku tidak tau sekaya apa ayah mu sampai membuat pesta pernikahan semewah ini. Apakah kamu juga pernah menceritakan detail dirimu yang masih keturunan kerajaan.
Zai menggelengkan kepala.
Jadi, kamu tenang saja. Apa pun yang dibicarakan orang di luar sana tentang keburukan dirimu, itu tidak akan mempengaruhi ku sama sekali. Karena baik dan buruk dirimu, tidak ada yang lebih tau dari pada aku. Aku tidak suka kamu berpikiran negative, bukankah kamu memintaku berjanji tidak mempercayai siapapun di dunia ini kecuali dirimu.
Zai menganggukan kepalanya.
Bukankah aku sudah berjanji padamu?
Zai menganggukan kepalanya lagi.
Aku mencintaimu by ucap Zai langsung memeluk Feby.
Aku juga, sekarang biarkan aku yang membantumu berganti pakaian. Yang lain bisa langsung kembali untuk berpesta ucap Feby ke asisten2 Zai.
Bu bos besar, apakah tidak apa2 ujar Moza?
Tidak apa2, sedikit pelukan bisa menenangkan anak baik ini ucap Feby sambil tertawa. Kalian duluanlah, aku akan turun setelah mengganti pakaian suami baik ini.
Tararengkyu bu bos besar ucap para asisten yang keluar sambil di giring erick.
By, terima kasih ucap Zai.
Buat apa?
Karena menerima semua kekuranganku.
Aku pun begitu, terima kasih karena sudah menerima perasaan masa laluku.
Aku benar2 mencintaimu ucap Zai, sambil mengecup kening Feby.
Gila teriak Erick ketika memasuki tempat pesta tadi yang sudah berganti suasana. Lampu2 di padamkan, diganti dengan lampu disko dan lampu remang.
Welcome to party guys ucap DJ itu, lampu masih gelap. Lalu lampu sorot menembak ke arah DJ itu.
Sontak semua tamu berteriak histeris, gokil... Ini DJ terbaik di dunia, bocah kasep ini mah ucap Erick.
Nyesel itu pasti tim Hirah yang kekeh tidak ikut hadir karena ikut berkabung dengan nyonyanya.
Buru Updated Status ucap Erick, selfie...selfie mumpung lampu sorot ke bocah cakap ucap Erick.
Bahar yang melihat tingkah para dayang2 Zai tertawa puas. Mau di fotoin nga' tanyanya.
Eh, Tuan Bahar ucap Erick. Kalau tidak merepotkan bisa dibantu.
Kali ini harus jadi Hot News status mu ucap Bahar. Jangan lupa hashtag, #nostopparty #weddingJazidFeby #AGC
Siap Tuan, 1 bulan di sini bergabung dengan orang2 dari AGC bos Erick sudah banyak talent ucap Moza. Liat aja, sekarang semakin cakap ngomong bahasa2 daerah di Indonesia. Dari sebelum di ajak ke Indonesia, dia sudah banyak bergaul dengan orang-orang dari Jawa jadi begitu di suruh Tuan Zain datang dia serasa pulang kampung ucap Moza.
Nikmatilah ucap Bahar. Belum tentu sampai mati kita bisa ikut ke pesta pernikahan tergila yang pernah aku datengin.
Gila apa tuan ucap Moza bingung.
Gila-gilaan menghamburkan uang. Semakin aku menghitung angkanya, semakin aku tidak bisa tau berapa uang yang dihamburkan mereka untuk pesta pernikahan ini. Aku pikir Datuk itu sudah termasuk gila-gilaan untuk pernikahan anaknya. Eh begitu sampai di sini, keluarga AGC dan teman2nya ternyata lebih gila lagi dalam melaksanakan pesta. Padahal mereka bukan sedarah, sampai merinding aku ketika mendengar ternyata. Untuk Villa adalah kado pernikahan dari Imelda, sedangkan boys band yang di undang besok kenapa 3 grup karena masing2 dibiayai oleh Putra, Prince dan Princess. Bocah 2 itu saja bisa memberi kado pernikahan ratusan juta.
Bang Bahar jadi gimana? Paling nga' ngasih tiket bulan madu berarti ucap Moza.
Udah keduluan, ternyata untuk bulan madu Zai sudah di atur oleh Ibu Imelda. Ibu Imelda menyiapkan pesawat dan menyewa 1 pulau khusus di daerah Maldives setelah pesta ini usai.
Oh, berarti jadwal yang dikasih bos besar kemarin setelah acara ini adalah bulan madu. Mereka bulan madu bersama keluarga.
Ya, itu sudah seperti kebiasaan. Mereka selalu berliburan bersama setelah habis menggelar pesta besar. Mereka akan beristirahat beberapa hari di tempat khusus.
Kita ya, kalau habis pesta besar mulai kerja keras untuk hidup. Lah mereka, habis pesta besar langsung menikmati hidup.
Kamu nga' diajak ya bos ucap Moza.
Kayaknya nga', karena yang mereka butuhkan itu Pak John. Dia lebih bermanfaat untuk ikut dari pada akyu. Ya iya ya, kita di ajak ke pesta ini saja sudah banyak2 bersyukur. Karena belum tentu ada kesempatan lagi.
Zai keluar menggunakan celana pendek dan baju kaos putih dengan rambut diikat kebelakang oleh Feby. Sedangkan Feby menggunakan dress putih di atas lutut, membuat dirinya terlihat jenjang dengan sendal flat dan mahkota kecil yang di jepit di rambutnya.
Bu bos cantiknya alami banget ya ucap Oca.
Itu malah nga' bermake up loh ucap Moza.
Itu nga' bermake up tanya Erick.
Iya, tadi ketika berganti pakaian dia menghapus make up nya dan hanya mengoleskan lipstik tipis gitu.
Pak Bos juga itu, semua dandanannya di hapus kenapa ya. Padahal tadi susah2 kita merapikannya ucap Oca.
Sepertinya mengimbangi bu bos ucap Erick.
Bukan mengimbangi jawab Zain sambil jalan.
Habis ada prahara rumah tangga tadi, gara2 Zai tidak boleh Feby menggunakan dress pendek untuk acara malam ini. Jadi dia ngambek dan meminta Feby tidak boleh berdandan lagi.
Oh, pantes. Bos besar bucinnya parah.
Tapi untuk wanita cantik, pintar dan tajir seperti bu bos wajar saja kalau bos besar insecured kan ya.
Bener, dari pada sudah kejadian seperti Hirah dulu.
Hust, jangan sebut lagi nama itu di sini. Mending kalian turun menikmati musik sana ucap Bahar. Kapan lagi kan bisa menikmati brondong idaman para bidadari.
Zai terlihat sangat menjaga Feby ketika mereka menyapa tamu satu per satu. Bahkan untuk bersalaman dengan lawan jenis saja tidak boleh. No Muhrim ucap Zai sambil terus menggenggam tangan kanan Feby.
Shinta dan Shanti sangat senang ketika Feby berhasil menghampiri mereka.
Kami merindukan mu ucap mereka serempak. Kamu ya ternyata anak sultan selama ini, kenapa kamu merahasiakannya dari kami.
Semua orang mengatakan kenapa aku merahasiakan, sampai tadi saja Zai ngambek dan berkata aku tidak jujur padanya. Padahal kan aku menjawab kalian dengan jujur ketika bertanya. Ayah ku seorang Profesor dan ibuku bekerja di bank. Hanya saja jabatan mereka yang membuat mereka berbeda ucap Feby tertawa.
Jazid pun tidak tau? serius?
Makanya tadi aku lama keluar lagi, karena Zai merasa aku membohonginya. Awalnya aku mengatakan bahwa ibuku pegawai di AGC padanya padahal sebenarnya bank tempat ibuku pernah membantu proyek AGC saat Tuan Zen masih ada. Lalu aku mengatakan bahwa ibuku sekarang bekerja di salah satu bank internasional. Dia kan tidak bertanya jabatan ibuku, kenapa juga aku harus menjelaskannya.
Kamu memang gila ucap shinta dan shanti.
Feb, panggil Adam dari belakang.
Feby langsung meremas tangan Shinta.
Dam, bukannya katamu kamu tadi ingin istirahat.
Aku tadi berkeliling sebentar dan melihat suasananya sudah berubah serta melihat sepertinya Feby bisa berjalan tanpa di tunggui oleh lelaki itu.
Aku menyapa yang lain dulu ya, nanti kita mengobrol lagi ucap Feby. Belum sempat dia membalik badannya, Adam mencoba menarik tangan Feby yang langsung di halangi oleh Zepri.
dr. Adam sepertinya dalam kondisi tidak baik, apakah perlu saya temani minum ucap Zepri sambil memanggil pelayan membawakan minuman.
Zai langsung memeluk Feby dari belakang.
Sepertinya kita harus segera kembali ke kamar, karena aku tidak suka ada orang lain yang menginginkanmu by. Mata Zai menatap sinis ke dr. Adam.
Ai, aku tidak ingin ada keributan. Jadi biarkan saja dia, Zepri akan mengurusnya. Sekarang aku ingin ke stage sebentar, bukankah kita belum pernah ke Club bersama selama ini.
Baiklah, aku akan menemanimu sampai puas. Setelah itu, kamu harus memuaskan diriku ucap Zai sambil memberikan senyum mengejek ke dr. Adam.
Zai, menggendong Feby dan membawanya ke stage.
Beberapa pengawal sengaja berdiri di sekitaran stage dan beberapa orang mundur memberikan ruang untuk Zai dan Feby berdansa seiring berganti musik slow.