Chereads / CEO Dadakan / Chapter 206 - Pukulan Terbesar

Chapter 206 - Pukulan Terbesar

John sudah memastikan kondisi Cafe di depan rumah sakit sudah steril, dia sengaja sudah menyiapkan semuanya dari siang dan memastikan jika cafe itu hanya akan menerima dr. Adam sebagai tamunya dan sudah menyiapkan ruangan VIP untuk tempat Zai menunggu.

dr. Feby dan Zai sudah datang duluan. Silahkan masuk tuan ucap John yang sudah menunggu di depan pintu.

Kamu orang baru di sini ucap dr. Adam.

John hanya membalas dengan senyuman.

Feb ucapnya ketika melihat dr. Feby berdiri ketika dia datang.

Cafenya tumben sepi begini ucap dr. Adam.

Duduklah ucap dr. Feby. Kenapa kamu mengirimiku surat ucap dr. Feby.

Aku mencoba menghubungimu 3 hari ini tapi hp mu tidak aktif. Bahkan aku mencoba menghubungi ke atas tapi mereka bilang kamu sedang tidak boleh menerima telepon.

Ya, kondisinya sedang tidak mendukung ucap dr. Feby sambil tertawa.

Papaku mengatakan kamu mengajukan surat pengunduran diri, apakah kamu sedang dalam masalah?

Tidak Dam, aku sudah tidak bisa menutupi lagi hubungan ku dengan Jazid. Apalagi dia sekarang sedang sakit, jadi aku mengundurkan diri agar bisa mengurusnya.

Kamu terpaksa melakukan itu kan Feb, kamu tidak serius memiliki hubungan dengannya kan? Bukankah kamu masih menunggu lelaki itu?

Dam, sebenarnya aku sudah lama berhubungan dengan Jazid. Tapi karena demi melindungiku dan demi kenyamanan ku, Jazid menyetujui keinginan ku untuk menyembunyikan hubungan kami. Tapi karena kondisi Jazid sekarang tidak baik dan banyak sekali orang yang bermaksud mengambil keuntungan dari kondisinya maka aku yang memintanya untuk mempublikasi hubungan kami.

Tapi Feb, masa depanmu sangat cerah tanpanya. Kenapa kamu korbankan memilihnya yang bisa saja merusak mimpi2mu.

Karena dia lelaki yang baik dan sabar menerima diriku.

Karena dia tampan, artis terkenal dan lelaki yang dieluh-eluhkan semua wanita ucap dr. Adam.

Dam, aku tidak ingin hubungan kita menjadi tidak baik. Aku menerima Jazid bukan karena fisiknya maupun ketenarannya tapi karena dia satu-satunya pria yang mau menerima kondisiku apa adanya.

Aku pun bisa menerima mu apa adanya, aku bersedia menunggu bahkan sampai hari ini aku masih menunggu sampai kamu bisa melupakan lelaki itu.

Lelaki itu hanyalah teman masa kecilku ucap dr. Feby. Dan rasa apa yang aku punya padanya pun bisa digolongkan rasa sayang sesama anak kecil. Aku tau kamu lelaki yang sangat baik, terima kasih karena sangat menjagaku selama ini. Kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dari ku Dam. Selama ini aku terus berusaha agar bisa menemukan perasaan yang dulu, tapi aku salah. Ketika aku bertemu dengan Jazid aku tau rasanya melindungi dan lindungi, rasanya disayangi dan menyayangi, rasanya bertahan dan menahankan. Darinya aku belajar bagaimana dicintai dengan sepenuh hati.

Tapi sebaik apa pun kamu, lelaki seperti Jazid memiliki banyak wanita yang mencintainya bisa saja membuatmu terluka. Mereka tetap akan menilai bahwa dirimu mencintai popularitasnya.

Buatku tidak peduli orang di luar sana menganggap aku seperti apa, cukup Jazid tau ketulusanku saja sudah cukup. Aku tidak pernah melarangnya untuk berkarir, apa lagi menghalanginya. Dia sudah memberikanku sangat banyak cinta dan sayang, jadi jika memang mereka tulus ingin melihat Jazid bahagia harusnya mereka juga bisa menerima apa pun kondisi Jazid saat ini.

Tapi kamu Feb, kamu mengorbankan masa depanmu. Karir cemerlang mu dan bahkan begitu kamu masuk di kehidupannya, kamu harus banyak meninggalkan kehidupanmu sendiri.

Dam, terima kasih karena kamu sangat mengkhawatirkan ku. Kamu lelaki baik, aku akan berdoa agar kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik. Ini pilihanku, seperti apa Jazid berkorban untukku selama ini. Begitu pun aku akan berkorban untuknya sekarang.

Buka matamu Feb, bahkan dia sekarang cacat. Aku sudah melihat semua catatan medisnya, kemungkinan untuk kakinya bisa berjalan seperti semula hanyalah mukjizat.

Aku tidak masalah Dam, buatku bagaimana pun kondisinya aku tetap akan mendampinginya.

Bagaimana denganku, tidak adakah sedikit saja simpati mu untukku.

Bukankah dengan menemuimu malam ini kamu sudah tau bahwa aku sangat menghargai pertemanan kita selama ini.

Aku menyukaimu Feb, sejak pertama kita bertemu di sini. Kamu adalah wanita yang membuatku selalu ingin tampil lebih baik setiap harinya. Aku sudah banyak berkorban untuk mu setidaknya tunjukkan belas kasihmu padaku.

Aku akan mengganti rugi setiap waktu yang kamu habiskan karena membantu Feby ucap Zai tiba-tiba keluar dari ruangan VIP. Kamu tinggal hitung berapa banyak Feby menghabiskan waktumu untuk membantunya, bahkan jika aku harus berhutang karena uang ku tidak cukup untuk membayar kebaikanmu selama ini maka akan aku lakukan. Aku memang lelaki cacat dan sudah tidak mempunyai masa depan tapi aku tidak akan pernah memaksa perasaanku padanya.

Kamu mengajaknya ucap dr. Adam.

Dam, aku adalah tunangan dari orang lain jadi tidak pantas untukku jika hanya berdua saja denganmu.

Pantas saja Cafe ini tiba-tiba sepi. Sepertinya lelaki artismu ini yang melakukannya.

Semua ini demi kebaikan feby, aku hanya merasa heran. Padahal dokter ini tau bahwa banyak sekali paparazi dan fans ku yang ingin bertemu langsung dr. Feby tapi lelaki yang mengatakan menyukainya malah membuat janji dengannya di tempat umum. Bukankah ini malah membuat Feby dalam bahaya, untung saja Feby menunjukkan suratmu padaku jadi aku bisa meminta bantuan Putra untuk menutup akses ke sini.

Kamu sungguh memberikan suratku padanya Feb?

Dam, seperti yang aku katakan. Aku adalah tunangan Jazid, jadi tidak pantas seandainya aku menerima surat dan ajakan untuk bertemu tanpa seizinnya. Selama ini pun sama, setiap aku keluar denganmu dan Shanty itu sudah sepengetahuan Jazid. Jadi tidak ada bedanya dulu dan sekarang hanya saja kali ini Jazid ikut karena dia ada di sini.

Aku tidak percaya dengan kata-katamu ucap dr. Adam. Aku yakin jika kalian berbohong, dan kamu hanya membantu kondisi Jazid. Aku akan membuktikan jika prasangka ku tidak salah. Kamu percaya saja padaku Feb, aku akan membantumu keluar dari jeratan lelaki ini.

Dam, cukup ucap dr. Feby. Semakin kamu menolak kenyataan, semakin akan menyakitimu. Aku dan Jazid saling mencintai, bahkan kami akan melaksanakan pernikahan dalam waktu dekat setelah pertunangan kami bulan depan. Ini kenyataannya, tidak ada hal yang sesuai pikiranmu. Aku sangat berterima kasih karena kamu sudah menjadi teman baikku selama ini dan selalu membantuku tapi maaf setelah hari ini sepertinya kita tidak bisa seperti dulu lagi.

John panggil dr. Feby.

Iya Nyonya.

Kita kembali kerumah sakit sekarang.

Baik Nyonya.

Feb, please ucap dr. Adam dan menahan tangan dr. Feby.

Lepaskan teriak Zai.

Feby menarik tangannya dan berdiri di belakang kursi roda Zai.

Beberapa pengawal langsung memblok di depan dr. Adam.

Selagi aku masih bersikap baik padamu, lebih baik kamu enyah dari Feby. Aku tidak masalah Feby berteman dengan siapa saja, tidak terbatas laki2 atau perempuan. Tapi aku tidak bisa mentolerir orang egois sepertimu. Feby sudah berusaha menjelaskan padamu secara baik, tapi kamu malah mencoba memaksa keinginanmu.

Ayo kita kembali saja Ai ucap dr. Feby sambil mengelus pundak Zai agar lebih tenang.

Feb, kita masih harus bicara. Aku tidak terima jika kamu memutuskan pertemanan kita hanya karena dia.

Feb teriak dr. Adam...

Pengawal masih memblok dr. Adam hingga tidak bisa menyusul dr. Feby dan Zai.

dr. Adam melihat mereka masuk ke mobil dan pengawal masih menjaganya sampai terlihat dr. Feby dan Zai yang memasuki lobby rumah sakit.

Aku akan menuntut kalian semua ucap dr. Adam.

Silahkan saja Tuan ucap Steven. Jika anda memiliki bukti yang cukup tapi jika tidak, lebih baik Tuan tidak melakukan apa-apa dari pada nanti Tuan menyesal karena sudah mengganggu Tuan Muda dan Nyonya kami.