Chereads / CEO Dadakan / Chapter 207 - Kepulangan Princess Melka Zen

Chapter 207 - Kepulangan Princess Melka Zen

Seseorang mengupload video pertemuan Hirah dan Zai malam itu. Zain benar-benar kesal, karena Hirah masih saja mencari masalah. Ini karena kamu terlalu meremehkan dia ucap Zain ke Zai begitu melihat dr. Feby keluar mengecek kondisi Imelda.

Sabar bang, aku sudah tau kelicikan yang dilakukan Hirah. Bukankah ini sesuai dengan rencana kita. Ini rekaman full kejadian itu, dia pikir bisa dengan mudah memutar balikkan fakta. Harusnya dia tau, aku bukan orang yang akan memberikan celah untuk orang lain.

(Zain melihat rekaman di ponsel Zai)

Ayo kita hancurkan sekarang juga, padahal kita masih mau meneruskan drama ini agak lama. Tapi sepertinya pemeran utamanya harus segera hilang di awal cerita.

Bukankah ini harusnya akan menambah citra positif Feby ucap Zai.

Tentu saja dia dengan mudah masuk ke rencana kita, ini namanya keberkahan ucap Zain sambil mengirimkan video full ke Zepri. Tapi apakah kamu masih belum mengizinkan Feby untuk memegang handphone dan melihat media sosial?

Masih belum, karna aku takut masih ada komentar jahat. Kalau video ini di upload harusnya, Feby akan mendapatkan pandangan yang lebih baik lagi.

Kita berdoa saja ucap Zain. Rencana kepulangan akan tetap dilakukan sesuai rencana. Untuk media, akan kita undang konferensi pers setelah kamu resmi bertunangan.

Baiklah bang, abang atur saja semua.

Berita kepulangan Princess sengaja di sampaikan ke media, pengamanan sudah banyak dari tadi pagi. Media sebenarnya juga meyakini kalau Jazid Malik akan pulang juga hari ini, sesuai informasi yang mereka dapat dari sumber mereka di rumah sakit.

Kepulangan akan dilakukan setelah makan siang, awak media sudah memenuhi lobby rumah sakit.

Para pengawal membuat pagar dengan tubuh mereka untuk menghalangi media, semua sudah siap untuk turun. Para petinggi rumah sakit sudah berkumpul di lobby untuk ikut mengantarkan Cucu pendiri rumah sakit ini pulang.

Ayah Zai sudah dirumah sakit dari pagi tadi, setelah perjalanan cinta Zain yang sangat berliku hingga membuat dirinya lebih banyak mengikuti keinginan anak-anaknya sekarang.

Zai, Ayah ingin memiliki waktu berdua saja dengan dr. Feby. Apakah kamu akan mengizinkan jika ayah mengajaknya bicara tanpamu.

Untuk apa Ayah ucap Zai, bukankah ayah bisa bicara di depanku. Jangan-jangan ayah tidak suka dengan Feby?

Tidak nak, Ayah sudah banyak belajar dari kejadian Zain. Keegoisan ayah membuang waktu yang sangat banyak untuk kebahagaiaan abangmu. Sebagai orang tua ada beberapa hal yang membuat ayah ingin ditanyakan secara pribadi dengan dr. Feby, tapi ini jika kamu berkenan. Ayah tidak ada niat tidak baik, tapi hanya saja ayah merasa ingin mengenal lebih jauh tentangnya.

Bukankah ayah sudah melakukan penyelidikan tentangnya?

Kamu tau ayah orang seperti apa, tapi ayah tidak ada maksud buruk sama sekali.

Zai melihat kearah ayahnya sambil menyipitkn matanya.

Kalau kamu tidak mengizinkan ayah tidak akan melakukannya ucap Datuk Noor Hasan ke putra bungsunya itu.

Aku punya banyak waktu luang Datuk ucap dr. Feby.

Sudah kukatakan jangan panggil seperti itu ucap Zai.

Panggil Ayah saja ucap Zai.

Iya, panggil Ayah saja ucap Datuk Noor Hasan ke dokter Feby.

Aku akan mencoba asalkan Datuk pun bisa memanggil saya Feby saja. Sekarang saya sudah tidak terdaftar dokter di rumah sakit, maka panggil saya Feby saja.

Bukan, Ayah harus memanggilnya menantuku itu yang benar seperti ayah selalu memanggil Kak Lulu.

Jangan harap Feby bisa mengusik posisiku sebagai menantu terbaik ucap Lulu yang di susul oleh Zain di belakangnya. Jika ingin Feby setara denganku maka kamu halalin dulu dokter Feby, baru bisa menempati di sayap kiri ayah.

Iya kan Yah, ucap Lulu sambil memeluk lengan kanan Datuk Noor Hasan.

Ayah masih punya posisi di sebelah kiri jadi Feby tenang saja. Kamu juga akan mendapat tempat tebaik juga di sisi ayah.

Terus kami ucap Zain ke ayahnya.

Kalian dibelakang, mau dimana lagi. Itu posisi terbaik kalian karena di depan sudah ada Audrey dan Jerem.

Kebayang mengerikan jika Audrey dan Jerem yang memimpin jalan keluarga Noor Hasan ucap Zai sambil pura2 begumam.

Mending anak2ku yang memimpin ketimbang kamu, bisa2 jalan dipenuhi oleh fansmu semua.

Maaf tuan menggangu, sudah waktunya kita bergerak ucap Steve.

Apakah semua sudah stand by?

Sudah tuan, helikopternya akan mendekat begitu lift pertama turun.

Tetap jaga jarak, jangan sampai terlihat oleh media sama sekali ucap Datuk Noor Hasan.

Kalian akan diturunkan di kantor AGC dan keluar melalui jalur khusus ucap Zain. Disana sudah ada Zepri dan John yang berjaga. Sedangkan di rumah sudah ada Dodzan, dan Chan yang mengawasi penjagaan.

Imelda turun lift dengan kursi roda yang di dorong oleh Putra, di dampingi oleh beberapa pengawal. Mereka menutup rapat Princess di pangkuan Imelda, sehingga media yang mengambil gambar tidak bisa mengambil wajah Princess. Lift tertutup dan kembali naik ke atas.

Pengawal memberikan jarak lumayan dekat untuk memberikan pertanyaan ke Imelda dan Putra.

Tuan mohon maaf, dimanakan Tuan Zai apakah Tuan Zai tidak pulang berbarengan dengan Nyonya?

Tuan Zai juga pulang hari ini, dan saya terima kasih karena teman2 media sudah datang ke sini dan menyambut kelahiran Putri kami. Kami sekeluarga sangat bahagia dan bersyukur karena semua proses sesuai dengan harapan kami semua. Kesehatan Zai juga semakin membaik setiap harinya, karena kan yang merawatnya tunangannya sendiri mungkin itu yang membuat semangat sembuhnya semakin kuat. Seperti kitalah, hormon bahagia itu semakin banyak ketika di perhatikan oleh orang yang paling kita cintai.

Tuan bisa memberikan tanggapan atas video yang beredar kemarin?

Video yang mana?

Yang di upload salah satu fans club Hiid.

Apa itu Hiid tanya Putra?

Itu fans club Hirah dan Jazid.

Oh, terkait itu pihak AGC sudah mengupload video asli. Silahkan teman2 media melihat ke Youtube resmi AGC.

Para awak media langsung memeriksa handphonenya.

Baiklah, saya cukupkan sampai di sini. Sampai bertemu di pesta pertunangan Zai dan dr. Feby. Kami izin pamit ucap Putra. Lalu para pengawal langsung memblock awak media yang terlihat masih kaget melihat video.

Pers masih menunggu lift berikutnya turun, sedangkan mobil Imelda sudah melaju keluar dari halaman rumah sakit.

Datuk Noor, Zain, Lulu, serta Jerem dan Audrey terlihat keluar dari lift.

Tuan Zain, mohon waktunya sebentar ucap salah satu awak media. Apakah Tuan Jazid akan pulang hari ini?

Steve membawa Datuk Noor dan anak2 berjalan duluan memasuki mobil.

Alhamdulillah Zai sudah sehat dan sudah kembali ke kediaman Tuan Zen tadi.

Tapi kami tidak melihat Tuan Jazid dari tadi.

Mohon maaf untuk kenyamanan kepulangan Princess kami, maka Jazid tidak ingin mengambil panggung keponakan kesayangannya. Jadi Jazid sudah duluan kembali bersama tunangannya. Tapi teman2 media tidak usah khawatir, kami akan mengundang teman-teman semua pada pesta perayaan pertunangan Jazid nanti. Saya rasa cukup, kami izin pamit ucap Zain sambil berjalan kearah mobil.

Tuan, bisakah tuan berikan kami tanggapan terkait video yang beredar.

Saya rasa video yang sudah di upload AGC sudah menjelaskan semuanya, jadi jika ada yang ingin ditanyakan bisa ke bagian humas AGC langsung. Jazid per hari ini sudah berkontrak dengan AGC jadi semua pertanyaan bisa dikirimkan ke Humas AGC.

Tuan apakah manajemen akan melakukan tuntutan kepada orang yang menyebarkan video itu.

Untuk itu, kami masih harus bicarakan dengan tim hukum AGC dulu. Sampai jumpa rekan-rekan semua, terima kasih atas perhatiannya kepada keluarga kami. Zain melambaikan tangan sambil tersenyum ke arah media.

Wah... wah... wah...

Kamu sunggu menakutkan hon, ucap Lulu.

Kenapa??

Aku benar-benar tidak mengenali mu tadi, kamu sudah seperti manajer artis.

ha... ha...

aku ini psikolog, jadi sudah terbiasa menghadapi situasi apa pun. bagaimana kamu banggakan denganku?

tentu saja, kamu selalu yang terbaik.

Setelah pertunangan Zai kita harus segera kembali ucap Lulu.

Kenapa?

Karena aku ingin melahirkan di Jerman.

Melahirkan ucap Zain.

Ya, kamu hamil.

Bagaimana, kamu senang dengan kado kepulangan Zai.

Serius ucap Zain sambil menatap wajah Lulu.

Aku serius, dan sudah jalan 4 bulan.

Kok bisa? bukankah kamu bulan lalu menstruasi.

Ya, aku bersyukur karena dia baik-baik saja. Aku mengalami gejala abortus imminens ternyata dan baru menyadari ketika beberapa hari ini keluar flek.

Apakah kita perlu kembali ke rumah sakit untuk memastikannya?

Bukankah dirumah Ibu Imelda ada dokter kandungan terkenal ucap Lulu sambil tertawa.

Oh, aku hampir saja lupa. Kalau calon adik ipar kita adalah dokter kandungan.

Sebenarnya aku sudah melakukan pemeriksaan semalam dengan Feby, dan hasilnya semuanya sehat. Hanya saja.

Hanya apa ucap Zain buru-buru.

Sepertinya posisi Plasentanya terlalu rendah, jadi kita harus segera memilih untuk stay dimana.

Atau kita kembali ke KL saja ucap Zain?

Setidaknya lebih dekat dari sini, apalagi jika Bang Chanmu itu tau. Dia bisa-bisa memintamu di sini, sambil menemani Kak Tari. Bukankah wanita hamil lebih merasa baik jika bisa saling berbagi cerita.

Tapi aku ingin melahirkan di Jeman saja.

Kenapa? Karena klinikmu di sana, anak2 sekolah juga di sana dan kita sudah sepakat homebase kita di sana.

Aku akan mengatur ulang semuanya dan menanyakan pendapat mereka tentang ini. Bagaimana jika kita voting saja?

Boleh jangan hari ini ucap Lulu.

Kenapa?

Hari ini keluarga Zen sedang bahagia karena kepulangan Princess, jadi lebih baik kita jangan mengambil panggungnya.

Zain tertawa, kenapa kamu bisa berpikir seperti ini. Menurutku mereka pasti akan menyambut dengan bahagia jika kita memberi tahu mereka.

Baiklah, kita mengumumkannya selesai pertemuan makan malam saja ucap Lulu.

Apa pun katamu ucap Zain sambil menyandarkan kepala Lulu ke bahunya.

Aku tidak pernah meminta apa-apa pada tuhan semenjak kita kembali bersama, asalkan kalian sehat dan bahagia saja sudah cukup untukku. Tapi Tuhan memberikan ku karunia luar biasa melalui kamu. Kita harus banyak berterima kasih atas semua berkah yang sudah diberikannya kepada kita berdua.

Aku tau Hon ucap Lulu, sepertinya aku mengantuk.

Tidurlah, aku akan membangunkanmu ketika kita sampai.

Zain menatap keluar jendela, mengingat masa2 ketika dia berjuang untuk mengembalikan ingatan Lulu. Sekarang dia dan lulu akan memiliki anak mereka sendiri, mereka harus lebih belajar agar bisa bersikap adil nantinya kepada kedua anak angkat mereka. Jangan sampai mereka terlena dan membuat Audrey atau Jerem merasa tersisih dengan kehadiran anak kandung mereka nanti.