Chereads / CEO Dadakan / Chapter 198 - Penantian

Chapter 198 - Penantian

dr. Feby tiba-tiba terbangun dan melihat ke arah luar sudah gelap.

Zai maafkan aku tertidur, sudah waktunya untuk kamu disuntik ucap dr. Feby. Aku akan mencuci tanganku terlebih dahulu. Kamu tunggu aku sebentar ucap dr. Feby dan menarik tangannya dari tangan Zai.

Dia melihat tangannya yang di genggam erat oleh Zai.

Dilihatnya ke arah Zai, Zai apakah kamu sudah sadar ucap dr. Feby.

Zai masih belum membuka matanya.

Aku akan melepaskan tanganku sebentar, setelah menyuntikkan obat kamu boleh menggenggam tanganku lagi ucap dr. Feby sambil berbisik ke Zai.

dr. Feby sudah sering membayangkan keadaan pertama dia melihat Zai terbangun, tapi Zai sudah bisa menggenggam tangannya berarti sudah ada kemajuan. Kadang-kadang sesekali dia serasa melihat Zai membuka matanya, atau seperti tangan Zai bergerak. Tapi sampai saat ini Zai masih belum bangun.

Zain kembali untuk melihat kondisi Zai, didampingi dr. Burhan.

Makanlah dulu dok, ucap Zain ke dr. Feby.

Tenaga mu masih dibutuhkan, nanti sore dr. Chris akan datang dan akan dilaksanakan rapat untuk persiapan kelahiran Princess malamnya.

dr. Feby mengangguk, dan duduk di kursi sambil membuka makanan yang ditinggalkan oleh John tadi.

Bagaimana konfrensi persnya ucap dr. Feby? Aku tadi ketiduran jadi tidak menonton.

Maaf mungkin akan lebih merepotkan mu kedepannya ucap Zain, karena kami sudah mengumumkan jika Zai sudah memiliki pacar.

Tidak apa2 ucap dr. Feby, aku yang memulai semuanya dan aku sudah tau konsekuensinya.

Kami akan sebisa mungkin melindungi identitasmu ucap Zain. Putra sudah meminta bagian IT AGC untuk menutup semua informasi tentangmu di internet.

Thank You ucap dr. Feby sambil membereskan sisa makanannya.

Di media sosialnya Hirah menyebarkan foto kondisi Zai dan membuat berbagai berita. Dia tau sudah telat, dia kalah beberapa menit dari berita yang di upload oleh Tim Putra. Tapi setidaknya, foto yang di bagikannya memberikan banyak spekulasi. Dimana Hirah memfoto dirinya yang sedang menunggui Jazid di rumah sakit sehingga banyak berita simpang siur.

Aku mungkin akan sibuk beberapa jam ini, kami tetap akan mengawasi dari ruang sebelah ucap dr. Burhan ketika dr. Feby sudah selesai membersihkan dirinya.

Tidak apa2, serahkan saja padaku.

dr. Feby membawa air hangat dan mengelap badan Zai serta menggantikan pakaian dibantu John.

Beberapa media menyamarkan berita sehingga berita hubungan Jazid dan Hirah di up lagi oleh media.

Zain menghubungi sekretaris ayahnya dan meminta izin untuk tidak memberi toleran lagi kepada Hirah. Keluarga Noor Hasan selama ini menutupi perbuatan Hirah karena memandang dari hubungan pertemanan ayah mereka yang sudah seperti keluarga. Kali ini katakan pada ayah, aku tidak akan memandang lagi latar belakangnya. Aku akan mematikan karirnya ucap Zain tegas.

Setelah mendapat pesan dari ayahnya, Zain bergegas keruangan Zai diiringi oleh Zepri dan Putra.

dok, sepertinya kita sudah tidak bisa lagi menutupi identitasmu. Berita yang tersebar ke luar menjadi blunder karena pihak Hirah mengupdated foto Hirah di kamar ini.

Foto ucap dr. Feby?

Iya, sepertinya Hirah membawa ponsel ketika di sini.

Tim IT sudah mengumpulkan scene foto kamu dan Zai dari beberapa CCTV rumah sakit dan rumah Ibu Imelda. Kami akan menguploadnya jika kamu sudah siap dan mengizinkan.

Aku sudah katakan, aku tidak masalah. Aku sudah siap dengan konsekuensinya.

Baiklah, jalan kan sekarang ucap Putra ke Zepri.

Baik Tuan.

Prakkkk.... Sebuah benda terjatuh dari meja samping Zai.

Semua langsung berdiri dan melihat ke arah Zai.

Zai, teriak Putra.

Kamu sudah bangun?

dr. Feby langsung berlari dan mengangkat tangan Zai yang masih tersangkut di meja samping tempat tidurnya.

Zai beberapa kali mengedipkan matanya dan mencoba menarik selang di mulutnya.

Kami akan melepasnya ucap dr. Burhan yang langsung masuk melalui pintu samping.

Zai memegang tangan dr. Feby dengan erat.

Syukurlah, akhirnya kamu sadar ucap dr. Feby sambil tidak bisa menahan tangis bahagiannya.

dr. Zain dan dr. Burhan menarik selang dengan perlahan.

Bang ucap Zai pelan ke arah kakak kesayangannya. Tolong jangan ucapnya pelan.

Kamu masih saja membelanya ucap Zain kepada Zai.

Zai menahan tangan dr. Zain, sambil menggelengkan kepalanya.

Kamu tau berita apa diluar sana yang di up oleh media.

Bahwa kamu meninggalkan Hirah dan menerima karma dari perbuatan burukmu di masa lalu terhadap dia.

Karma apa coba, dia mencoba menghancurkan karirmu. Padahal dia yang berselingkuh dari mu.

Zai menggelengkan kepalanya, sudah akhiri saja semua ucapnya. Jangan lagi berhubungan dengannya

dr. Feby hanya bisa terdiam, begitu besar cinta Zai ke Hirah bahkan dia rela karirnya dihancurkan wanita itu.

Sebaiknya aku memeriksa tanda vital Tuan Zai terlebih dahulu ucap dr. Burhan.

dr. Feby berusaha melepaskan tangan Zai dari tangannya tapi Zai masih menggenggam tangannya dengan kuat.

Aku akan memanggil yang lain dulu ucap dr. Feby sambil melepaskan tangan Zai.

dr.Feby berdiri di luar kamar Zai, kenapa tiba-tiba hatinya merasa tertusuk melihat Zai seperti itu. Kamu hanyalah obsesinya Feb, ucap dr. Feby ke dirinya sendiri. Bagaimana pun perasaannya terhadap Hirah tetap akan muncul tanpa dia sadari.

dr. Feby panggil Putra sambil melihat ke arah dr. Feby yang terdiam seperti patung. Ada apa dokter berdiri di sini?

Oh, maaf Tuan. Tuan Zai sudah sadar, saya bermaksud memberi tau kalian semua.

Oh ya, kalau begitu aku akan menjemput Imelda dan lainnya. Dokter bisa duluan ke dalam.

Tidak apa2 tuan, biar aku saja. Tuan silahkan langsung ke dalam saja ucap dr. Feby.

Baiklah, kalau begitu. Aku akan menjemput anak2 saja, kamu bisa memberitahu Imelda dan Lulu.

Iya Tuan, dr. Feby langsung menuju ruangan Imelda.

Berkali-kali dr. Feby menarik nafas panjang, dia mencoba menenangkan hatinya. Mungkin berapa minggu ini karena tiap hari dia bersama Zai jadi dia sedikit merasa tidak nyaman begitu melihat Zai memperhatikan wanita lain. Efek keseringan bersama kadang memang membuat perasaan palsu gumamnya. Dia tidak boleh menunjukkan perasaan aneh ini, karena bagaimana pun hubungan mereka yang tersebar sekarang hanyalah palsu. Jadi dr. Feby memang tidak berhak untuk mengomentari apa pun keputusan Zai tentang Hirah.

dr. Feby mendorong kursi roda Imelda bersama Lulu. Imelda terlihat sangat bahagia begitu mendengar kabar Zai sudah sadar.

Bang teriak Imelda dari pintu ketika melihat Zai yang bersandar di tempat tidurnya dengan tempat tidur di naikkan.

Akhirnya kamu kembali ucap Imelda sambil berjalan di bantu Putra mendekati tempat tidur Zai.

Prince, Audrey dan Jerem kompak turun dari tempat tidur agar Imelda bisa dengan leluasa mendekati Zai.

Kami semua merindukanmu bang ucap Imelda sambil memeluk Zai.

Aku sangat merindukan kalian semua ucap Zai, bagaimana Princess?

Rencananya malam ini dr. Feby dan dr. Chris akan rapat membahas proses persalinan Princess, paling lama lusa aku akan menjalani operasi. Kamu harus segera pulih, agar bisa mengurus Princess canda Imelda.

Pasti, kamu tenang saja. Sekarang pun aku sudah bisa main bola ucap Zai.

dr. Feby berjalan mundur perlahan keluar dari ruangan, selain dirinya semua adalah keluarga besar Imelda di sini. dr. Burhan juga sudah tidak terlihat, dia merasa tidak pantas jika dia masih di situ.

dr. Feby ingin menghirup udara segar.

dokter mau kemana ucap Zepri yang kebetulan sudah berada di lift.

Sudah berapa hari ini aku tidak pulang ke rumah, Zai sudah sadar jadi aku bisa pulang.

Bukankah malam ini akan ada pertemuan dengan dr. Chris.

Aku akan kembali sebelum rapatnya di mulai, aku hanya ingin melihat kondisi rumah dulu.

Baik dokter, apa perlu kami antar?

Tidak usah, aku bawa kendaraan sendiri kok.

Baik dokter ucap Zepri yang langsung pergi untuk menemui beberapa wartawan.