Setelah mendengar penjelasan Lulu dan Zain, dokter Feby benar-benar tidak bisa konsentrasi. Dia memutuskan untuk menutup sementar jadwal prakteknya dan mengalihkan semua pasiennya ke dokter Adam, dia akan fokus di lantai 6 untuk mengurus Imelda dan Zai. Dia akan mengambil cuti setelah kelahiran Princess, biar bisa mengurus Zai.
Putra menjelaskan tentang kondisi sebenarnya Zai kepada Imel, dan meyakini bahwa Zai akan segera pulih karena dr. Feby akan membantu menstimulus Zai seperti yang dilakukan Putra dulu kepada Imelda. Jika Putra bisa mencintai Imelda yang jelas menikah karena kesepakatan, tidak menutup kemungkinan dr. Feby juga bisa melupakan lelaki yang di cintainya dulu setelah bersama Zai.
Kondisi Zai berangsur pulih, selang bantuan nafas Zai pun rencana akan di buka hari ini. dr. Feby sudah membawa barangnya dan akan stand by dikamar Zai. Semua menunjukkan normal di layar monitor, tinggal menunggu waktu saja Zai akan bangun.
Imelda lebih sering mengobrol dengan dr. Feby di kamar Zai sekarang, semuanya terus menjalankan aktifitas dengan tenang hari-hari ini. Bahkan Putra agak sedikit khawatir karena beberapa hari ini benar-benar tenang. Tidak ada panggilan mendadak dari rumah sakit, baik itu tentang Zai maupun Imelda.
dr. Feby selalu mengajak Zai berbicara, baik itu tentang perkembangan Princess maupun hal-hal tidak penting yang dia lakukan. Setiap jam makan dia akan meneteskan cairan ke bibir Zai dan bercerita apa yang akan dia makan hari itu. Sesekali dr. Feby memasak Mie di dalam ruangan itu, sehingga baunya penuh hingga keluar ruangan.
Andaikan dr. Feby bisa tulus mencintai Zai ya Hon ucap Lulu.
Aku bahkan bisa merindukan panggilan itu ucap Zain sambil melihat ke arah Lulu.
Kita benar2 sudah seperti dokter yang sedang menangani pasien bersama, bahkan kamu sudah tidak pernah memberikan morning kiss untukku lagi ucap Zain.
Lulu tertawa, ketika di Jerman biasanya aku selalu mengantarmu keluar apartemen untuk bekerja tapi di sini sudah tidak ada bedanya. Semua waktu untuk kita bersiap bekerja.
Zain memeluk Lulu, aku yakin sebentar lagi Zai pasti akan sadar.
Ya, semoga dr. Feby bisa menerima ketulusan cinta Zai sehingga ketika Zai bangun dia bisa melihat bahwa yang dilakukan dr. Feby untuknya tulus bukan karena kita yang memintanya.
Jangan pernah menyebut hal ini lagi ucap Zain, kita tidak memintanya. Kita hanya menceritakan kondisi sebenarnya, tentang dia menjaga Zai sekarang semua adalah keputusannya. Jika kemarin dia tidak mau pun, tidak ada yang akan memaksanya ucap Zain.
Lulu mendekapkan wajahnya ke pelukan suaminya itu. Bahkan mereka sampai tidak ingat lagi bahwa mereka suami istri, karena 3 minggu ini mereka fokus ke kondisi Zai jadi sudah seperti sedang mengerjalan pekerjaan dengan tim lainnya.
Kondisi Zai sangat stabil, Imelda sudah bersiap untuk kelahirannya minggu depan. Pemeriksaan mulai dilakukan demi mencegah hal tidak memungkin nanti, Putra mengizinkan dr. Chris untuk ikut membantu memantau kondisi Imelda. dr. Feby akan menjadi dokter utama, semua personil yang akan ikut membantu proses persalinan Imelda sudah di tentukan. Besok dr. Feby akan membahas tentang proses operasi yang akan dilaksanakan, sekalian Putra akan menemui langsung tim yang akan membantu dr. Feby. Untuk dokter anak sendiri, Putra memilih dr. Elvi karena anak dari dokter ayahnya dulu. Buatnya koneksi sangat penting demi menjaga keamanan keluarganya.
Dodzan berencana akan pulang bersama Ajeng. Surat pengurusan kewarganegaraan dan penggantian nama Dania sudah selesai. Setelah rembukan yang nga' habis2 dengan Ronald waktu itu akhirnya Dania memilih Riel Dza Rahayu. Dia dikenal dengan Riel di Jerman, tapi kadang-kadang dia menyebut dirinya Dza/Ayu.
Setelah hampir 1 tahun, ini kali pertama Dania kembali ke Indonesia. Berkas naik banding keluarga Rania di tolak pengadilan karena tidak memiliki bukti yang kuat, ditambah lagi pakar psikolog sudah mengeluarkan rekomendasi Dania lebih baik di urus oleh orang yang dipilihnya. Zain mengeluarkannya bukan karena permintaan mereka tapi memang itu hasil dari pemeriksaan setelah Dania melakukan konsultasi.
Daniel mengirimkan pesan dia akan memberikan waktu jika keluarga Rania ingin bertemu dengan Dania. Dania akan berada di Indonesia selama 2 minggu, mereka bisa menemui Dania kapan saja sesuai dengan syarat Dania menyetujui pertemuan itu. Mereka hanya bisa menemui di tempat yang sudah di tentukan tanpa membawa Dania.
Rania meneruskan pesan itu ke grup keluarganya, dia sendiri sekarang sedang berada di Singapura. Karir ke artisannya redup karena masalah perceraiannya, sebenarnya Manajer nya menyarankan untuk membentuk image baru. Kedatangan Dania bisa saja mengembalikan lagi pandangan baik padanya. Dia tinggal datang dan berpura-pura menyayangi anaknya tapi dia masih malas bertemu dengan Daniel, apa lagi setelah dia tau ternyata sekarang anaknya bersama adiknya Daniel yang jelas2 CEO dan istrinya adalah desainer international. Iya kalau mereka menerima kehadiran Rania dengan baik, jika tidak malah makin memperburuk. Padahal beberapa orang mungkin sudah melupakan masalah ini.
Putra sudah menyiapkan pengamanan untuk kedatangan Dodzan, rencana jet pribadi mereka akan tiba jam 7 malam nanti. Mereka akan tinggal di rumah Ibu Imelda, demi keamanan Dania. Untuk dirumah Daniel sendiri takutnya kurang aman karena mereka sudah tau struktur rumah itu. Bik Agus sudah membersihkan kamar yang akan di pakai oleh Dodzan selama di sini.
Ajeng akan menjadi pembicara di beberapa seminar selama 2 minggu di sini, jadi selama ajeng memberi seminar maka Dania bisa ditemui oleh keluarga Rania. Semua tempat seminar sudah dikondisikan oleh Dodzan. Daniel tidak menerima balasan pesan dari Rania untuk menemui Dania, hanya Ibu Rania yang menghubunginya. Jadi demi keamanan Dania, maka akhirnya di sepakati mereka bisa menemui Dania 4x dalam 2 minggu ini. 3 kali di tempat seminar Ajeng, 1x mereka bisa mengantar Dania sebelum mereka kembali ke Jerman.
Daniel sudah mengirimkan pesan ke Ayahnya bahwa Dania akan liburan di sini selama 2 minggu. Daniel mengirimkan alamat hotel jika ayahnya ingin bertemu dengan Dania. Sudah waktunya ayahnya bertemu dengan Dodzan dan Ajeng. Hubungan keluarga sampai kapan pun tidak akan pernah bisa di putus. Ajeng bukan dari keluarga kaya raya seperti mereka memang tapi setidaknya dia berhak mendapatkan perlakuan yang pantas dari keluarganya. Sekarang satu-satunya menantu di keluarga Biandra hanyalah Ajeng.
Dyan lebih parah lagi, dia tidak perduli dengan urusan mereka. Sifat cemburu satu sama lain yang dibentuk oleh orang tuanya membuat hubungan mereka antar saudara tidaklah dekat. Daniel merasa anak pertama berkewajiban merangkul kedua saudaranya, cukuplah mereka selama ini sudah seperti orang asing. Berkat Dania, dia dan Dodzan sekarang sudah menjadi saudara yang saling mensupport kondisi apa pun.