Chereads / CEO Dadakan / Chapter 190 - Konferensi Pers

Chapter 190 - Konferensi Pers

Kondisi Imelda yang terus turun semenjak kemarin memaksa Tim harus segera melakukan konferensi Pers. dr. Feby didampingi oleh dr. Burhan menjelaskan kondisi Imelda kepada para media yang hadir. Sebuah media sengaja menanyakan tentang kehadiran beberapa dokter ahli dari KL tapi bukan dibidang kandungan yang hadir.

dr. Zain akhirnya di panggil keluar, dia menjelaskan tentang masalah amnesia yang pernah terjadi pada Imelda 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Imelda semata-mata untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan dari pihak keluarga.

dr. Zain juga menyatakan bahwa keberadaannya di sini tidak lain karena permintaan adiknya ketika seorang wartawan menanyakan keberadaan kakak angkat Imelda artis internasional yang diketahui sedang mempersiapkan film barunya. Jazid punya urusan keluarga di KL, jadi tidak bisa mendampingi Imelda sekarang. Maka dari itu, dia mewakili adiknya mendampingi Imelda sekarang. Secepatnya Jazid akan kembali ke sini setelah urusannnya selesai.

Putra memberi kode ke Zepri untuk memeriksa dari mana media yang dari tadi tidak berhenti menanyakan tentang detail kondisi Imelda.

Konferensi pers yang di agendakan 30 menit menjadi 1 jam, Putra berusaha menahan kekesalannya karena ternyata ada media yang menanyakan di luar kesepakatan.

Zepri langsung memberikan briefing pada anak buahnya, ternyata ada satu orang yang menggunakan ID Card orang lain untuk masuk ke konferensi pers itu. Karena dilakukan secara live maka tidak bisa menghentikan orang itu. Zepri langsung memblack list media tersebut untuk AGC ke depan.

Para pemegang saham sibuk menghubungi untuk mengetahui kondisi Imel, ini yang sebenarnya membuat Putra tidak ingin orang tau kondisi Imelda. Banyak sekali yang akan mencoba memberikan perhatian baik itu tulus atau pun bulus, Putra tidak suka kehidupan pribadi anak dan istrinya menjadi konsumsi publik. Kalau bukan untuk menutupi kondisi Zai, tidak mungkin Putra bersedia membahas terkait Imelda ke media. Istrinya rela mengorbankan privasi nya hanya untuk menutupi penyakit Zai.

Para Direktur sibuk memantau kondisi saham AGC, bagaimana pun sedikit berita saja bisa mempengaruhi harga saham mereka.

Imelda duduk di samping Zai sambil menonton Konferensi Pers yang dilangsungkan oleh Putra.

Bang, ini konferensi pers kedua setelah aku dan Putra memutuskan untuk menikah dulu. Kamu tau jika Putra sangat tidak suka kehidupan pribadi kami terbuka ke media, tapi kali ini dia mengorbankan prinsipnya. Aku akan menjadi perisai mu sekarang sampai kamu sembuh. Tapi kondisiku tidak baik-baik saja bang ucap Imelda sambil menangis di samping Zai. 2 hari ini aku harus di pantau 24 jam oleh para dokter, aku takut jika Princess lahir sebelum kamu sadar kembali. Beberapa hari ini aku takut jika ternyata aku tidak sesehat sekarang. Kondisi mu mengingatkan pada peristiwa 9 tahun yang lalu, ketika aku tiba2 kehilangan ingatanku. Aku takut kamu akan bangun dengan kondisi seperti itu. Aku tahu bang Zain menanamkan beberapa hal ke alam bawah sadarmu akhir2 ini. Aku tidak bisa menghentikannya sama sekali, entah hal itu yang kamu sukai atau tidak. Terkadang pikiran jahat mendatangiku bang, aku takut jika kamu tidak bangun lagi. Aku sudah ketergantungan dengan keberadaanmu selama ini. Aku tidak ingin Putra melihatku sedih tapi beberapa hari ini aku sering menjadi melow.

Imelda menangis semakin kencang sambil menggenggam tangan Zai, aku tidak bisa seperti ini. Aku tidak ingin Putra melihat ku dalam keadaan seperti ini. Tapi bagaimana bang, aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Aku takut bang, takut jika hal buruk akan menimpa kita. Entah itu kamu ataupun aku, aku takut Putra sedih. Aku takut jika Prince sedih, aku takut bang ucap Imelda.

John menghubungi Zepri berapa kali tapi tidak di angkat, dia meminta Pur menyampaikan bahwa Nyonya di kamar Tuan Zai sekarang dan meminta mereka segera kembali.

Pur naik ke atas dan menyampaikan pesan ke Zepri, Zepri mengambil alih konferensi pers dan semua dokter segera kembali ke atas. Putra berlarian diikuti oleh para dokter yang lain, 2 hari ini mereka melarang Imelda untuk melihat Zai. Ini demi kebaikan Imelda, karena kondisi kehamilannya terpengaruh dengan melihat kondisi Zai.

John memencet tombol darurat beberapa kali, dia merasa aneh begitu tidak mendengar lagi suara Imelda tiba2.

Imelda tidak sadarkan diri sambil memeluk Zai.

Mesin di ruangan Zai berbunyi sangat keras, Putra berlarian dari lift mendengar bunyi sirine menggaung di lantai itu.

Lulu sedang berada di kamar mandi segera keluar dan melihat semua orang menuju kamar Zai.

Putra menggendong Imel dan menidurkannya di ranjang depan Zai.

dr. Feby segera memeriksa kondisinya. dr. Burhan bingung harus menemani siapa dulu. Tim dari KL sudah pulang tadi pagi, tiba2 kondisi Zai menurun. Denyut nadinya terus menurun.

Imelda tidak apa2, dia hanya kelelahan. Lulu membawa peralatan dan membantu dr. Feby untuk memberikan infus ke Imelda.

Zai panggil Zain sambil memberikan CPR ke Zai yang tiba2 hilang denyut jantungnya.

Aku mohon Zai teriak Zain membuat semua orang di situ terdiam.

Biarkan aku menggantikanmu dok ucap dr. Feby.

Zain turun dari ranjang dan dr. Feby mulai memompa dada Zai.

Aku mohon Zai ucap dr. Feby, Imelda membutuhkanmu. Jangan pergi dengan cara begini, banyak hal yang harus kita bicarakan juga. Aku mohon ucap dr. Feby sambil terus memberikan CPR ke Zai.

Denyutnya sudah kembali ucap Lulu.

dr. Feby turun dari tempat tidur dan memeriksa denyut nadi Zai.

Puku panggil Imelda.

Iku kamu sudah bangun.

Kenapa semua berkumpul di sini?

Kamu tadi pingsan jadi kami berkumpul di sini.

Kenapa Bang Zai dipakaikan alat bantu nafas ujar Imelda.

Kamu tenang saja, Zai baik2 saja. Zain memasangnya biar Zai mudah bernafas saja.

Konferensi Persnya berjalan lancar ucap Putra. Tapi mungkin kamu akan di sibukkan oleh Live karena untuk mencegah penurunan nilai saham maka tim humas menyarankan untuk kamu ikut memberikan pernyataan soal kondisimu.

Tidak apa2 Puku, kapan rencana akan diadakan Livenya.

Kita bicara di kamar kita saja ya ucap Puku sambil menggendong Imelda ke kursi rodanya.

dr. Feby masih berdiri sambil menatap Zai.

Zain memberikan kode untuk semuanya ikut keluar. Zain menarik lengan Lulu yang hendak mendekati dr. Feby.

Biarkan mereka berdua sebentar bisik Zain ke Lulu.

Tapi Zain ucap Lulu.

Kita bisa memantau dari ruangan sebelah, Zain menarik istrinya keluar dari kamar Zai.