Chereads / CEO Dadakan / Chapter 187 - Aku Bersamamu

Chapter 187 - Aku Bersamamu

Hari ini hari ke 15 setelah kejadian tidak sadarkan diri Zai. Zain membawa beberapa tim dari KL untuk meneliti masalah kehilangan kesadaran Zai. Secara fungsi otak semua nya bagus, tapi memang tidak ada keinginan untuk sadar dari Zai.

Beberapa alat kedokteran terbaru di terbangkan menggunakan Jet Pribadi Datuk Noor. Zain tidak bisa menutupi dari ayahnya ketika dia membutuhkan bantuan dokter2 terbaik di sana. Datuk Noor memaksa membawa Zai kembali, tapi karena alasan medis Zain bisa menunda keinginan ayahnya itu. Dan juga Zai di sini, di rawat di rumah sakit terbaik dengan fasilitas terbaik milik keluarga Imel.

Imel sudah ikut tinggal dirumah sakit begitu mengetahui bahwa Zai sakit dan tidak sadarkan diri. Dia merasa lebih tenang berada di dekat Zai dari pada harus menunggu kabar di rumah. Rumah sakit jadi sangat sibuk 2 minggu ini, pengawalan yang ketat dan beberapa akses banyak di batasi untuk menjaga keamanan selama Zai di periksa. Ibu Imelda sudah 1 minggu ikut menunggu di rumah sakit, sejak Prince tidak mau sekolah karena merindukan Ayahnya dan Mommy nya.

Media yang sering memantau di rumah sakit mencari tau kenapa keluarga Zen bolak balik kerumah sakit. Untunglah sesuai skenario, bahwa Imelda lah yang sedang di rawat karena kehamilan bermasalah. Jadi mereka memberitakan tentang rencana kelahiran anak kedua pemilik saham terbesar AGC. Akhirnya Media international juga ikut memberitakan hal ini. Zepri benar-benar sibuk akhir2 ini menjawab media tersebut. Putra mau tidak mau harus membuat pernyataan, agar beritanya tidak simpang siur.

Imelda minta agar segera dilaksanakan konferensi pers sebelum dirinya melahirkan Princess. Setidaknya hal ini akan memperkuat alasan mundur Zai dari film yang akan dibintanginya. Zain akan mengajukan pengunduran diri dari pemeran utama film tersebut segera setelah konferensi pers. Mereka sudah sepakat untuk menutup rapat masalah ini dari siapa pun, bahkan sampai sekarang Manajer Zai tidak mengetahui jika Zai dalam kondisi tidak sadarkan diri dan akan memutuskan kontrak.

Ibu Imelda kembali ke kamar setelah mendengar penjelasan dr. Burhan tentang perkembangan Zai. Sudah 2 minggu setelah ibu mengetahui kondisi Zai, dia berat meninggalkan Zai. Sesekali dia pulang ke rumah dan akan segera kembali lagi jika urusannya sudah selesai.

Imelda tidak pernah membayangkan akan duduk disamping Zai dengan kondisi seperti ini. Hari itu sebelum mengantar Prince, dia memeluk Imel dan mengatakan akan terus menjaganya. Kalau bukan karena dia mendesak Putra untuk meminta Zai segera kembali, mungkin suaminya itu akan terus menutupi kondisi Abang angkatnya.

Bang, aku tau kamu bisa mendengarkanku. Segeralah temukan jalan untuk kembali bang, kami di sini menunggumu. 2 minggu lagi rencana untuk kelahiran Princess, kamu tidak lupakan kalau kamu berjanji akan menemani ku. Aku akan selalu bersamamu di sini. Buku yang dikirim Bahar sudah tiba, aku meminta Bahar mengirimkan beberapa buku yang selalu kamu bacakan untukku ketika aku sakit dulu. Kamu ingat kan bang. Setiap hari aku akan membacakan buku ini untukmu, agar kamu tidak bosan di sana. Aku tau, sekarang kamu sedang berusaha mencari jalan untuk bisa kembali lagi ke sini. Dunia nyata bukan dunia yang membawa cerita indah seperti dongeng di dalam sana. Apa pun hal yang ingin kamu hindari di sini, tapi inilah yang harus kita jalani. Aku, Prince dan Bang Zain serta ibu adalah hal nyata buatmu. Mereka semua yang sedang bersamamu sekarang hanyalah imajinasi yang kamu rangkai hingga membentuk dunia baru untukmu. Tapi mereka tidak nyata bang, kami yang di sini yang nyata.

Putra dan Bang Zain tidak memberikan aku informasi yang jujur tentang dirimu, tapi aku tau. Kamu tidak akan pernah meninggalkan aku dan Prince. Sebentar lagi Princess akan lahir, aku berharap kamu bisa sembuh dan menemaniku. Kamu sudah menyesal dengan melewatkan kelahiran Prince, aku tidak ingin kamu menyesali karena harus melewatkan kelahiran Princess.

Kamu tau bang, aku sangat penasaran dengan yang membuatmu betah di sana sampai kamu meninggalkanku di sini. Aku tidak pernah terbayang akan memiliki saingan atas di dirimu, kamu bahkan pernah sampai kehilangan wanita yang menemanimu sangat lama hanya demi diriku. Ya, aku tau kamu sangat marah jika aku menyebutkan namanya. Panggil saja dia Hirah ucap Imelda sambil tertawa. Aku sudah lelah menangisimu bang, sampai aku sadar bahwa kamu hanya tidak sadarkan diri bukannya tiada. Aku akan menemanimu seperti dulu kamu berada di sampingku, walaupun setelah aku sadar aku malah kabur bersama Putra. Maafkan aku ya bang, kamu tidak akan kabur dariku kan hanya demi duniamu sekarang.

Apa yang kamu tertawakan Iku?

Aku bercerita tentang masa lalu Puku, bahkan aku sampai sekarang belum meminta maaf pada Bang Zai karena dulu kabur bersamamu.

Oh ya, waktu itu aku bukanlah siapa-siapa. Untuk membawamu keluar dari sana, kami sampai harus meminta bantuan orang2 kita di sana. Dulu AGC belum sebesar sekarang dan aku belum memiliki kekuasaan apa2. Kami membawamu pulang hanya dengan bantuan dari teman2 lama. Kamu tau sendiri, ayah bocah ini bukan orang sembarangan. Sekali tunjuk, tamatlah kita. Entah kita terbang ke awan, terbakar oleh api atau bisa saja hanyut di lautan.

Imelda tertawa mendengar ucapan suaminya itu.

Aku bangga karena kamu bisa sampai di titik ini Puku, dan terima kasih karena sudah berjuang mempertahankan AGC.

Bagaimana Zai, biasanya kamu akan mengeluarkan kesombonganmu untuk tidak kalah dariku. Kali ini aku jauh di atas mu, kalau kamu masih ingin menjadi abang yang pantas buat Imel. Kamu harus segera sembuh, karena aku tidak tau jika tiba-tiba adalah orang lain yang lebih baik darimu untuk menjaga Istri dan anakku. Posisi Uncle Ayah akan tergeser oleh orang lain, ini hanya informasi rahasia dan hanya aku akan beritahu ke kamu. Prince akhir2 ini selalu tidur minta di temani Zepri, kadang aku pikir Zepri memang lebih bisa di andalkan dari pada kamu. Prince tidak perlu di dampingi oleh banyak pengawal jika kemana-mana karena kemampuan melindungi Zepri kamu tau sendirilah. Dia ditempa untuk menjadi baju baja untuk keluarga Zen.

dr. Burhan dari arah kaca memberi kode untuk Putra dan Imelda meneruskan pembicaraan mereka dan segera menghubungi Zain yang sedang beristirahat di kamar mereka.

Iku menurutmu apakah posisi Zai bisa digantikan oleh Zepri.

Entahlah, melihat kondisi bang Zai sekarang bisa saja. Prince membutuhkan orang sebagai pengganti Zai. Dulu ketika bang Zai harus memulai syuting walaupun tidak bertemu langsung, bang Zai selalu menelepon Prince dan mengucapkan selamat tidur untuk Prince setiap malamnya walaupun hanya videocall. Kamu ingat tidak Puku, hanya karena bang Zai harus syuting sampai malam dan ketika menelepon ternyata keburu Prince sudah tidur.

He eh, yang Prince besoknya mogok makan.

Ya, waktu itu juga Zepri yang membujuknya kan ya.

Oh iya benar, Zepri mengatakan jika Zai sedang sibuk jadi menitipkan pesan padanya untuk menggantikannya menghubungi tapi Zepri kelupaan dan memohon maaf dengan mengirimkan satu paket mainan Aveng*r.

Setelah itu setiap Zai tidak menghubungi Prince sebelum dia tidur, kamu akan mengirimkan pesan ke Zepri untuk menghubungi Prince. Mulai dari saat itu, Prince tidak pernah mogok makan hanya karena Zai tidak menghubunginya.

Bukankah itu bukti jika bisa saja posisi Abang mu tergantikan oleh orangku.

Bang, kamu harus segera bangun ya. Aku akan berusaha mempertahankan posisimu ucap Imelda sambil tertawa dan menggenggam tangan Zai.

Zai, kamu harus segera berusaha bangun ya. Aku akan membawa Imel kembali ke kamar dulu karena ini sudah waktunya Imel di periksa sama dokternya.

Zain segera memberikan kode untuk Putra mengakhiri pembicaraannya.

Putra mengantar Imel kembali ke kamar dan segera menemui Zain dan dr. Burhan di ruang rapat.