dr. Feby dan dr. Chris sedang beristirahat di halaman belakang rumah Ibunda Imelda. Mereka berencana untuk berjaga sampai demam Imelda turun. Beberapa ART membersihkan kamar untuk mereka. Zain mau tak mau tetap harus pulang, karena Edward sudah tidak bisa mengatasi pasiennya lagi. Jadi, besok rencana dia dan Lulu akan kembali ke Jerman.
Zai sudah meminta John membawakan laptop dan beberapa keperluannya.
Lulu langsung naik ke lantai 2 untuk melihat kondisi Imel, sedangkan Zai berencana berganti pakaian dan memeriksa emailnya karena kali ini dia liburan tanpa di dampingi Manajernya. Dia melihat dr. Feby dan dr. Chris yang terlihat sedang asyik mengobrol di halaman belakang.
Tuan ucap bik Agus, apakah ada yang Tuan butuhkan?
Kemana yang lain, kenapa bibik sendirian di sini?
Yang lain sedang menyiapkan paviliun untuk dokter itu Tuan, katanya mereka akan berjaga sampai demam Nyonya turun. Tuan Putra meminta kami menyiapkan kamar tamu dan melengkapi beberapa hal agar mereka bisa istirahat dengan baik.
Bik, bisa tolong buatkan saya kopi.
Zai duduk di kursi ruang tamu, membuka laptopnya. Dia tidak berhenti melihat ke arah kedua dokter itu.
John menyiapkan beberapa obat yang harus di minum Zai.
Aku akan meminumnya nanti ucap Zai.
Tuan perintah Tuan Zain, harus di minum sekarang juga.
Letakkan dulu di sana. Aku akan meminumnya nanti, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan sekarang.
Maaf Tuan, tapi...
Aku bilang nanti teriak Zai.
dr. Feby dan dr. Chris langsung menoleh ke arah belakang mereka.
Lulu, Putra dan Zain bergegas turun dan melihat ke bawah.
Ada apa Zai ucap Zain dari atas tangga.
Kenapa abang harus memaksaku meminum obat ini sekarang?
Karena seharusnya kamu sudah meminum ini dari kemarin-kemarin. Kamu hanya tinggal memasukkan ke mulut saja Zai, kenapa jadi susah. Kita sudah sepakat kamu akan di obati di sini.
Aku hanya ingin bekerja dengan normal sebentar saja, setelah aku mengkonsumsi obat ini entah apa yang akan aku rasakan aku tidak akan tau.
Kamu bisa menurunkan suaramu, ibu dan Imel sedang istirahat ucap Putra.
Maaf bang, Zai menutup laptopnya dengan keras. Lalu masuk ke dalam kamar dan merebut obat dari John.
Apa ada masalah tanya dr. Feby?
Tidak ada, hanya saja Zai sedikit lelah jadi sepertinya emosinya tidak stabil.
Maafkan saya Tuan ucap Jhon ke Putra dan Zain.
Tidak apa-apa, kamu tidak salah. Dia memang sedikit sensitif akhir-akhir ini. Tolong kamu berjaga di depan kamar Tuan Zai ya, laporkan jika dia berusaha keluar dari rumah. Sebelum itu bereskan dulu obatnya, dan pastikan dia meminumnya obat tadi.
Baik, Tuan.
Apa terjadi sesuatu pada Zai? Sampai dia dijaga ketat pengawal.
Tidak ada, kadang kalau dia sedang banyak pikiran dia akan mencari angin segar. Untuk artis seperti dia akan sulit menyembunyikan nya di sini. Kalau di luar negeri tidak seperti di sini. Fans Fanatiknya bisa saja mengejarnya, dengan kondisi emosi yang sedang tidak stabil. Tempat terbaik untuknya hanyalah rumah ucap Zain.
Kenapa Zai mengkonsumsi obat2an itu?
Jadi artis tidaklah mudah Dok ucap Putra, untungnya kita bukan artis ya ucap Putra ke Zain sampai berusaha mengalihkan pembicaraan.
Ya, aku bahkan pernah mendengar beberapa artis ada yang Depresi karena besarnya tekanan di Industri ini. dr. Feby dan dr. Chris diantar ke paviliun oleh Pur dan Zepri.
Jam sudah menunjukkan Pukul 7 malam, Putra meminta Zai untuk keluar makan malam. Awalnya di enggan keluar, tapi setelah Putra mengancam untuk memisahkannya dengan Imel serta Prince dia segera keluar kamar.
Bik, panggilkan dr. Feby dan dr. Chris. Katakan bahwa kita makan malam bersama.
Mereka dimana bang?
Di Paviliun jawab Putra.
Kenapa harus di sana berdua bang?
Karena tamu memang di sana tempatnya Zai dan tidak ada ruangan kosong di sini.
Tapi dr. Feby wanita bang, berdua saja dengan dr. Chris bukankah tidak baik.
Tenang saja, semua ruangan di rumah ini ada CCTV.
Biarkan dr. Feby istirahat di kamarku saja, aku akan pindah ke paviliun atau aku tidur di sofa saja.
Jangan bercanda kamu ucap Zain, kamu mau tidur di sofa.
Bang, aku serius. Biarkan dr. Feby di kamarku. Atau aku bisa istirahat di kamar Prince saja, biar kalian tetap bisa mengawasiku.
Baiklah, kalau kamu ingin begitu. Tolong Zain saja yang mengaturnya ya.
Siap Put, dr. Chris pasti mengerti.
Kenapa harus memikirkan dr. Chris ucap Zai? Mereka juga kan bukan pasangan.
Zain memukul pundak Zai.
Aduh, kenapa sih Bang?
Mereka sudah di siapkan tempat di sana, belum tentu juga dr. Feby mau memakai kamar bekas mu. Bisa saja dr. Feby tidak enak dengan dr. Chris karena harus meninggalkannya sendirian di sana.
Abang harus bisa membuat dr. Feby setuju ujar Zai, gimana pun caranya.
Baiklah, kalau begitu aku akan mengatakan padanya kalau kamu yang memintanya dipindahkan ke sini.
Nga' lucu Bang ucap Zai ke Zain.
Zain tertawa sambil mengacak kepala Zai, segitu saja sudah meradang.
dr. Feby duduk di depan Zai sedangkan dr. Chris di depan Zain. Makan malam sedikit ramai dengan obrolan tentang kedokteran. Zai sama sekali tidak membuka mulutnya, setelah selesai dia terus menunduk memainkan hpnya.
Ketika Bik Agus mengambili piring kosong, Zai pamit untuk naik ke kamar Prince.
Jangan lupa meminum obatmu sebelum tidur nanti Zai ucap Zain.
Baik bang, saya izin pamit duluan semua ucap Zai sambil berlalu naik ke lantai 2.
Jhon mengikuti Zai dari belakang sambil membawakan obat yang sudah disiapkan di atas meja.
dr. Feby izin ingin memeriksa kondisi Imelda dulu dan meninggalkan Putra, Zain dan dr. Chris. Sedangkan Lulu mengantar dr. Feby ke lantai 2.
Prince berlari menangis dari kamar di ikuti oleh Pur. Daddy teriak Prince...
Ada apa Super Z?
Ayah tidur tapi tidak bangun-bangun ucap Prince.
Zain berlarian kelantai 2, Lulu dan dr. Feby yang sedang memeriksa Imelda langsung menuju kamar Prince.
Put, bukankah di kamar Prince ada CCTV.
Ya, lebih baik kita melihat kenapa Zai bisa tidak sadarkan diri.
Putra langsung mengambil *pad untuk membuka akses dan melihat data CCTV.
Dia mengeluarkan sesuatu dari kantongnya dan meminumnya.
Zain langsung merogoh kantong Zai.
Dia mengkonsumsi obat tidur ternyata ucap Zain.
Izin kan aku memeriksanya ucap dr. Feby.
Denyut nadinya tidak beraturan, sepertinya dia terlalu banyak meminum obat tidurnya.
Jhon, darimana Tuan Zai mendapat obat ini?
Saya tidak tau Tuan, tapi 2 minggu yang lalu ada kurir yang mengantarkan paket ke apartemen Tuan Zai.
Geledah apartemennya dan pastikan kalian menemukan semua obat yang dia sembunyikan ucap Zain.
Jhon melihat kearah Putra. Bawa 5 orang pengawal untuk membantumu, Zepri dan Pur tetap stand by di kamar Nyonya.
Baik, Tuan.
Kita harus mencuci lambungnya ucap dr. Feby yang kelihatan cemas melihat kondisi Zai.
Membawanya ke rumah sakit sangat beresiko, aku akan meminta beberapa alat di bawa ke sini ucap Putra.
Prince terlihat sangat ketakutan, sepertinya kita harus membawa Zai pindah dari kamar Prince.
Bagaimana kalau kita pindahkan saja ke kamarnya?
Baiklah, Zain menggendong Zai di pundaknya.
Biar aku saja Tuan ucap Zepri.
Kamu bantu pegangin saja, biar aku yang membawanya.