Zain berencana pulang lusa, karena beberapa kali Edward menghubunginya karena ada pasiennya psikosis nya berhalusinasi parah dan sempat hampir menabrakkan dirinya di jalan raya. Sekarang posisinya sedang di rawat di rumah sakit.
Zain, aku berencana untuk tinggal.
Bukankah kamu baru mulai menata karirmu, Imelda banyak yang menjaga di sini. 1 bulan lagi kita baru kembali dengan Audrey dan Jerem.
Ini bukan masalah Imelda tapi Zai.
Zai, ada apa dengan Zai?
Beberapa hari ini perasaanku tidak enak setiap bertemu dengannya. Tadi aku bertemu lagi dengannya di depan pintu, sepertinya dia habis dari luar tapi penampilannya benar2 tidak seperti Zai.
Mungkin dia ada keperluan atau dari rumah Imelda.
Coba kamu lihat dulu ke depan, mukanya terlihat sangat lelah. Padahal Imelda sudah jauh lebih sehat dari kemarin-kemarin, sejak Putra pulang bukankah Zai sudah jarang ke sana. Tapi mukanya tadi benar-benar lelah sepertinya.
(Zain mengambil teleponnya)
Put, aku butuh bantuanmu ujar Zain di telepon.
Ada masalah apa Zain?
Bisa kah aku mendapat laporan kegiatan Zai selama beberapa hari ini dari pengawal yang mendampinginya?
Ada masalah dengan Zai? Dia sudah dari Imel keluar rumah sakit tidak datang kerumah, aku pikir dia sedang ada pekerjaan.
Zai tidak ke sana beberapa hari ini? Tapi dia tidak ada di rumah.
Ya, terakhir ketika mengantar Imel kembali ke rumah. Setelah itu, dia tidak datang lagi. Tapi setiap malam dia akan menghubungi Imel menanyakan kabarnya, dan selalu bilang lelah karena seharian di luar.
Bisakah kamu meminta pengawal sewaaanmu ke sini sebentar, dan tolong kirim pengawal pengganti untuk mengawasinya.
Baiklah, aku akan mengatakan ke Zai bahwa membutuhkan bantuan Joni dan meminta David menggantikannya sebentar.
Joni membawa laporan ke Zain setelah memastikan Zai kembali ke apartemen dan beristirahat.
Maaf Tuan, saya baru bisa malam ke sini. Karena ketika Tuan Putra menghubungi posisi saya sedang di luar dengan Tuan Zai. Pertukaran di luar membuat saya tidak nyaman, takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
Tidak apa2, semuanya aman sejauh ini kan?
Sejauh ini aman terkendali Tuan, hanya saja Tuan Zai terlihat tidak bersemangat setiap pulang dan sering gagal fokus. Sempat beberapa kali hampir ketauan penggemarnya.
Memang kemana saja Zai hampir 1 minggu ini?
Kerumah sakit Tuan.
Rumah sakit?
Iya Tuan...
Apa yang dilakukannya?
Hanya menunggu dr. Feby datang dan pulang ketika dr. Feby pulang.
Hanya itu saja?
Bagaimana dengan makannya?
Tuan Zai makan di mobil, dia hanya meminta kami membelikan makannya.
Beberapa kali dr. Feby makan siang di luar dengan temannya, dan Tuan Zai mengikutinya. Hari itu dr. Feby makan siang di mall, untung saja saya memakai Jaket dan Topi jadi begitu tuan Zai ingin keluar langsung saya meminta beliau memakai baju dan topi saya. Bahkan beliau sekarang keluar jarang memakai Topi dan masker tuan, kelihatannya setiap pulang beliau tidak bersemangat.
Zain seperti melihat Zai ketika berpisah dengan Imelda. Obsesinya telah berubah ke dr. Feby, tapi apa yang memicu perbuatan Zai kali ini. Dulu karena Putra membawa Imelda kembali ke Indonesia, tapi kali ini dr. Feby tidak kemana-mana dan mereka terlihat baik-baik saja. Seharusnya neurosis Zai tidak akan muncul kembali.
Awasi Zai dengan baik ketika di luar, pastikan dia tetap aman dan tidak terpotret oleh siapa pun. Kalau sampai dia akan melakukan hal yang berbahaya, kamu bisa mengikatnya dan bawa dia kembali ke rumah Imelda.
Baik Tuan, saya akan berusaha semampu saya untuk melindungi Tuan Zai.
Terima kasih atas kerja keras kalian menjaga Zai selama ini. Ini nomor Hp saya, kalau ada hal di luar kendali segera hubungi saya. Nanti saya akan meminta ke Putra agar kamu juga bisa melaporkan kegiatan Zai ke saya langsung.
Baik Tuan terima kasih.
Zain terduduk lemas, aku akan melihat Zai sebentar ucapnya.
Semoga Zai baik-baik saja, kamu harus tenang. Jangan sampai Zai bisa melihat kecemasan mu.
Zain mengangguk dan meninggalkan Lulu.
Zain masuk ke apartemen Zai, melihat Zai yang sedang duduk di depan kaca sambil meminum coffe.
Apa yang kamu lamunkan ucap Zain sambil memegang pundak Zai?
Tidak ada bang...
Begini begini aku adalah abangmu, bukankah dulu kamu sangat sering menggangguku untuk mendengarkan ceritamu.
Bang, sepertinya aku sakit ucap Zai tiba-tiba...
Apa yang kamu sakitkan?
Sepertinya psikisku terganggu bang, aku susah tidur akhir-akhir ini dan tidak merasa nyaman jika berada di rumah. Bahkan aku takut bertemu Imelda dan Prince.
Kenapa?
Karena aku terlihat mengerikan akhir-akhir ini. Lihatlah, muka ku tidak setampan dulu, bahkan aku kelihatan tidak menarik sama sekali.
Kata siapa? Kamu masih Adik Abang yang paling tampan, hanya saja matamu sedikit cekung karena kurang istirahat. Apakah ada sesuatu yang mengganggumu akhir-akhir ini? Atau dr. Feby menolakmu?
Bagaimana abang tau?
Aku adalah abangmu, apa yang tidak bisa aku tau dari hanya melihat wajahmu. Seriously, dia menolakmu? ucap Zai sambil memecah suasana.
Bukan hanya menolak, tapi dia tidak ingin dekat denganku. Ternyata dia sudah mempunyai orang yang dia suka. Aku sudah mencari tau tapi hasilnya nihil. Dia tidak pernah keluar dengan teman selain teman2 sesama dokternya. Bahkan dia tidak pernah terlihat bersama seorang pria hanya berdua saja.
Bagaimana kamu bisa tau? Kamu mengikutinya seperti Imel dulu...
Aku hanya penasaran bang, kalau sudah penasaran aku benar-benar tidak bisa menahan diriku.
Apakah rasa ini sama seperti kamu kehilangan Imel dulu?
Ya, tapi kali ini aku bahkan tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak melihatnya. Bahkan aku bingung harus melakukan apa jika sudah pulang ke rumah, bisa saja dia bertemu dengan lelaki yang di sukainya ketika aku istirahat di rumah. Aku benar-benar penasaran siapa lelaki itu sampai dia tidak tertarik sama sekali padaku.
Kenapa tidak menanyakan langsung padanya? Dari pada kamu penasaran...
Dia tidak ingin aku dekat dengannya bang. Aku sudah mencari informan, bahkan mereka tidak bisa menemukan siapa lelaki yang sedang dekat dengan dr. Feby. Bahkan menurut informan ku di NY, dr. Feby tidak pernah pacaran sama sekali selama di sana. Dia hanya memiliki seorang sahabat Miccael dan sahabatnya juga sudah menikah.
Bahkan kamu sudah sampai mencari informasi ke NY. Apakah informan mu orang yang bisa dipercaya? Karena kalau informasi ini tersebar akan berbahaya, baik untuk kredibilitasmu maupun keamanan dr. Feby.
Aku meminta Bahar yang menyewa detektive nya bang.
Apakah kamu sudah mencoba mengajaknya bertemu setelah pertemuan terakhirmu?
Belum bang, aku tidak berani. Jika dia menolakku, mungkin aku akan lebih ciut dari sekarang.
Dulu kamu bisa menghadapi masalahmu dengan Imelda. Bahkan penghalangnya besar, Putra. Tapi sekarang kan kita belum tau apakah benar dr. Feby memiliki pacar. Jika hanya orang yang di sukai maka kita bisa menyukai siapa saja kan? Tapi belum tentu bisa memiliki, apalagi kita belum tau apakah dr. Feby berbalas. Masih banyak jalan menuju Roma, abang akan meminta teman abang untuk meresepkan obat untukmu. Besok datanglah ke rumah sakit untuk menemui dr. Sandra, dia adalah teman baik Lulu. Apa perlu abang temani?
Bukankah abang akan pulang besok lusa?
Ya, abang akan kembali ke Jerman untuk menjemput Audrey dan Jerem... Setelah itu abang akan kembali ke sini menemuimu. Kamu sudah menandatangai kontrak untuk mulai syuting 2 bulan kedepan, jadi jaga kesehatanmu. Lama-lama kamu bisa bangkrut karena keseringan ganti rugi. Zain sambil menepuk pundak Zai, mana kepercayaan diri Jazid Malik. Kalau kamu merasa kamu tidak baik, maka lihatlah di luar sana banyak orang yang mengagumi penampilanmu dan sangat mencintaimu. Imelda juga membutuhkanmu, abang dengar kamu sudah lama tidak berkunjung ke rumah Ibu Imelda. Apakah kamu tidak rindu pada mereka?
Mampirlah ke rumah Ibu setelah pulang dari rumah sakit. Mereka pasti merindukanmu ucap Zain.