Chereads / CEO Dadakan / Chapter 166 - Perpisahan Daniel

Chapter 166 - Perpisahan Daniel

Rania mengamuk di rumahnya karena Papinya tidak bisa membuat Daniel bertahan di AGC. Sejak kepulangannya dari Singapore, Rania sudah tidak lagi kembali ke rumah Daniel. Daniel menceraikannya dengan telepon, dan tidak memperbolehkan Rania kembali ke rumah nya.

Rania, Ayah Daniel saja sudah tidak bisa membuat Daniel tinggal di AGC.

Tapi Papi, apa tidak ada cara yang bisa membuat Daniel tetap menuruti kita?

Ada?

Terus kenapa tidak Papi lakukan?

Dania satu2nya yang ingin di pertahankan Putra sekarang. Dia menuntut hak Asuh Dania kan?

Biarkan saja, toh dia juga yang nanti akan repot?

Apakah kamu tidak menginginkan Dania?

Aku dari awal tidak menginginkannya, jadi biarkan saja Dania ikut dengannya. Malah nanti merepotkan ku.

Dania juga anakmu dan cucu dari kami, kenapa kamu seolah-olah tidak perduli.

Sudah aku katakan, dari awal Papi. Yang ingin anak itu di pertahankan adalah Daniel. Jadi biarkan saja dia mengambil hak asuhnya.

Tapi kami menginginkan Dania, jika kamu ingin Papi dan Mami membantumu membalas dendam dengan Putra maka kamu harus memenangkan hak asuh Dania. Jika tidak, kamu urus sendiri urusan balas dendammu.

Tapi Pi, ucap Rania sambil malas ke Papinya.

Terserah kamu saja, jika kamu tidak melaksanakan keinginan kami jangan harap kami akan mengikuti keinginanmu.

Rania, mengambil tasnya dan melaju mobilnya ke rumah Daniel.

Rania mengklakson mobilnya, Pengawal di pintu depan membukakan pintu.

Nyonya ucapnya.

Lama sekali, kamu tidur ya.

Maaf Nyonya, saya menghubungi Tuan dulu.

Daniel ada di dalam?

Ada nyonya.

Daniel teriak Rania begitu memasuki rumah.

Dilihatnya Daniel yang sedang duduk membaca koran di ruang keluarga.

Kenapa kamu datang ke sini?

Aku akan mengambil hak asuh Dania, dia masih di bawah 13 tahun jadi seharusnya dia ikut denganku.

Bukankah kamu tidak menginginkannya. Kenapa sekarang kamu mau mengambil Dania dari ku.

Dari awal kamu tau hamil Dania, aku yang memohon padamu untuk mempertahankan kandunganmu. Sampai sekarang kamu sama sekali tidak pernah menatap wajahnya apa lagi mengurusnya.

Terserah apa katamu yang pasti aku akan mengambil Dania darimu.

Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan hak asuh Dania. Aku tidak ingin, Dania tumbuh bersama orang tua sepertimu.

Kamu pikir kamu orang tua yang baik Niel?

Setidaknya aku berusaha menjadi Papi yang baik untuknya sekarang.

Aku akan memastikan kamu tidak akan mendapatkan hak asuh Dania. Jangan kamu pikir orang tua ku akan diam saja. Dania keturunan keluargaku jadi tidak akan mudah bagimu merebutnya dariku.

Apa yang sebenarnya kamu inginkan?

Sudah ku katakan, Jatuhkan Putra. Buat dia ditinggalkan Imelda. Jika kamu melakukan itu, akan ku serahkan hak asuh Dania padamu.

Apakah kamu yakin Imelda akan meninggalkan Putra hanya karena Putra jatuh?

Kamu tidak mengenal Imelda, dia bukan wanita culas sepertimu.

Terserah apa katamu, asalkan kamu mendapatkan Imelda kembali. Putra akan kembali padaku.

Kamu terlalu percaya diri Rania. Baik terkait Putra mau pun Dania.

Aku tidak akan pernah menyerahkan Dania kepadamu, walaupun nyawaku taruhannya. Aku tidak akan menjadi boneka kamu dan Ayahku, hanya demi obsesi masa lalu kalian. Aku dijadikan korban, bahkan lebih parahnya lagi. Kamu seorang ibu, menggunakan anakmu sebagai tameng dirimu.

Persert*n denganmu, aku akan membawa Dania sekarang.

Rania menerobos kamar Dania tapi Dania tidak ada di sana.

Kamu pikir aku akan membiarkanmu membawa Dania.

Dimana Dania sekarang??

Bukan urusanmu, kamu bisa bertemu dengan Dania ketika di persidangan. Silahkan bawa semua J*ksa hebat, orang2 Papi mu. Aku akan melawanmu sampai titik darah penghabisan.

Sebaiknya kamu pulang sekarang, semua pakaianmu sudah ada di depan mobilmu. Aku akan istirahat sekarang.

Daniel, kembalikan Dania padaku. Teriak Rania...

Kamu tidak tau siapa aku, akan aku lukai Imelda jika kamu tidak mengikuti keinginanku.

Jika kamu berani menyentuh bayangan dari Imelda. Akan aku pastikan, kamu akan hidup seperti di Neraka ujar Daniel sambil menatap tajam ke arah Rania.

Bawa Nyonya Kecil ini keluar dari rumahku, dan jangan lupa langsung bersihkan semua barang yang dia pegang tadi. Aku terlalu Najis untuk menyentuh barang yang disentuh olehnya ujar Daniel.

Bangs*t kamu Daniel, akan aku buat kamu menyesal memperlakukan aku seperti ini teriak Rania.

Daniel mengambil handphone dari sakunya. Dodz, apakah Dania melihat semuanya.

Dania masih menangis sampai sekarang, aku akan membawanya turun ke bawah.

Sayang ujar Daniel memeluk anaknya yang berlari menuruni tangga.

Papi benar2 tidak ingin kamu mengetahui semuanya, tapi Papi bukan lawan yang seimbang dengan Oma dan Opa mu. Jadi Papi mau kamu mengetahui semua alasan kena Papi meninggalkan Mami mu. Papi sangat menyayangimu nak, maafkan Papi yang terlalu sibuk hingga sering mengabaikanmu. Papi menjadi orang yang tidak berguna untukmu.

Dania tau Pi, Papi tidak perlu minta maaf. Dania sayang Papi dan Mami. Mungkin bukan salah Papi dan Mami. Tapi keberadaan Dania yang salah. Tidak sayang, Papi sangat bahagia memiliki kamu dari awal Mami mu mengandung sampai melahirkanmu.

Papi benar2 bahagia dengan kehadiran Dania.

Terima Kasih Pi, karena Papi memperjuangkan Dania hingga ada sekarang.

Mulai sekarang, Papi minta Dania untuk tidak berkomunikasi dulu dengan keluarga Mami dan Papi kecuali Papi Dodzan dan Mami Ajeng. Untuk sementara Dania akan di bawa Papi Dodzan ke Jerman sampai urusan Mami dan Papi benar2 selesai. Setelah itu, Papi akan menjemput Dania.

Dania tidak tega meninggalkan Papi.

Papi baik2 saja, kamu tenang saja ya Nak.

Jam berapa pesawat kalian?

Ajeng menyewa private Jet Kak, kami akan berangkat 2 jam dari sekarang. Bagaimana pun, kamu tau siapa Ibu nya Rania. Mereka menguasai perhubungan, maka sebelum mereka menyadari. Kami akan membawa Dania pergi.

Secepatnya kamu harus mengurus surat penyerahan Dania ke kami. Kami akan mengatur surat adopsi atas Dania setelah itu. Setelah itu,kami akan menjadi wali sah Dania. Agar Rania tidak bisa naik banding. Bukti yang aku berikan mungkin hanya bertahan untuk putusan pertama. Tapi keluarga Rania tidak akan berhenti di situ.

Terima kasih Dodz, kamu sudah mau membantuku.

Kak, dari Dania masih bayi sampai sekarang. Aku selalu ada untuknya. Jadi buatku Dania sudah seperti anak kandungku sendiri.

Terima kasih karena sudah menggantikan posisiku selama ini.

Aku melakukan ini bukan hanya untukmu, tapi juga untuk Dania. Cukup kita ber tiga menjadi korban keegoisan Ayah. Cukup kita bertiga yang di besarkan dengan perintah. Aku ingin Dania mendapatkan kasih sayang seperti yang kita idam2kan dulu.

Daniel memeluk Dania.

Tunggu Papi ya Nak, Papi akan menjemputmu ketika sudah bisa melindungimu. Sekarang Papi harus bisa melawan mereka semua.

Dania mencium kening Daniel.

Nia akan selalu berdoa buat Papi. Agar kita bisa berkumpul kembali. Nia sayang Papi.