Imelda menyiapkan semua perlengkapan untuk dia dan Putra. Semua keperluan Prince sudah di siapkan. Pur akan menjaga Prince dan Putra sudah meminta beberapa pengawal untuk menjaga Prince di sekolah. Kali ini mereka akan pergi paling lama 2 minggu sesuai dengan kesepakatan dengan Ibu Imelda. Jika mereka cepat mendapatkan titik temu, maka mereka akan lebih cepat kembali.
Prince awalnya merengek minta ikut, karena Imelda menjelaskan bahwa semuanya tidak akan mudah karena Prince harus sekolah dan mengatakan bahwa Audrey dan Jeremmy akan datang beberapa hari lagi bersama Aunty Mami dan Uncle Papa. Akhirnya Prince setuju untuk tinggal.
Putra masih ada rapat dan akan pulang sangat malam, Imelda seharian sudah tidak enak badan beberapa kali tekanan darahnya seperti rendah. Kadang-kadang badannya seperti melayang, tiba-tiba Imelda merasakan kepalanya sangat sakit dan dia cepat berpegangan dengan lemari di kamarnya.
Imelda mengambil Hp nya dan memanggil Pur ke kamarnya.
Pur mengetok kamar Imelda tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Dia memanggil Ibu Imelda dan mereka masuk ke kamar segera.
Imelda yang sudah tergeletak di lantai dengan darah mengalir di kedua pahanya.
Panggil Pak Bambang, kita harus segera ke rumah sakit.
Pur, menelepon ke Hp Putra tapi tidak di angkat.
Tuan Dave, maaf saya mengganggu.
Ada apa Pur?
Nyonya Imelda pingsan dikamar, kami sedang perjalanan ke AGC Hospital. Tapi Tuan Putra dan Tuan Zepri tidak bisa di hubungi. Apakah Tuan sedang bersama mereka?
Tidak, aku sedang bersama Chan sekarang. apa yang terjadi?
Saya belum tau Tuan tapi terdapat darah di kaki Nyonya.
Darah apa? Jatuh?
Saya belum bisa memastikan Tuan, kami sedang perjalanan ke rumah sakit.
Baiklah, aku sedang di Coffe Shop Chan. Aku dan Chan akan langsung menjemput Putra.
Dave menarik Chan yang masih bingung dengan tingkah Dave.
Ada apa?
Imelda pingsan dan ada darah di kakinya.
Darah apa ujar Chan.
Mereka juga belum tau, Putra dan Zepri tidak bisa di hubungi.
Dave memutar kemudi mobilnya dan langsung menuju AGC.
Dave dan Chan berlarian sambil terus menghubungi Putra.
Putra sedang rapat dengan para direktur bagian. Dave mendorong pintu sambil mengatur nafasnya.
Put, Imelda ucapnya.
Imelda, kenapa? Dia di rumah ucap Putra.
Imelda Pingsan dan dilarikan kerumah sakit.
Putra langsung lari ke luar ruang rapat, Chan menunjuk lift dan mengarahkan Putra ke mobilnya.
Dave mengatur kembali nafasnya, sambil melihat semua direktur bagian.
Mohon maaf bapak/ibu karena ada kondisi darurat, Tuan Putra harus pergi dan rapat akan di lanjutkan esok hari. Informasi rapat akan diinfokan menyusul.
Semua peserta rapat masih bingung, Dave memberi kode ke Zepri untuk keluar.
Dimana ponselmu?
Zepri merogoh ke semua sakunya tapi tidak ada.
Kamu tau, harusnya ponselmu tidak boleh lepas dari tanganmu. Aku menyerahkan posisi ini, agar kamu bisa mengabdi dan balas budi dengan Putra. Tidak ada posisi yang lebih terhormat selain menjaga Putra dan keluarganya. Kalau sampai terjadi apa2 dengan Imelda dan Putra terlambat karena tidak bisa dihubungi, kamu akan menyesal seumur hidup ucap Dave sambil menunjuk dada Zepri.
Zepri bergegas ke meja kerjanya.
Hpnya ternyata ketinggalan di sana. Ada puluhan panggilan tidak terjawab dari Purnama.
Hallo Pur...
Pak Bos, akhirnya anda menghubungi juga.
Apa yang terjadi dengan Nyonya?
Ternyata Nyonya hamil.
Hamil ucap Zepri.
Bagaimana kondisinya sekarang?
Saat ini sedang di tangani dokter dan masih di ruangan. Kami tidak bisa masuk.
Pak Bos kemana saja? Aku mendampingi Tuan Putra rapat.
Aku segera ke sana ujar Zepri.
Zepri membawa mobilnya dengan kecepatan penuh, kalau Imelda kenapa-kenapa dia tidak akan bisa berada di sisi Putra lagi. Imelda dan Putra sudah seperti malaikat penolong baginya dan keluarga. Adiknya bisa mendapat tempat yang layak di masyarakat, bisa sekolah dengan tenang di sekolah international dan hidup dengan berkecukupan berkat mereka.
Putra dan Zepri tiba berbarengan. Dia langsung mengiringi Putra yang berlari menuju ruangan khusus. Rumah sakit ini di bangunnya 3 tahun yang lalu, dengan kondisi kehamilan Imelda dulu. Putra mendirikan rumah sakit dan memberi beasiswa kepada beberapa universitas kedokteran. Dia membantu anak2 yang kurang mampu tapi memiliki kemampuan untuk melanjutkan kuliahnya dan merekrut mereka menjadi dokter di rumah sakit ini.
Putra masuk ke dalam dan melihat Imelda dengan oksigen dan dokter Feby membersihkan darah di kaki Imelda.
Dok panggil Putra pelan...
Tuan Putra, dokter Feby membungkukkan badannya. Diikuti oleh seluruh perawat.
Apa yang terjadi dengan Imelda?
Nyonya hampir saja kehilangan bayinya.
Bayi tanya Putra.
Iya Tuan, Nyonya Imelda sedang mengandung.
Putra bingung antara harus senang atau sedih.
Dia bahagia karena akhirnya Imelda hamil tapi melihat kondisi Imelda yang seperti ini, dia teringat kondisi Imelda hamil Prince dulu.
Bagaimana kondisinya?
Sepertinya Nyonya harus mengurangi aktifitas.
Bagaimana dengan pengentalan darahnya?
Sejauh ini semua masih normal Tuan, tapi kami akan melakukan tes untuk memastikannya.
Putra mendekati Imelda, dan mengelus muka istrinya. Apakah kejadian hamil Prince dulu akan terjadi lagi? Apakah lebih baik mereka merelakannya saja jika itu membuat Imelda menderita!!!
Puku panggil Imelda...
Iku, apa yang kamu rasa?
Kepalaku sakit sekali tadi dan tiba-tiba pandanganku gelap.
Iku, kamu hamil.
Hamil ucap Imelda...
Iya, kamu hamil.
Bagaimana dengan bayinya?
Sejauh ini semua baik-baik saja.
Syukurlah, maafkan karena aku teledor bahkan tidak sadar kalau aku sedang hamil.
Kamu tidak salah apa-apa Iku. Semua baik-baik saja.
Bagaimana perasaanmu?
Aku baik-baik saja, kamu tenang saja Puku.
Kalau kamu... Putra menghentikan kata-katanya...
Aku tidak apa-apa, kamu tenang saja ujar Imelda. Ini kali kedua jadi semua pasti baik-baik saja. Kamu tenang saja Puku ucap Imelda.
Nyonya akan segera di pindahkan Tuan ucap dr. Feby.
Baiklah, Putra mendampingi Imelda dan menuju keruang perawatan. Satu lantai ini di khususkan untuk keluarga besar Putra. Di sana ibu Imelda, Chan, Dave, Zepri serta Pur sudah menunggu.
Pur kamu bawa ibu pulang, Zepri kamu antar mereka.
Baik Tuan ucap Zepri.
Prince biasa terbangun jam segini, jika dia mencari Imelda katakan bahwa Imelda sedang keluar kota bersama ku. Jangan dia sampai tau bahwa Imelda sakit.
Saya akan segera kembali Tuan setelah mengantar Nyonya besar.
Bawakan beberapa pakaian untukku ucap Putra.
Baik Tuan.
Dave dan Chan istirahat di ruangan depan kamar Imelda. Lantai ini dilengkapi dengan beberapa kamar dengan fasilitas hotel bintang 5. Bahkan tersedia ruangan makan dengan koki khusus.
Lantai ini memang di pakai khusus mereka dan beberapa orang yang di referensi oleh Putra.
Tari segera menyusul mendengar info dari Chan. Dia tau sekali bagaimana kondisi Imelda ketika hamil Prince.
Putra meminta Tya untuk segera kembali, setidaknya Tya bisa membantu menjaga Imelda jika dia harus ada urusan penting dan menjaga Prince di rumah.
Puku, besok jam berapa kamu akan berangkat?
Aku akan menundanya sampai kamu lebih sehat.
Aku tidak apa-apa, kamu berangkatlah dengan Dave dan Chan. Aku tidak bisa menemanimu.
Daniel sudah merencanakan rapat akhir bulan ini, kamu tidak bisa menundanya. Aku tidak mau AGC di pimpin oleh orang seperti Daniel.
Kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkan AGC di bawa pimpinan Daniel. Yang penting kesehatanmu dan bayi kita ucap Putra.