Chereads / CEO Dadakan / Chapter 155 - Pertemuan Rahasia

Chapter 155 - Pertemuan Rahasia

Chan sudah tiba di Indonesia dan langsung kerumah Nyonya Zen. Dia sudah tidak bisa menundanya lagi. Kepulangan Chan awalnya dijadwalkan Minggu depan untuk berlibur dan bertemu dengan keluarga Tari tapi semalam Dave menghubunginya untuk pulang segera karena Putra membutuhkan mereka sekarang.

2 hari yang lalu, Dave baru mengetahui jika Daniel dan Rania mencoba menyerang Putra atas kejadian di India dan membuka terkait sumbangan Putra atas penelitian di Jerman. Daniel ternyata sudah mempengaruhi beberapa pemegang saham untuk menjatuhkan Putra.

Chan sebagai orang yang pernah mendapatkan saham dari Tuan Zen atas bisnis kulinernya, akan menyerahkan semua saham atas nama dirinya kepada Putra. Mereka menyerang untuk Imelda mengambil alih posisi karena Putra selama ini hanya sebagai pengelola saja, sedangkan pemilik saham sesungguhnya Imelda dan Nyonya Zen.

Imelda sudah lama ingin mengalihkan sahamnya kepada Putra tapi Putra selalu menolaknya, toh atas nama siapa pun tidak masalah karena dia memang tidak ingin saham itu. Dia berada di Aaw Group Company memang karena Imelda.

Tuan Anggo menyerahkan saham yang di titipkan kepadanya jika sewaktu waktu hal seperti ini terjadi. Sebenarnya ada satu lagi saham yang bisa kita kumpulkan. Ada Saham sebesar 10% milik Tuan Meldyan. Sebenarnya Tuan Zen mengatakan saham ini bisa di serahkan kepada Imelda dengan syarat Imelda dan Nyonya Zen mengumumkan tentang kematian Tuan Meldyan maka saham ini akan otomatis di kembalikan kepada Imelda sebagai pewaris AGC.

Imelda dan Nyonya Zen saling bertatapan. Selama ini mereka memang tidak pernah menganggap Meldyan sudah tiada. Mereka selalu beranggapan bahwa Meldyan masih ada tapi tidak bersama mereka saja.

Aku akan berusaha sekali lagi ujar Putra, aku akan menelusuri kejadian 20 tahun yang lalu sekali lagi.

Tidak usah ujar Ibu Imelda.

Umumkanlah tentang Meldyan Zen telah tiada, selama ini kita sudah berusaha maksimal dan selalu menemukan jalan buntu. Yang terpenting sekarang adalah Daniel Bian tidak mendapatkan apa yang menjadi obsesinya, baik itu Imelda mau pun AGC.

Ibu ucap Imelda...

Daniel 4 tahun yang lalu sempat datang ke Jerman ketika Imelda dan Ibu pertama kali tiba di sana.

Bukannya waktu itu ibu bilang tidak ada apa2 setelah bertemu dengannya.

Sebelum dia meninggalkan villa Dia mengatakan bahwa, dia tidak akan kehilangmu jika ibu dan ayah tidak egois menyembunyikanmu dan menjodohkanmu pada Putra. Buatnya apa pun kondisimu nanti, dia akan tetap berusaha membahagiakanmu.

Ibu pikir dia hanya ingin kamu bahagia tapi ibu salah, ternyata dia mau mengambil apa yang berharga untukmu dan dia beranggapan kamu akan kembali padanya setelah AGC menjadi miliknya.

Apa yang ada di pikiran Rania ujar Chan.

Rania pasti ingin menjatuhkan Putra karena dia pikir Putra memilih Imelda karena Imelda pemilik AGC.

Sudah hampir 7 tahun tapi mereka masih tetap berada di titik awal ucap Putra. Beri aku waktu 2 minggu bu, aku akan mencoba menelusuri keberadaan Kak Meldyan lagi. Jika masih tidak ada titik temu baru kita mengumumkan terkait Kak Meldyan.

Titik terakhir Meldyan kami temukan di Batam ucap Tuan Anggo. Ini semua dokumen dari detektif yang di sewa Tuan Zen selama ini.

Apakah Ibu masih menyimpan foto2 Kak Meldyan?

Akan ibu ambilkan.

Puku, apakah kamu yakin? Bukankah lebih baik kita umumkan saja.

Aku akan berusaha 1 kali lagi Iku.

Aku ikut ucap Imelda.

Baiklah, Dave akan menyiapkan semuanya. Tapi Prince bagaimana ucap Putra.

Kami akan menjaganya ucap Tuan Anggo.

Terima kasih Paman.

Dave mengumpulkan semua berkas dari Tuan Anggo dan album dari Tuan Zen. Putra izin kembali ke perusahaan di ikuti Dave dan Chan. Iku untuk sementara kita dirumah Ibu dulu saja ya. Ini yang paling aman buat kita.

Baiklah, kamu hati2 di jalan.

3 mobil BMW beriringan keluar dari rumah Nyonya Zen.

Kita kumpul di Cafe ku isi pesan Chan.

Lantai 2 sudah di kosongkan seperti biasa, sekretaris Chan meminta agar menutup Lantai 2 Cafe.

Put, apakah kamu yakin membawa Imelda lusa?

Apa boleh buat, jika aku tidak membawanya maka akan lebih terganggu lagi kita dalam mencari Meldyan.

Kamu tau anaknya Daniel kan?

Apa hubungannya dengan anaknya Daniel?

Dia sekarang satu sekolah dengan Prince.

Sejak kapan?

Maafkan aku ujar Dave, setelah aku pikirkan sepertinya aku akan membawa Serrah pindah ke sini. Aku masih belum yakin dengan Zepri. Hal ini saja kamu tidak tau.

Usianya 1 tahun di bawah Prince, anaknya perempuan.

Jangan bilang Prince mengkhianati Audrey.

Dave tertawa, mana ada Chan.

Anaknya sangat pendiam dan terkesan tertutup. Tidak seperti keponakanmu itu, semua tidak akan sama. Mukanya sangat teduh dan terkesan menunduk sekali, padahal orang tuanya sama-sama hebatnya. Satu anak pertama ThreeD company, ibunya artis terkenal.

Sudah berapa lama kamu tidak mampir ke sekolah Prince sampai tidak tau hal ini ucap Chan.

Akhir2 ini aku sangat sibuk dan pulang ketika Prince sudah tertidur lelap. Kadang weekend pun aku harus mengecek ke lapangan ujar Putra.

Masa kecilnya sangat singkat jangan sampai kesibukanmu membuat kamu melewatkannya Put.

Iya, aku tau Chan. Besok sebelum kita berangkat aku akan meluangkan waktu untuknya. Dave bagaimana keadaan di sana?

Aku sungguh tidak tenang Put, bagaimana kalau aku kembali menjadi sekretarismu saja?

Aku sudah ada Zepri dan kamu tidak lama lagi akan menikah dengan Serrah. Di sana lebih membutuhkanmu ujar Putra.

Aku akan di sini sampai 2 minggu ke depan.

Hah, ujar Putra...

Tenang, aku mengambil cuti jawab Dave. Tidak mungkin aku menggunakan kekuasaan untuk melindungimu dalam kondisi seperti ini. Aku akan menemani kalian mencari tentang Meldyan. Setelah selesai urusan di Batam aku bisa langsung kembali.

Mobil terus melaju di jalan yang hiruk pikuk siang itu.

Daniel dan Rania saling menyalahkan kondisi anak mereka. Ini sudah sekolah ke berapa, Anak mereka benar2 Introvert bahkan tidak bisa di ajak berkomunikasi di sekolah. Di rumah saja dia sangat jarang bicara apa lagi di luar.

Aku tidak tau, luangkanlah sedikit waktumu untuknya. Bagaimana pun dia anak mu ucap Daniel.

Sudah aku katakan, aku tidak pernah ingin punya anak darimu. Kalau bukan keteledoranmu, tidak mungkin sampai ada dia.

Walau apa pun kondisinya, dia adalah anakmu. Sudah tidak bisa di pungkiri.

Kamu terus menyalahkanku yang tidak peduli. Terus kamu? Apa yang kamu berikan padanya? Kamu sibuk mengurusi rumah tangga Imelda dan Putra. Tiap hari hanya taunya membuat rencana memisahkan mereka.

Bukankah ini juga rencanamu? Jangan sok sok lupa kamu. Kamu memaksa menikah denganku untuk menjatuhkan Putra karena sudah menolakmu dan kamu menyerahkan semua saham ayahmu karena kamu ingin aku membuat Putra kembali ke jalanan.

Aku tidak ada waktu, aku akan syuting di Tokyo selama 6 bulan. Kamu uruslah anak itu, terserah mau kamu apakan. Aku turun di sini saja, malas berdebat denganmu ucap Rania.

Kamu benar-benar kejam Rania, bagaimana pun anak butuh kasih sayang dari ibunya. Kamu benar-benar kelewatan teriak Daniel dari dalam mobil.

Rania berlalu dan terlihat menyebrang ke Coffe Shop Chan.

Daniel melihat mobil Ferrari punya Putra terparkir di sana.

Berarti sedang ada Putra di sana, Rania pasti akan bertemu dengannya jika dia ke sana. Rania tau semuanya tentang Putra jadi tidak mungkin dia tidak tau itu mobil Putra. Jangan-jangan dia sengaja minta turun karena melihat Putra di sana.

Dasar Rubah Betina teriak Daniel. Rania tidak berubah sama sekali. Dia bahkan rela menyerahkan segalanya asalkan Putra bisa kembali padanya termasuk yang dilakukannya sekarang.