Akad Nikah Zain dan Lulu dilakukan di ruangan tertutup. Setelah ini, mereka akan melakukan Pesta di sebuah taman. Datuk Noor mengundang banyak sekali koleganya, teman bisnis Chan juga ramai hadir. Zain mengundang teman-teman sesama dokternya dulu. Cerita mereka sudah seperti perjalanan cinta sinetron. Berliku berbelok akhirnya sampai dijalan lurus walaupun masih terjal.
Muka Zain dan Lulu sungguh sumringah, setidaknya Zain sekarang tidak takut dimarahi ayahnya jika merangkul bahkan sesekali mencuri mencium kepala Lulu. Zain sungguh bahagia, akhirnya dia bisa menikahi wanita yang dicintainya...
Zai sibuk mengurus trio Prince, Audrey dan Jeremmy. Mereka sudah menganggap pesta ini seperti taman bermain mereka. Walaupun ada 5 pengawal yang terus mengikuti mereka tapi Zai melarang mereka menyentuh para kesayangannya ini. Zai takut mereka ketakutan seperti dirinya dulu. Anak kecil tidak mudah menerima orang asing, jadi mereka akan cemas jika ada orang asing yang menyentuhnya. Walaupun Prince sudah terbiasa dengan para pengawal tapi Zai tetap melarang pengawal mendekati tanpa permintaannya.
Ayah panggil Prince, aku mau sama mommy.
Mommy dan Daddy lagi sibuk menyambut tamu, Prince sama Ayah dulu ya. Kalau gitu Prince mau sama Oma saja.
Baiklah, Ayah panggil Uncle Dave sebentar.
Bang Dave, bisa tolong jaga Audrey dan Jeremmy. Aku mau mengantar Prince dengan Ibu dulu.
Zai, biar aku yang menjaga Audrey dan Jeremmy ucap Dodzan. Sudah lama aku tidak bertemu Audrey.
Zai, melihat ke arah Dodzan.
Yakin! Apakah kamu bisa di percaya?
Come On, aku Papi nya Audrey. Jadi tidak mungkin tidak menjaganya dengan baik.
Baiklah!! Jika kamu kewalahan serahkan saja pada Dave Ya. Aku mengantar Super Z dulu.
Zai memberikan kode kepada 2 pengawal agar mengikutinya, yang lain tetap jaga Audrey dan Jeremmy.
Baik Tuan.
Audrey sangat senang melihat Papinya datang hari itu. Papi, I miss You So Much...
Hay, My Princess...
Aunty you so beautiful today... Audrey meraih muka Ajeng dan mengelusnya.
Thank You Princess... Ajeng menyentuh tangan kecil Audrey dan menciuminya.
Hello Jerem, long time no see...
Kamu semakin tampan saja...
Terima kasih Tuan Dodzan...
Bagaimana kesehatanmu sayang? tanya Ajeng sambil mengelus kepala Jeremmy.
Sejauh ini baik Aunty, Mami dan Papa sangat memperhatikan setial detailnya. Jadi makin hari kesehatan jantungku semakin membaik.
Papi Audrey mau itu, sambil menunjuk ke arah makanan. Baiklah, Ajeng kamu sama Jeremmy duduk dulu ya. Aku dan Audrey akan mengambil makanan.
Maaf tuan, nona dan tuan muda tidak boleh dipisahkan.
Maksudnya? Kalian siapa?
Maaf Tuan, kami adalah pengawal Nona dan Tuan Muda.
Pengawal? Ada apa ini sebenarnya ucap Dodzan. Kenapa mereka diberikan pengawalan di acara keluarga seperti ini. Pasti ada yang tidak beres ini.
Audrey dan Jeremmy tau kalau ada pengawal?
Mereka menggelengkan kepala.
Dave segera menghampiri Dodzan ketika melihat para pengawal mendekati Audrey dan Jeremmy.
Apa yang kalian lakukan? Jika tidak emergency, kalian harus tetap jaga jarak dari anak-anak.
Maaf Tuan, tapi tadi mereka ingin memisahkan nona dan tuan muda. Karena kami belum ada arahan, jadi kami meminta tidak memisahkan nona dan tuan muda.
Ada apa ini Dave?
Tidak ada apa-apa Dodz, kamu tenang saja. Ini hanya dilakukan Datuk Noor demi keamanan semuanya. Kita berada di keramaian, takut jika anak2 keasyikan main dan tersesat.
Dave! Kamu tidak bisa membohongiku...
Dodz, percayalah. Kamu jangan berpikiran macam-macam. Semua baik-baik saja.
Kamu bisa bersama Audrey dulu, aku akan membawa Jeremmy. Dave memberi kode kepada pengawal untuk tetap berada di sekitar Audrey.
Jerem, kita duduk dulu ya. Kamu pasti sudah lelah. Paman Zai akan menemanimu.
Dodzan menahan lengan Dave.
Dave...
Dodz, setelah semuanya selesai. Kamu bisa menanyakannya pada Putra dan Chan. Tapi aku mohon, ikuti saja semua yang sudah diatur oleh Putra dan Chan. Semua yang terbaik untuk kita, Percayalah... Apa pun yang dilakukan oleh kedua sahabatmu pasti yang terbaik untukmu.
Dodzan mengalah, dia melepaskan tangannya dari lengan Dave.
Dodz, tenanglah...
Kita bisa menanyakan semuanya pada Putra dan Imelda setelah ini. Dave benar, jangan sampai rasa penasaran kita malah membuat kondisi tidak nyaman.
Papi, kenapa?
Papi marah sama Uncle Dave.
Ah, tidak sayang...
Papi hanya tidak ingin ada yang mengganggu Princess Papi...
Audrey tidak apa-apa Pi, Audrey okey... Jawabnya sambil meletakkan kedua tangannya ke pipi Dodzan.
Dave mengirim pesan ke Putra, Dodzan mempertanyakan terkait pengamanan ke anak-anak.
Apa yang kamu jawab?
Aku sudah mencoba menjawab hanya untuk pengamanan acara, tapi kamu taulah Dodzan. Tidak semudah itu dia percaya, aku sudah mengundur waktu.
Aku tidak ingin dia terluka, kalau sampai dia tau kelakuan Tuan Bian pada kita di India. Aku yakin dia pasti akan mendatangi Ayahnya. Hubungannya dengan keluarga Bian sudah tidak baik, aku tidak ingin menambah lebih buruk lagi.
Tapi tidak bisa kamu menutupi terus kejahatan Ayahnya. Bahkan yang terakhir hampir melukai Audrey juga.
Aku akan berusaha menutupinya sementara waktu. Aku tidak ingin, dia lebih kecewa terhadal keluarganya.
Puku, ini bukan waktunya kamu bermain dengan pekerjaanmu.
Dimana-mana temanmu dan Chan hadir. Jangan sampai mereka mengira kamu sombong tidak menyapa mereka.
Putra merangkul Imelda, Iku... Teman-temanku tau bahwa temannya ini sangat sibuk, tidak hanya sibuk mengurus perusahaan tapi sibuk menemani istrinya yang rewel ini.
Jangan menjadikanku alasan, aku akan berkumpul dengan para gadis di sana. Dan kamu bisa berkumpul dengan teman-temanmu bersama Chan. Jangan sampai nanti kamu di kira ISTI lagi.
Aku tidak pernah masalah di kira ISTI, asalkan kamu bahagia.
Ah, sudahlah sana. Kita bukan remaja lagi, yang harus bersama-sama terus.
Baiklah, baiklah... Putra mencium kening Imelda dan memberikan kode ke Pur untuk mengikuti Imelda.
Semua terkendali Put tanya Chan.
Ya, kamu tenang saja. Pengamanan kita berlapis bahkan kita tidak mengundang pesaing bisnis. Harusnya semuanya baik-baik saja.
Datuk Noor sudah menyiapkan helicopter untuk mengantar Zain dan Lulu ke hotel. Audrey akan bersama mu. Jeremmy akan di bawa Datuk Noor dan Zai.
Walaupun kita pergi terpisah, toh kita tetap akan berada di Villa itu juga. Hanya saja demi mengelabui orang-orang, seolah-olah mereka hanya pergi berdua saja.
Kamu bagaimana Dave?
Aku sudah menyisir daerah sekitar Villa, semua bersih dan aman. Yang pasti sudah aku booking semua villa agar tidak ada orang lain bisa ikut berlibur.
Putra tertawa, ingat Dave. Kamu dan Serrah bukan honeymoon. Jangan pernah matikan handphonemu.
Kenapa hanya aku, bagaimana dengan kalian?
Aku dan Chan sedang program, kalau kamu kan belum Sah. Lebih baik jangan dulu.
Alasan kalian klise, ini sudah tahun berapa masih mikir sah dulu. Kita di Jerman boy ucap Dave.
Ya, terserah kamulah. Yang pasti handphonemu tidak boleh mati ujar Chan sambil memukul lengan Dave.