Zain bukankah baju ini sedikit formal ujar Lulu kepada Zain yang sedang memakai bajunya.
Ya tapi ini sedikit semi formal, lihat jas yang disiapkan ini. Bukan Jas formal dan gaun mu juga sangat cantik. Tapi coba kamu lihat ini, apakah tidak akan mencolok nantinya.
Zain melihat tanda merah di atas dada Lulu.
Ya, gaun ini memang agak terbuka. Aku yakin ini kerjaan Kak Tari dan Serrah. Kalau Imelda pasti tidak akan terbuka atas dan bawa seperti ini.
Zain mengeluarkan sebuah kotak dari dalam kopernya. Sebenarnya aku ingin memberikan padamu nanti setelah acara selesai tapi sepertinya kamu lebih memerlukannya sekarang. Untuk mengalihkan pandangan orang-orang.
Ah, Kak Chan cuma makan malam saja. Kenapa kita harus berpakaian seformal ini. Atau aku ganti pakaian saja ya Zain. Nga enak dilihat orang.
Jangan Lu, Kak Chan menyiapkan ini pasti ada tujuan tertentu. Percayalah, ketika orang melihatmu pasti mereka akan memandang kalung ini.
Tapi Chan, bukankah kalung ini terlihat sangat mahal.
Tidak ada yang lebih berharga dibandingkan dirimu. Jangan pernah di lepas ya. Apa yang sudah aku pakaikan kamu tidak boleh melepasnya lagi ujar Zain sambil memeluk Lulu.
Baiklah, aku tidak bisa terus-terusan menerima perhiasan mewah seperti ini. Cukup ini ya Zain, kita lebih butuh untuk biaya pengobatan Jeremmy.
Nyonya Zain jangan takut. Mulai senin besok suami mu ini akan mulai bekerja di rumah sakit lagi.
Kamu akan kembali ke rumah sakit?
Ya, semua test sudah aku jalani. Dan senin aku akan kembali menjadi dokter.
Aku ikut senang Zain, akhirnya kamu bisa menjalankan aktivitas normal lagi. Bukan hanya masak dan mengantar anak sekolah.
Itu normal buatku Lu, dan aku bahagia bisa menyiapkan sarapan, dan bahkan bisa mengantarkan bekal makan siangmu.
Terima Kasih ya Zain, untuk 4 tahun ini. Kamu masih mencintaiku dan menungguku.
Aku yang harusnya berterima kasih, karena kamu masih tetap memilihku walaupun aku sempat meninggalkanmu 4 tahun yang lalu.
Banyak yang mau aku ceritakan padamu ujar Zain. Aku kadang masih seperti mimpi, kamu di sini bersamaku.
Lulu, mengelus muka Zain dengan halus. Setelah yang kamu lakukan masih menganggapnya mimpi, apakah kamu sering bermimpi tidak pantas tentangku? Ledek Lulu
Haha... Aku lelaki Lu, apakah masih perlu kamu pertanyakan?
Oh My God Zain, di balik muka baikmu ini ternyata tersembunyi hal seperti ini. Lulu berpura-pura kaget.
Masih banyak yang harus kita lakukan nanti, goda Zain ke Lulu. Kita harus menemui kakakmu dulu, tidak lucu jika aku harus di tendang di hari pertama menjadi keluargamu.
Kak Chan tidak seperti itu Zain...
Aku tau, ayo... Zain merangkul Lulu dan menuju restoran.
Zain, apakah villa ini tidak terlalu sepi?
Seperti hanya kita penghuninya.
Bukan kah itu bagus? Kita tidak perlu khawatir akan diganggu orang.
Ah, serius Zain... Ini Villa terkenal di sini. Mana mungkin bisa tanpa tamu.
Aku akan menjagamu tenang saja.
Sepanjang jalan menuju Restoran, hiasan taman membuat suasana Villa sangat bagus. Dari kejauhan terlihat pintu restoran tertutup.
Bukan kah itu restoranny? Kenapa seperti tutup ujar Lulu.
Mungkin Bang Chan di dalam, mungkin dia ingin membicarakan hal serius. Makanya agak tertutup.
Di depan restoran dua pegawai sudah menunggu dan bersiap membukakan pintu untuk mereka.
Seorang pegawai memberikan buket bunga cantik warna merah muda kepada Lulu. Silahkan mengikuti arah Karpet Merah ini Tuan dan Nyonya.
Karpet merah dengan kanan kiri lilin menuju sebuah pintu yang tertutup rapat.
Apa ini bisik Lulu? Ikuti saja, ada aku di sini. Kamu jangan takut ujar Zain.
Zain memegang tangan Lulu yang mengait di lengannya.
Zain dan Lulu membuka pintu itu dan cahaya terang dengan hiasan di setiap sudut ruangan.
Selamat datang Pengantin Baru Teriak Chan...
Semuanya di sini teriak Lulu riang...
Jeremmy dan Audrey berlarian menuju Lulu dan Zain.
Mami, Papa seolah - olah sudah tidak bertemu berapa hari. Padahal hanya beberapa jam.
Princess dan My boy peluk Lulu.
Dave meminta semua keluarga untuk duduk kembali dan memulai acara pesta khusus kerabat dekat.
Malam ini acara khusus untuk Tuan dan Putri kita, spesial di buat agar kita semua dapat menyampaikan harapan, do'a kepada kedua pengantin. Tapi sebelum itu, silahkan Pengantin Kita untuk menyampaikan kesan dan pesannya.
Zain dan Lulu naik ke atas panggung. Lulu yang asyik mengobrol dengan Audrey serta Jeremmy, kaget mendengar ucapan Dave.
Zain menggandeng Lulu ke atas panggung, sebagai kepala keluarga... Aku akan mengambil alih ucap Zain.
Sorak-sorakan dari bawah panggung mengundang gelak tawa sampai-sampai Zain lupa mau mengatakan apa. Zain memandang ke arah Ayahnya, terima kasih Ayah karena sudah membantu Zain selama ini. 4 tahun ini menjadi pengalaman yang sangat berharga buat kita, khususnya Zai dan Zain. Kami bisa menemukan sosok Ayah kembali setelah kematian Ibu. Ayah lebih memilih menghabiskan waktu dengan bekerja. Sampai-sampai kami berdua merasa Ayah telah berubah, dengan adanya kejadian 4 tahun yang lalu akhirnya kami berdua sadar. Semua yang Ayah lakukan, sesibuk apa pun Ayah di sana. Ayah akan selalu ada buat kami.
Buat semua yang sudah membantu saya dan Lulu selama ini, terutama Bang Chan dan Putra. Aku dan Lulu tidak bisa membalas apa-apa. Hanya ucapan dan do'a untuk semua kebaikan yang telah kalian berikan.
Kak Chan, ucap Lulu sambil menahan tangisnya. Aku yang datang bukan siapa-siapa, di sekolahkan, di besarkan bahkan sekarang dinikahkan dengan Zain. Aku tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa meminta agar Kak Chan dan Kak Tari bisa bahagia selamanya. Aku sangat menyayangi kalian berdua.
Baiklah, selanjutnya kita panggil Datuk Noor sebagai perwakilan dari Zain untuk menyampaikan harapan kepada kedua mempelai...
Ah, saya mohon izin kepada Nyonya Zen dan Tuan Anggo untuk menyampaikan harapan untuk kedua anak kita.
Silahkan Datuk jawab Nyonya Zen.
Zain terima kasih karena sudah menjadi Anak, Kakak dan kadang menjadi Ayah untuk Zai. Selama ini Ayah memang lebih banyak di luar sehingga hanya bisa memberikan perhatian dengan cara yang sedikit berbeda, yang akhirnya kita semakin menjauh. Peristiwa yang menimpa kita 4 tahun yang lalu membuat Ayah sadar bahwa Ayah tidak bisa kehilangan salah satu dari kalian. Ayah akan selalu menjaga kalian bukan seperti dulu tapi ingin benar-benar berada bersama kalian. Ayah berharap Zain dan Lulu bahagia selalu, dan jangan pernah sekali pun kamu mengecewakan pasanganmu. Apa pun itu bentuknya, karena kita tidak akan pernah tau apakah hari itu hari terakhir untuk kita.
Zai naik ke atas panggung dan memeluk Ayahnya.
Datuk Noor memeluk Zai, dan sesuai janji Ayah. Ayah punya keinginan kalian menerima sebuah rumah untuk kalian dan anak-anak. Sesuai impian kalian, Ayah sudah membeli sebuah Rumah di sebelah rumah Putra.
Semua langsung tertawa dan bertepuk tangan.
Zain terlihat terkejut, dan melihat ke arah Lulu.
Ayah, Lulu akan lebih manja jika dekat dengan Putra dan Imelda.
Kemarin rencananya di dekat Chan, tapi kata Zai. Lulu akan lebih manja lagi jika dekat dengan Kakaknya dari pada dekat dengan Putra.
Semua tamu undangan ikut tertawa. Karena kedua tempat itu buah simalakama untuk Zain, tapi ini pasti demi keamanan mereka. Putra atau Chan adalah tempat teraman untuk Lulu dan anak-anaknya.
Terima Kasih Ayah, Zain dan Lulu memeluk Datuk Noor.
Baiklah, selanjutnya Chan... Sponsor acara kita malam ini, walaupun Villa ini di sponsori oleh Tuan Putra dari Aaw Group dan istri tercinta.
Lulu dan Zain langsung menatap ke arah Putra, dibalas dengan senyum tanda sombong dari Putra.
Kamu masih tidak berubah kak, teriak Lulu. Thank You So Much King and Queen...
Semua langsung memberikan tepuk tangan pada Putra dan Imelda.
Hey, giliran aku sekarang teriak Chan. Bocah itu selalu saja tidak mau kalah pamor dari ku ucap Chan dan kau Dave sengaja kan kamu mengucapkan itu ketika aku naik panggung. Di sogok dengan apa kamu, padahal kita bertiga sahabat?
Dave langsung menunjukkan Iphone terbaru dari kantongnya.
Ah, sudah ku duga ucap Chan. Yang di sambut gelak tawa semuanya.
Aku mulai ini ya, mulai ya...
Iya, jawab semuanya...
Tolong semua fokus dulu ke cover boy majalah Flora dan Fauna ini.
Semua langsung tertawa...
Aku sebagai wakil keluarga dari Lulu mengucapkan sangat berterima Kasih pada semuanya. 4 tahun terakhir banyak hal yang terjadi dan banyak hal yang aku lakukan mungkin menyakiti semua yang ada di sini. Tapi percayalah, aku melakukan itu semua karena ku sayang...
Semua langsung bersorak...
Lu, Kakak mu ini tidak sempurna dan bukan juga superman. Kadang cuma bisa nyanyi. Tapi Kakak akan melakukan apa pun asal kamu bahagia...
Kak, bukannya itu lirik-lirik lagu teriak Lulu.
Ya, Karena cuma bisa nyanyi. Makanya semuanya dari penggalan lirik lagu...
Semua undangan tertawa sampai ada yang menangis.
Asalkan kau bahagia, rela ku melepasmu.
Semua undang tertawa tak henti-henti. Baiklah harapan sudah kakak sampaikan, sekarang untuk sekali ini lagi.
Semua tertawa mendengar kata lagi...
Aku tidak mengeluarkan lirik lagu, kenapa semua tertawa. Aku pakai lagi berarti bukan permintaan terakhir jawabnya...
Ya... Iya... ucap semua yang hadir.
Kakak sudah membelikan sebuah mobil baru, dengan fasilitas sopir untuk menemani aktivitasmu bersama anak-anak. Dengan kursi yang sangat empuk dan bagasi besar dapat memberikan kenyaman dalam berkendara.
Sekali lagi, ini tidak boleh di tolak. Kado ini bukan hanya untuk kamu dan Zain, tapi di khususkan untuk kenyaman anak-anak kesayangan PaChan dan MaTar.
Baiklah Pak, saya ambil mobilnya 1 jawab Dave. Ngasih kado kayak sales lagi prospek pelanggan.
Semua pada tertawa...
Waktunya habis pak, yang mau mengucapkan bukan cuma bapak saja. Yang ngantri masih 101 orang lagi.
Situ pikir dalmantion.
Lulu dan Zain langsung menyambut Chan yang turun dari panggung, mana kuncinya Kak? sebelum kamu berubah pikiran ujar Zain sambil menggoda Chan.
Chan memberi kode pada sekretarisnya.
Wah, semua langsung teriak melihat box yang berisi kunci serta surat-surat kendaraan bernamakan Lulu.
Mantap... mantap... Chan menunjukkan aslinya dirinya...
Putra dan Imelda selanjutnya, mereka memberikan kado Arsitek dan Satu Set Perabotan rumah tangga yang bisa di beli dengan pilihan Lulu dan Zain. Mereka bisa membeli apa saja mereka mau di toko yang di tunjuk Putra.
Sultan Mah Bebas... No Limit teriak Dave sambil melihat ke arah Chan...
Awas ya kamu Dave, ujar Chan sambil tertawa...
Setidaknya malam ini, Lulu dan Zain mendapat rumah, mobil, beserta isi-isinya. Bahkan Tuan Anggo dan Nyonya Zen memberikan pilihan paket Honeymoon ke Maldives.
Para pengawal, sekretaris bahkan Zepri hanya bisa menggelengkan kepala atas kegilaan Bos-bosnya ini. Setidaknya Zain dan Lulu menikah mendapatkan hampir 600 Milyar Aset dalam semalam.
Orang kaya memang gila-gilaan ya Pak Bos ucap Pur. Rumah di daerah Tuan Putra kan bisa sampai 500 M an harganya beserta fasilitas ditanggung Ayahnya. Tuan Putra menyiapkan arsitek dan semua perabotan dia yang nanggung. Belum lagi Mobil dari Tuan Chan harganya M an. Kado dari Tuan Anggo dan Nyonya Zen ke Maldives. Belum lagi Tuan Zai, memberikan 1 set alat medis untuk tempat praktek Tuan Zain nanti.
Makanya kerja yang bener, biar bisa kayak mereka.
Lah bos, pengawal bisa jadi apa.
Direktur Cabang seperti saya.
Emang Pak Bos dulu pengawal?
Ya, saya dulu pengawal Nyonya Imelda. Saya hanya tamatan SMA dulu. Mengawal nyonya selama kuliah sampai lulus dan meneruskan S2 di Jerman.
Mengawal bisa ikut lulus Pak bos?
Ya, saya mengawal sambil dikuliahkan sama Tuan. Nyonya itu, banyak sekali fansnya. Sempat hampir di pecat saya.
Tapi karena Nyonya sangat baik, dia meminta kepada Tuan untuk mempertahankan saya. Makanya bagi saya, mereka lebih dari saudara. Kamu akan tau, keluarga ini tidak pernah menganggap pekerjanya semena-mena.
Saya pernah di tendang, di tampar, di pukuli.
Sama Tuan Putra.
Ya, bukanlah.
Tuan Dave dan Tuan Chan.
Mereka terlihat kocak tapi jika dalam situasi tertentu mereka sangat teliti.
Jagalah Prince dengan baik seperti kamu menjaga keluargamu sendiri.
Baiklah Pak Bos.