Dodzan sudah di tempat yang ditunjuk oleh Putra, hari ini ternyata Lulu tidak pergi bersama tan kantornya tapi dia keluar bersama Zain. Zepri setelah menunggu arahan Putra mengantarkan seorang wanita cantik berparah Ayu dan tutur katanya sangat lembut. Wanita ini adalah desainer terkenal parasnya sungguh teduh, Zepri sempat terpaku melihat kecantikan asli Indonesia di negara orang ini.
Ajeng tanya Dodzan melihat seorang wanita yang sangat di kenalnya ini. Apa kabar Dodz?
Wah, kamu di sini sekarang? Bukannya kamu di Paris?
Ya, aku sudah lama menetap di sini. Kira-kira 2 tahun lebih. Beberapa rancanganku sering di pakai oleh Aaw Group. RaJeng?
Ya, begitulah!! Boleh aku duduk?
Tentu, Dodzan menarikkan kursi untuk Ajeng.
Aku mendapat kabar dari Putra bahwa kamu sedang di Jerman makanya aku meminta Putra mengatur pertemuan kita.
Ada apa? Apakah ada hal penting yang kamu ingin bicarakan?
Aku ingin meminta maaf atas semuanya ujar Ajeng. Aku meninggalkanmu untuk mengejar karir ku dan tidak pernah kembali. Kalau saja dulu ayahmu tidak memintaku meninggalkanmu. Aku tidak akan memutuskan mengambil bea siswa kuliah di sini.
Ayahku? tanya Dodzan
Ya, dia mengatakan jika masa depanmu akan hancur jika bersama ku dan akan membuangmu dari keluarga jika aku berkeras berada di sampingmu.
Putra saat itu menguatkan ku, bahwa jika aku ingin berada di sampingmu maka aku harus menjadi orang yang setara denganmu.
Aku menyelesaikan study ku dan mengikuti lomba desainer International dan di sinilah sekarang aku berada.
Maafkan aku karena tidak tau tentang ini, aku yang waktu itu malah memutuskanmu dan bersumpah tidak akan mengenalmu lagi.
Ajeng tertawa, tawa khas yang selalu membawa rasa nyaman di hati Dodzan. Kamu tidak salah apa-apa. Aku yang meninggalkanmu dulu, dan aku yang harusnya minta maaf karena menyembunyikan semuanya dari mu.
Aku sungguh malu ujar Dodzan, ayahku memang keterlaluan. Aku bingung harus seperti apa sekarang ujar Dodzan. Ajeng berdiri dan memeluk Dodzan dari belakang. Tidak ada yang harus disalahkan lagi, semua ada hikmahnya. Sekarang Tuhan mempertemukan kita kembali. Aku tidak pernah sekali pun meninggalkanmu, selama hampir 8 tahun ini aku hanya bertekad menjadi orang yang setara dengan keluargamu. Bahkan aku masih setia menunggumu memaafkan dan mau kembali padaku.
Dodzan memegang erat tangan Ajeng. Jadi apa pun kamu tidak masalah buatku, aku sudah lama meninggalkan keluarga Bian.
Kenapa kamu melakukan itu, perjuanganku selama ini sia-sia jika kamu memilih meninggalkan keluargamu. Aku rela dijauhkan darimu agar kamu tetap berada di keluargamu. Tapi ini malah kamu meninggalkan mereka! Ajeng melepaskan pelukannya dan mengambil tasnya. Aku tidak bisa menambah masalahmu dengan kehadiranku.
Ajeng panggil Dodzan, kali ini aku tidak akan melepaskanmu. Dodzan mengejar Ajeng dan menariknya kepelukannya.
Jangan tinggalkan aku lagi, aku mohon. Sudah terlalu banyak pengorbanan yang kamu lakukan untukku. Aku benar-benar tidak bisa jika kamu meninggalkanku lagi.
Aku tidak bisa menambah masalahmu Dodz.
Tidak!! Aku bersumpah akan meninggalkan dunia ini jika kamu meninggalkanku sekali lagi.
Ajeng mendorong Dodzan, apa yang kamu katakan?
Aku bertahan sampai sejauh ini demi kebahagiaanmu, jika kamu memang mau mengakhiri hidupmu baiklah. Aku akan mengakhiri hidupku duluan sebelum kamu. Ajeng mengeluarkan sebuah gunting dari tasnya.
Tidak jangan Jeng, aku bersumpah tidak akan melakukan hal bodoh. Tapi jangan tinggalkan aku.
Ajeng memeluk erat Dodzan.
Terima kasih karena masih mencintaiku sampai hari ini ujar Dodzan sambil menangis.
Zain dan Lulu yang dari tadi berdiri di seberang jalan seperti sedang menonton Opera.
Bukankah itu suamimu Lu?
Lulu diam tanpa menjawab sepatah kata pun pertanyaan Zain.
Ternyata Dodzan selama ini memiliki wanita yang dicintainya tapi kenapa dia tidak pernah mengatakannya. Bukankah Lulu pernah mengatakan bahwa dia tidak masalah jika Dodzan memiliki wanita lain asalkan mereka harus sama-sama tau.
Lu, apakah kita tetap mau makan di situ? tanya Zain...
Aku tidak ingin mengganggu mereka. Kita cari tempat lain saja.
Tapi Lu, bukankah harusnya kamu menemui mereka.
Dari awal pernikahan kami hanya demi mendapatkan hak asuh Audrey jadi jika ada wanita lain bukankah seharusnya tidak apa-apa.
Tapi kalian masih dalam ikatan pernikahan. Bukanlah lebih baik di bicarakan!!
Niel, aku tidak bisa marah padanya karena aku sendiri pun tidak bisa mencintainya sampai saat ini dan tidak menjalankan kewajiban sebagai istri.
Apakah kalian tidak tidur bersama?
Setiap Dodzan ke sini, dia akan tidur di kamar Audrey sedangkan aku dikamarku.
Apakah Dodzan tidak pernah menyentuhmu sama sekali?
Tidak!! Dia lelaki yang baik, bahkan untuk sekedar merangkulku ketika aku bermimpi buruk. Dia akan meminta izin dulu padaku.
Zain menatap ke arah Dodzan dan wanita itu, ini tidak benar pasti terjadi sesuatu ujar Zain.
Zain mengantarkan Lulu kembali ke kantor, sepanjang makan siang Lulu lebih banyak diam.
Aku akan menjemput anak-anak ucap Zain. Apakah nanti kamu mau aku jemput?
Tidak usah, aku bisa balik sendiri ujar Lulu.
Kalau begitu sampai nanti ujar Zain.
Dia kembali ke restoran itu tapi tidak menemukan Dodzan dan wanita itu.
Zain menelpon Putra, aku butuh bantuan ucapnya.
Ada apa, aku butuh informasi tentang Dodzan.
Apa yang ingin kamu cari tau?
Aku butuh informasi dimana dia tinggal.
Dia tinggal di rumahku di Jerman. Ada apa?
Tidak ada, aku melihatnya bersama seorang wanita.
Ajeng ucap Putra.
Kamu pun tau dengan wanita itu?
Ya, wanita itu adalah cinta pertama Dodzan. Wanita yang selama ini sangat mencintai Dodz.
Dia terpaksa meninggalkan Dodz karena desakan orang tua Dodz dulu.
Berarti mereka memang berpacaran dan Dodz mengkhianati Lulu?
Tidak ada yang berkhianat Zain, hanya saja mereka tidak saling mencintai. Lulu lebih nyaman denganmu dan Dodz nyaman dengan wanita masa lalunya. Bukankah semua setimpal.
Tapi tidak bisa seperti ini, Dodz sama saja mengkhianati pernikahan mereka.
Zain bukankah ini kesempatan bagus untukmu.
Tapi bagaimana pun ada anak yang harus mereka pikirkan.
Audrey bukan anak kandung mereka, mereka tetap bisa membesarkannya bersama asal kalian saling mencoba mengerti.
Zain, tidak akan selama mereka hidup bersama tanpa adanya Cinta suatu saat mereka pun akan berpisah. Ini waktu yang tepat, Dodz bertemu wanita yang berkorban untuk dirinya dan masih mencintainya sedangkan Lulu ada kamu. Segeralah buka identitasmu jangan sampai kamu kehilangan Lulu untuk kedua kalinya. Aku tidak bisa terus menutupi segalanya dari Chan. Akan ada waktunya dia akan tau. Bukankah lebih baik tau darimu.
Jika kamu berkeras menemui Dodz, apa bedamya kalian dengan dia. Apa yang Lulu lakukan padamu tidak seperti yang dilakukan teman pada temannya tapi istri kepada suaminya cuma bedanya kalian tidak tinggal bersama. Bukankah itu juga pengkhianatan? Lebih baik kamu tidak ikut masuk ke dalamnya, karena kamu adalah orang yang mencintai Lulu. Penilaianmu tidak akan objektif karena kamu pasti lebih mementingkan Lulu. Saranku biarkan Dodzan dan Lulu menyelesaikan permasalahan mereka, yang harus kamu lakukan hanyalah memastikan Kondisi Lulu baik-baik saja.
Berikan aku alamat Chan, aku akan menemuinya ujar Zain.
Kamu sudah siap dengan segala konsekuensinya?
Ya, aku akan menghadapi Chan sendirian tanpa bantuan siapa pun.
Baiklah, Dave akan mengirimkannya padamu...