Dodzan jelas tidak tidur semalamnya, dia merasa sangat dikhianati. Walaupun selama ini Lulu memang tidak pernah mencintainya tapi ketika dia melihat Lulu bersama pria lain membuat hatinya sakit. Lain halnya jika Lulu kembali ke lelaki masa lalunya. Karena memang Lulu sangat mencintai lelaki itu.
Tuan Anda mau sarapan di kamar atau di bawah tanya Zepri yang membuat Dodzan terkejut. Kamar siapa ini tanya Dodzan?
Ini kamar Lulu dulu Tuan.
Dia istirahat di kamar tempat Lulu dulu pikirnya. Kamar ini masih sangat rapi berarti ini semua barang Lulu masih tertata di kamar ini. Sudah 3 tahun, kenapa semua ini tidak di bereskan. Bahkan kosmetik ini pun sudah kadaluarsa ujar Dodzan.
Tuan Putra ingin rumah ini tetap sama seperti 4 tahun yang lalu, dimana semua keadaan terkontrol dengan baik dan untuk mengingat perjuangan semuanya.
Kamar ini pasti di urus dengan baik, apakah Lulu pernah ke sini?
Setelah kejadian kecelakaan itu, Tuan Chan melarang Lulu datang ke sini. Jadi Lulu pun pasti tidak akan tau soal ini.
Siapkan makannya di bawah saja, nanti aku ke bawah.
Baik Tuan, Zepri menutup kembali kamar itu.
Tuan Dodzan sudah bangun, sesuai rencana sudah saya sampaikan.
Dodzan duduk di meja rias itu dan memperhatikan setiap barang di atasnya. Di bukanya Laci di meja itu, ada sebuah album foto dan sebuah buku catatan kecil.
Dodzan membawanya ke atas tempat tidur. Di depan album bertuliskan Our Journey sebuah tangan yang bergandengan tangan dengan menggunakan jam couple dan sebuah buku yang di depannya ada foto Lulu yang menatap ke jauh ke atas langit.
Dibukanya album itu dan dia sangat kaget karena lelaki di album itu persis dengan lelaki yang bersama Lulu semalam. Di bawah foto itu ada tulisan My First and Last Love...
Di lembar kedua adalah foto Lulu dan lelaki itu di depan Taj Mahal dengan tulisan dibawahnya seperti katamu perjumpaan kita adalah takdir maka biarkan takdir yang menentukan hidup kita.
Di lembar ketiga terlihat foto dua orang yang duduk di sebuah gedung pencakar langit. Mereka di foto dari belakang, terlihat Lulu menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu. Terima Kasih Karena Selalu Menjadi Imun dalam diriku sehingga aku tau artinya dicintai dengan apa adanya. Tangannya makin berat ketika ingin meneruskan membuka lembar berikutnya. Di situ terlihat sebuah Private Party Ultah Lulu di sebuah kapal pesiar, Zain berpakaian Jas formal dan Lulu memakai Gaun bak Cinderella. Pernah kamu tau Zain, jika sampai waktunya kamu tidak memilihku lagi atau meninggalkanku karena lelah atau bosan. Aku tetap akan mencintaimu seperti bagaimana kamu mencintaiku selama ini.
Dodzan menutup album itu, Lulu memang sangat mencintai Zain. Matanya tertuju pada sebuah buku catatan itu, sungguh perih hatinya tapi bagaimana pun dia harus mencari tau tentang arti Zain di hati Lulu.
Hari Pertama Tanpa Mu, Entah ini hukuman atau cobaan untuk hubungan kita berdua. Aku tanpamu seperti hidup tanpa tau harus bagaimana. Seperti katamu pertemuan kita adalah takdir maka jika takdir ini membuat kita harus berpisah maka biarkanlah aku melawan takdir itu untuk bisa kembali padamu.
Aku yang sudah tau sebesar apa pengorbananmu untukku selama ini tidak akan kalah oleh takdir ini. Jika memang jalannya kamu harus kembali kepadanya maka aku pun akan meminta dia juga membawaku ke sana agar bisa terus bersamamu.
Dodzan membaca tiap lembar tulisan Lulu tentang Zain, dia sungguh sakit melihat Lulu seperti ini. Lulu menulis ini sebelum dia kecelakaan.
Ini hari terakhirku di sini, aku bukan tidak menunggumu tapi aku tetap harus menjalani hidupku demi orang-orang yang mendukungku selama ini. Aku kembali untuk bersiap membawamu kembali. Aku akan mengelilingi seluruh dunia sampai aku menemukanmu, jika pada waktunya ternyata kamu sudah tidak di dunia ini lagi. Aku akan meminta pada Tuhan untuk membawaku ke sana agar kita bisa bersama lagi di tempat terindahnya.
Dodzan terduduk lemas, cinta Lulu pada Zain sangat besar. Bagaimana dia bisa mengambil posisi itu.
Putra menelepon Dodzan.
Aku sudah tau semuanya Put.
Dodz, aku tau yang aku lakukan pasti akan melukaimu tapi aku ingin kamu membuka pikiranmu. Lelaki yang bersama Lulu sekarang adalah Zain. Dia menyembunyikan identitasnya karena dia ingin ingatan Lulu kembali. Sampai sekarang Lulu tidak mengetahui Papjem adalah Zain lelaki yang di cintainya.
Ya, aku sudah lihat lelaki itu. Bahkan ketika lelaki itu tidak memberi tau identitas aslinya Lulu masih bisa menerimanya.
Dodz, dari awal ketika kamu mengajukan diri ingin menikahi Lulu aku sudah memperingatkanmu jangan sampai kamu berharap cinta dari Lulu. Karena Lulu sangat mencintai Zain.
Sayangnya aku sudah mencintai Lulu sebelum memutuskan menikahinya.
Aku yakin kamu bisa menemukan wanita yang lebih baik dari Lulu. Chan tidak tau jika Zain sudah kembali, dan Zain sedang melakukan terapi alam sadar terhadap Lulu. Awalnya Zain tidak ingin masuk ke dalam rumah tangga kalian. Mungkin setelah terapi itu berhasil, Zain akan meninggalkan Berlin. Melihat sifat Zain, dia tidak pernah mau merusak ke bahagiaan orang lain atau menyakiti orang lain. Dia akan memilih menyakiti dirinya sendiri.
Lelaki bodoh ujar Dodzan. Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Apakah kamu siap berkorban untuknya?
Jika bukan aku yang terluka maka Lulu akan terluka, aku tidak ingin dia terluka.
Ceraikan Lulu ucap Putra.
Baiklah, aku akan mengurus semuanya. Siapkan seorang wanita hari ini juga, aku akan membawanya menemui Lulu.
Aku akan mengurus Chan ujar Putra. Jalankan saja rencananya. Setiap jam 12 Lulu akan makan keluar bersama teman-temannya, akan aku pastikan dimana dan kamu bisa ke sana.
Baiklah, aku akan mengikuti petunjukmu.
Dodzan menutup teleponnya, pada akhirnya dia harus mengalah sebelum berperang. Jangankan mulai berperang menyusun strategi saja dia sudah tidak bisa.
Zepri membawakan sarapan untuk Dodzan dan meletakkannya di meja kecil di depan TV. Tuan Putra meminta saya memastikan Tuan makan dan saya akan menjemput Tuan lagi jam 11.30, saya izin ke kantor dulu.
Baiklah jawab Dodzan.
Nasibnya miris bahkan sudah akan menjadi Duda sebelum keluarganya tau pernikahannya.
Di masukkannya Album dan Buku catatan tadi ke dalam laci kembali. Kamu pantas mendapatkan kebahagiaanmu kembali Lu. Aku hanyalah penghias perjalanan hidupmu. Dodzan tau akhirnya akan seperti ini tapi kali ini Putra membuatnya menjadi miris buatnya karena Putra tidak memberi Dodzan kesempatan untuk memperjuangkan perasaannya.
Put, apakah tidak sebaiknya kita bicarakan dengan Chan dulu?
Aku tidak ingin ada yang terluka lagi.
Bukankah ini kita mengorbankan Dodzan?
Aku sudah mengatur semuanya, Dodzan akan segera pulih tapi jika Zain menghilang lagi maka Lulu akan jatuh untuk kedua kalinya. Prioritas Chan adalah kebahagiaan Lulu tapi Prioritasku adalah kebahagiaan semuanya. Dodzan adalah temanku dan Lulu adalah adik temanku. Makanya aku ingin memilih jalan yang paling kecil resikonya melukai mereka semua.
Semoga jalan yang kamu ambil bisa di terima Chan dengan baik, aku lelah jika harus ribut setua ini.
Putra tertawa siapa yang tua? Kamu?
Giliran urusan ribut aja kamu bilang sudah tua, tapi kalau ditanya soal menikah kamu bilang masih muda ejek Putra.
Dave nyengir kuda, ya hal yang paling menguras tenaga adalah emosi sebetulnya. Jadi aku tidak ingin membuang banyak tenaga ku hanya untuk ribut dengan Chan.
Aku yang akan menjelaskan semuanya.
Bagaimana dengan Zain?
Biarkan dia memainkan perannya dan kita jadi pengatur ceritanya.
Sejak kapan kamu jadi penulis cerita ejek Dave. Tidak sekalian kamu tulis script untuk Daniel agar tidak menspoiler hidup istrimu lagi.
Aku akan mengurusnya jika dia melampaui batasan. Selama hanya ada di benaknya, silahkan saja dia menderita. Tapi jika satu langkah saja dia menyentuh Imelda dan Prince, aku akan langsung mematahkan semuanya.
Aku pikir kamu menjadi lemah karena ada Prince ternyata kamu masih kejam seperti biasa ujar Dave tertawa.