Chereads / CEO Dadakan / Chapter 128 - Kejutan Pentas

Chapter 128 - Kejutan Pentas

Lulu dan Audrey sudah siap untuk pergi ke Sekolah. Niel dan Jeremmy akan menyusul setelah dari RS. Jeremmy harus melakukan pemeriksaan rutin karena memiliki penyakit jantung bawaan dari lahir.

Zai baru saja tiba di Indonesia tapi Prince sama sekali tidak mau menemuinya. Prince marah karena Zai tidak mau membawanya ke Jerman menemui Audrey.

My Princes, Ayah ada shooting di Jepang minggu depan. Nanti setelah shooting ayah berakhir kita bisa jalan-jalan ke India dengan Mami Lulu dan Audrey. Syaratnya Prince harus merayu Mom and Dad agar mengizinkan Prince ikut Ayah.

Prince nga' mau, Prince mau ke Jerman.

Zai kewalahan di buat Prince. Akhirnya dia membuka hp nya dan membuat panggilan telepon untuk Lulu.

Hy kak Lu...

Hy Zai, apa kabarmu?

Aku sedang tidak baik kak!!

Ada apa?

Prince tidak mau membukakan pintu untukku, sepertinya dia akan batal ikut liburan dengan Audrey ujar Zai sambil berteriak agar di dengar Audrey.

Wah, Audrey sini sayang... Lulu memanggil Audrey..

Hallo uncle Ayah panggil Audrey...

Hay My Princess, putri kesayangan ayah... Kamu cantik sekali, memakai gaun warna pink. Princess mau pentas?

Ya Uncle Ayah, Audrey akan menari.

Wah, Uncle Ayah sudah tidak tahan lagi mau melihat My Princess yang cantik menari.

Princess membuka kunci kamarnya, lalu menarik lengan baju Zai.

Aku akan maafin ayah, tapi Prince mau ngomong sama Audrey.

Sure!! ini Zai memberikan HP nya. Sambil memeluk Prince.

Ayah mau ke toilet dulu, Prince ngomong sama Audrey dulu.

Papa, Jeremmy teriak Audrey sambil melambaikan tangan.

Audrey, apakah di sana juga ada Jeremmy?

Ya!! Jeremmy dan Papjem mau menonton Audrey menari.

Ah, Prince sebel... Mommy teriaknya sambil berlari memanggil mommy nya.

My Princess, kamu sedang video callan.

Ya Papa, Audrey sedang video call dengan Prince.

Prince tanya Niel, ya...

Prince dengan muka juteks melihat ke arah kamera.

Hay Prince salam kenal ujar Papjem...

Om siapa?

Nama Om Niel, biasa di panggil Pajem... Kamu lucu sekali...

Mommy teriak Prince lagi...

Apa SuperZ?

Prince langsung memberikan teleponnya ke Imelda.

Bang Zain teriak Imelda. Oh my God!! Benar yang dilihatnya itu Zain. Orang yang mereka cari selama ini.

Imel lihatnya kaget.

Audrey, Papa pinjam Hp nya sebentar ya...

Papa kenal dengan Mom Prince.

Tidak sayang, tapi Audrey sekarang harus ke belakang panggungkan. Nanti Papa yang kembalikan HP mami.

Zain memberi kode agar Jeremny duduk duluan dan dia membawa HP Lulu keluar.

Bang, bagaimana kamu bisa ada di sana?

Imel, abang mohon. Jangan beri tahu siapa pun tentang ini. Bantu Abang ya, kali ini saja. Abang akan jelaskan semuanya padamu. Kamu simpan nomor abang ya dan kirimkan nomormu, nanti setelah Pentas Audrey selesai abang janji akan menghubungimu.

Tapi bang...

Niel panggil Lulu, pentasnya sudah mau dimulai.

Oh ya, baiklah. Sampai nanti ya ujar Niel menutup teleponnya.

Itu hp ku?

Ya, tadi Audrey mengenalkanku dengan Prince. Dia anak yang manis ya. Prince itu siapa?

Dia anak dari Kak Putra dan Imelda dan dia penggemar berat Audrey.

Pantas saja, dia sangat jutek dengan ku. Mungkin dia mengira aku ingin memgambil Audrey dari nya.

Bukan padamu, dia sangat kesal jika Audrey main dengan Jeremmy sebenarnya. Maka itu dia jutek padamu.

Niel tertawa sambil mencoba mengalihkan Lulu agar tidak membahas itu lagi. Ayo kita duduk dulu, acaranya sudah mau di mulai.

Zain tidak menyangka jika akan ketahuan secepat ini. Padahal dia tidak berencana untuk membuka identitasnya sama sekali, dia hanya ingin berada di samping Lulu untuk menjaganya. Dia tidak ingin sama sekali merusak rumah tangga Lulu dan Dodzan. Untuknya yang penting Lulu bahagia itu saja cukup. Dia tidak pernah bermimpi untuk bertemu dengan Lulu lagi setelah 1 tahun yang lalu tapi ketika dia melihat Lulu pertama kali, dia sangat bersyukur melihat Lulu baik-baik saja.

Bohong kalau dia tidak kecewa mengetahui Lulu sudah menikah dan memiliki anak tapi jika hal itu membuat Lulu bahagia, dia akan ikut bahagia.

Awalnya Zain bingung pertama kali bertemu Lulu di lobby apartemen. Kala itu Zain sedang ingin mengambil kunci yang di titipkan Jeremmy di petugas di bawah dan Lulu sedang ingin menitipkan kunci karena Dodzan akan datang. Kala itu Lulu hanya tersenyum lalu meninggalkannya. Dari situ Zain mencari tau info tentang Lulu dari orang-orang di sekitar. Yang mereka tau, Lulu adik dari pengusaha terkenal di Eropa dan merupakan istri pengusaha muda asal Asia. Tidak banyak yang tau tentang masa lalu Lulu karena keseharian Lulu kalau bukan bekerja dia akan stay di rumah Chan. Lulu mempunyai seorang Putri bernama Audrey.

Zain mulai mendekati Lulu dan Audrey sampai akhirnya mereka bisa menjadi teman seperti sekarang. Ini sudah cukup baginya, dia berusaha mencari tau tentang penyakit Lulu di RS tempat Lulu menjalani terapi tapi semua nihil karena Chan menutup data informasi tentang Lulu, bahkan teman Putra yang merupakan dokter lama di RS itu pun tidak mendapatkan apa-apa. Zain tau, Chan dan Putra menggunakan kekuasaan mereka untuk melindungi Lulu.

Niel, kita harus makan malam bersama selesai ini. Audrey terlihat sangat bahagia sekali dengan kehadiran kalian. Aku harus berterima kasih padamu dan Jeremmy.

No Problem Mami, Jeremmy senang bisa menonton pertunjukkan Audrey.

Mami juga sangat berterima kasih padamu sayang. Habis ini Mami akan traktir kalian Es Krim.

Kalau begitu Papa akan membelikan kalian semua hadiah karena sudah menjadi anaknyang baik.

Sungguh Pa?

Ya!!

Thank You so Much Pa, Jeremmy memeluk Zain.

Mami juga boleh minta pelukan ujar Lulu?

Tentu, terima kasih Mami. Jeremmy memeluk Lulu dengan sangat kuat. Jaremmy senang Mami membolehkan Jeremmy memanggil Mami.

Mami juga senang, bisa memiliki Audrey dan kamu di samping Mami.

Lulu merasakan kehangatan di pelukan Jeremmy. Rasa ini pernah dia rasakan dulu tapi rasa ini benar-benar sama dan baunya sangat familiar. Membawa ketenangan dan menghangatkan.

Lulu tau bagaimana rasanya kehilangan orang tua, dulu dia ada Chan yang memeluknya dengan hangat dan dia sudah lumayan besar tapi Jeremmy umurnya baru 7 tahun ini pasti sangat sulit untuknya. Niel bukan bagian keluarganya bahkan hanya teman ibunya. Dia masih membutuhkan sosok seorang ibu di usianya yang masih kecil. Sama seperti Audrey yang masih membutuhkan Dodzan.

Lu, kamu melamun?

Tidak, aku hanya teringat masa kecil ku dulu.

Mami akan jemput Audrey di belakang panggung. Jeremmy dan kamu tunggu di sini ya.

Okey jawab Jeremmy bersemangat.

Pa, apakah Papa masih mencintai Mami Lulu?

Jerem, apa yang kamu tanyakan?

Jerem tau semuanya Pa!! Mami Lulu itu wanita yang Papa cintaikan?

Jerem, dengarkan Papa ya... Semua sudah masa lalu dan Mami Lulu pun sudah memiliki keluarga yang sangat bahagia!!

Tapi Papa akan lebih bahagia jika bersama Mami.

Nak, mencintai bukan berarti harus memiliki dan kamu lihat Audrey. Dia sangat menyayangi Papi nya. Kita tidak boleh menghancurkan kebahagiaan keluarga orang lain hanya karena keegoisan kita. Papa minta Jeremmy jangan pernah membahas hal ini lagi ya nak. Ini sudah takdir yang Tuhan berikan untuk Papa dan Mami Lulu. Papa hanya ingin dia bahagia dan melindunginya. Jeremmy bisa bantu Papa mewujudkan itu?

Baiklah Pa, Jeremmy janji tidak akan membahas hal ini pada siapa pun. Asalkan Papa bahagia, Jeremmy akan lakukan apa saja untuk Papa.

Jeremmy memeluk Zain dengan erat.

Kamu memang anak baik, pekan depan kita harus mengunjungi mommy mu ya. Sudah lama kita tidak ke sana.

Wah, Jeremmy mau membawakan bunga Rose kesukaan Mommy.

Kita akan mencari bersama sebelum pergi ke sana.