Chereads / CEO Dadakan / Chapter 126 - Kenangan Masa Lalu Lulu...

Chapter 126 - Kenangan Masa Lalu Lulu...

Lulu semangat mendengar cerita dari Zai yang di kemas sangat menarik oleh Zai. Bahkan mereka sudah berjanji akan ketempat yang sangat berkesan untuk mereka bulan depan. Zai akan mengajak Lulu ke India. Dimana tempat Lulu bertemu dengan Zain ketika ada seminar kesehatan di sana. Untuk Zai sekarang membuat Lulu mengingat kembali Zain sangat penting, entah kapan Abangnya akan kembali tapi Zai ingin mereka membuat keputusan atas hubungan mereka. Apa pun akhirnya, semua yang di awali sudah seharusnya di akhiri.

Zai melihat Prince dan Audrey yang sedang bermain di temani Dodzan.

Hay, ujar Zai... Kamu pasti sudah tau aku kan tanya Zai sambil duduk di samping Prince.

Ya jawab Dodzan sambil tersenyum.

Maaf kalau kehadiran ku membuatmu tidak nyaman ujar Zai.

Tidak apa-apa, jangan sungkan. Buatku asalkan Lulu bahagia aku akan mensupportnya.

Terima kasih Dodz, sudah mau mengerti. Entah tujuan kita sama atau tidak, aku sangat menghargaimu sebagai suami Lulu tapi mengembalikan ingatan Kak Lulu tentang kakakku adalah prioritas utamaku.

Ya, aku tau. Zain pasti lelaki yang baik sehingga Lulu sampai sekarang belum bisa mencintaiku. Tapi sampai waktunya tiba aku akan terus berusaha mendapatkan hati Lulu.

Kita bisa bersaing secara sehat Dodz ucap Zai, toh apa pun hasilnya itu takdir. Yang pasti keberadaanku di sini untuk mewakili posisi Bang Zain.

Kemana Zain?

Dia menghilang 1 tahun yang lalu, Bang Zain terbangun dari koma 2 tahun yang lalu. Setelah menjalani terapi yang panjang, tiba-tiba dia ke Indonesia untuk mencari Lulu tapi tidak ada. Bahkan dia sampai ke rumah Imelda yang di Jerman untuk mencari Kak Lulu tapi hasilnya juga nihil. Setelah kembali ke AS bang Zain terus berlarut dalam kesendiriannya dan akhirnya 1 tahun yang lalu dia menghilang.

Apakah kalian tidak berusaha mencarinya?

Saat itu aku sedang menjalani shooting film di Hongkong, saat aku kembali bang Zain sudah tidak ada. Ayahku sudah membuat pencarian ke Interpol dan hasilnya masih nihil sampai hari ini.

Semoga Zain baik-baik saja ujar Dodzan.

Thanks Dodz, kalau saja Zain bukan abangku. Aku pasti mendukungmu untuk mendapatkan posisi di hati Lulu tapi Zain adalah abangku dan dia sangat mencintai Kak Lulu sampai saat ini.

Dodzan menepuk pundak Zai, mendapatkan ingatannya kembali adalah keinginan terbesar Lulu. Jadi kamu tidak perlu tidak nyaman, dia menggendong Audrey dan membawanya meninggalkan Zai dan Prince.

Ayah, kenapa Papi Audrey sedih?

Ya, dia bisa mengatakan bahwa dia tidak apa-apa. Tapi tetap saja, matanya tidak mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Apakah Uncle Zain kenal dengan Mami Audrey? Ya, jawab Zai. Ayo My Boy, kita cari udara segar. Ayah mau melihat-lihat ke sekitar taman. Zai menggendong Putra keluar.

Imel, abang bawa Prince main di taman dulu ya!! Sekalian cuci mata.

Okey bang!!

Eh, aku juga ikut teriak Lulu. Masih banyak yang mau aku tanyakan kata Lulu. Audrey come on, ikut mami. Kita cari Ice cream di bawah.

Lu, jangan lupa dengan alergi Prince ujar Putra.

Alergi kacang ujar Zai?

Ya jawab Putra...

Wah, Prince sama seperti Ayah. Ayah dan Mom sama- sama alergi kacang. Kamu memang anak Ayah, ayo kita main mumpung belum malam.

Zai, SuperZ juga alergi coklat. Jadi Jangan Ice Cream Coklat dan Kacang.

Perpaduan sempurna kalau begitu. Kita hanya akan membeli Ice Cream Vanila yang banyak kalau begitu.

Lulu menggandeng Audrey yang memegang tangan Prince. Sedangkan Prince memegang tangan Zai.

Zai, bisa kamu ceritakan bagaimana awal kita bertemu.

Seperti ceritaku, kita bertemu pertama kali di India. Aku yang waktu itu masih sekolah tidak pernah mau ditinggal oleh Abangku. Jadi pada saat ada seminar kesehatan di India aku ikut abangku. Kita pertama bertemu di Taj Mahal. Waktu itu aku yang anak sekolah sangat ingin melihat salah satu keajaiban dunia itu. Tapi abangku sangat sibuk akhirnya aku pergi sendiri hanya berbekal bahasa inggris.

Apakah berjalan lancar?

Ya nga'lah, kalau berjalan lancar. Tidak mungkin kita bisa berkenalan kak. Karena ketika Abang ku kembali ke hotel untuk melihat aku sudah makan belum aku tidak ada, maka semua orang yang ikut seminar akhirnya ikut mencariku.

Lulu tertawa lepas, serius. Wah... memorable banget moment kita bertemu. Tapi dari tadi kamu terus bercerita menyebut abangmu. Apakah sebenarnya aku teman abangmu?

Ya, jawab Zai. Bahkan bukan sekedar teman.

Maksudnya Lulu menatap ke Zai.

Kakak sebenarnya hampir menjadi istri kakakku.

Maksudmu?

Sebelum kecelakaan yang menyebabkan Kak Lulu hilang ingatan. Kakak ku mengalami kebakaran di Lab tempat dia bekerja dan harus di bawa ke AS untuk pengobatan.

Lulu hanya menatap tanpa ekspresi ke Zai.

Siapa nama kakakmu?

Zain Al Hasan, Dokter spesialis kejiwaan. Tapi datang ke Jerman karena ikut dalam proyek pengembangan Obat untuk pasien yang mengalami masalah pengentalan darah. Bang Zain melakukannya karena pada saat Imelda mengandung Prince. Imelda mengalami kehamilan dengan pengentalan darah. Pada saat itu, kita semua datang ke Jerman karena Imelda. Termasuk aku?

Ya, kak Lulu yang mengawasi kondisi Imel selama yang lain masuk ke dalam Lab.

Lulu menatap lurus ke depan. Dimana Zain sekarang?

Bang Zain menghilang 1 tahun yang lalu. Sebenarnya Bang Zain mengalami luka bakar 50% dan koma. Setelah menjalani beberapa operasi plastik akhirnya kondisi badan Bang Zain kembali semula. Bang Zain terbangun dari komanya 2 tahun yang lalu dan membutuhkan waktu setengah tahun menjalankan terapi. 1,5 tahun yang lalu bang Zain sempat mencari Kak Lulu ke Indonesia bahkan ke rumah Imel yang di Jerman tapi semuanya nihil.

Dia kembali ke AS dengan sangat putus asa, terpuruk karena kehilangan Kak Lulu membuatnya tidak kembali ke Dunia Kedokteran. Setelah aku kembali dari mengerjakan film di Hongkong, Bang Zain sudah tidak ada. Ayah sudah mencari kemana-mana dan menggunakan Interpol tapi sampai hari ini masih nihil.

Dada Lulu sesak mendengar penjelasan Zai. Bayangan tentang dia sedang merawat Imelda itu benar adanya tapi bayangan dia melihat seorang wanita dan seorang laki-laki berbicara di sebuah rumah dan ekspresinya di ingatannya sangat kecewa dengan lelaki itu.

Kak, panggil Zai. Ini akan sangat melelahkan. Aku pernah menjaga Imelda dulu ketika dia sakit dan ketika kenangan kakak datang seperti potongan ada baiknya kakak jangan berasumsi dulu. Sampai kakak menerima penjelasan dari sumber yang kakak lihat.

Ya!! aku akan mencoba ucap Lulu.

Zain, apakah lelaki yang selalu membuatnya tidak bisa membuka hatinya untuk Dodzan selama ini.

Kenapa hatinya perih hanya dengan mendengar namanya? Ada kenangan apa yang membuat dirinya sangat kesakitan sampai saat ini.

Zai rasa cukup sampai di sini dulu hari ini, kakak terlihat sangat lelah. Kita masih bisa meneruskannya besok. Aku akan terus datang berbagi cerita dengan kakak.

Lulu mencoba tersenyum kepada Zai.

Kak, satu hal yang harus kakak percayai. Ingatan apa pun yang muncul nantinya. Bang Zai sangat mencintai kakak sampai saat ini. Tidak ada wanita lain selain kakak.

Terima kasih ya Zai, aku akan berusaha mengingat semuanya semampuku.