Chan meminta Putra membawa Zai ke apartemen Lulu. Karena kejadian tadi membuat Chan tidak ikut ke pertemuan itu. Tari mengantarkan Audrey kembali ke apartemen.
Lu, maafkaah Chan!! Dia hanya mencoba melakukan yang terbaik padamu. Kondisinya sangat rumit 4 tahun yang lalu. Percayalah dia tidak pernah sedikit pun ingin membuatmu seperti ini.
Beri Lulu waktu ya!! Lulu tau menyalahkan Kak Chan adalah hal egois tapi Lulu hanya kecewa karena Kak Chan tidak jujur sama Lulu.
Tari memeluk Lulu, kami semua sangat menyayangimu Lu. Putra sebentar lagi akan datang dan membawa satu orang dari masa lalumu. Berusahalah mengingatnya!
Siapa?
Kalau kakak katakan sekarang kamu pasti juga tidak akan ingat. Kita tunggu saja, siapa tau kamu akan bisa mengingatnya walau sedikit.
Baiklah kak!!
Dodz ujar Tari, kita bisa bicara sebentar?
Tentu ujarnya sambil mengajak Tari ke arah beranda.
Chan menitipkan pesan maaf padamu, karena tidak bisa memberikan yang terbaik untukmu sampai akhir.
Aku sudah sangat bahagia dengan kondisi sekarang jadi apa pun yang terjadi nantinya kata kan pada Chan ini bukan salahnya. Ini yang di namakan takdir.
Tari memeluk Dodzan, kamu lelaki yang baik Dodz. Semoga Lulu bisa melihat itu ujar Tari.
Zai, ayo kita berangkat ucap Putra.
Apakah Bang Chan mengizinkanku?
Ya!! Chan sudah menyerah, semoga bertemu denganmu Lulu bisa mengingat sedikit-sedikit tentang masa lalunya.
Apa yang harus kulakukan bang?
Ikut saja alurnya, biarkan semua berjalan semestinya.
Lulu menunggu kedatangan Putra dan Imelda dengan perasaan yang tidak menentu. Ini kali pertamanya dia bertemu dengan orang selain Putra, Imelda, Dave, Serrah.
Kenapa kamu terlihat tidak nyaman ucap Dodzan yang menemaninya.
Aku hanya merasa deg degan, ini kali pertama aku bertemu orang dari masa laluku.
Dodzan merangkul Lulu, tenang saja. Semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak bisa membantumu mengingat apa-apa karena aku bertemu denganmu setelah kamu hilang ingatan. Tapi aku akan menemanimu hingga ingatanmu kembali.
Terima kasih ya Dodz karena sudah membantuku selama ini. Setidaknya aku bahagia kamu yang membantuku mendapatkan hak atas Audrey dan kamu menjadi Papi yang baik untuknya. Lulu menyandarkan kepalanya ke dada Dodzan.
Dodzan selama ini tidak pernah menuntut apa pun pada Lulu, karena baginya asal Lulu tetap bersamanya itu sudah cukup. Dia sudah sangat bahagia dengan memiliki Audrey, dia tidak ingin egois terhadap Lulu karena bagaimana pun ada lelaki lain di kehidupan Lulu sebelum dia kehilangan ingatannya. Walaupun Dodzan tidak pernah bertemu dan tau tentangnya tapi Dodzan yakin lelaki itu pasti bukan lelaki sembarangan karena walaupun Lulu kehilangan ingatannya dia tidak pernah bisa melupakannya walau pun dia tidak ingat siapa lelaki itu.
Hay, Papjem sapa Lulu.
Mami Audrey, hay ucap Jeremmy...
Hay Boy, kamu habis jalan2 sama Papa?
Ya, kami keliling taman. Ini Papi Audrey?
Ya, ini Papi Audrey...
Salam kenal Papi Audrey, saya Jeremmy... Kakak kelas Audrey di sekolah dan juga temannya...
Wah, Uncle senang bisa bertemu Jeremmy... Audrey sudah banyak cerita tentang kamu.
Hy, Dodzan mengulurkan tangannya... Salam kenal saya Dodzan Papi Audrey! Audrey banyak cerita tentang Papjem dan Jeremmy.
Salam kenal, saya Papa Jeremmy. Semua orang di sini memanggil saya PapJem...
Imelda teriak Lulu..
Saya permisi duluan, sepertinya kalian sedang menunggu tamu.
Oh ya, sampai berjumpa lagi. Lain kali kita harus minum kopi bersama ujar Dodzan.
Atur saja waktunya, aku memiliki banyak waktu luang di hari sekolah Jeremmy...
PapJem lalu berjalan menuju ke Lift apartemennya.
Hay Lu, kalian sampai menunggu kami di sini. Mana Prince?
Dia sama Ayahnya dibelakang, semenjak Ayahnya datang. Aku dan Putra sudah tidak laku lagi.
Apakah Ayahnya Prince orang yang aku kenal juga?
Ya, bahkan kamu sangat mengenalnya ucap Imelda.
Lulu melihat ke arah mobil Imelda karena Zai masih belum juga keluar.
Zai turun dari mobil lalu menggendong Prince.
Hy kak Lulu sapa Zai seperti biasanya. Long time no see ucap Zai.
Kamu tanya Lulu?
Aku Zai kak, kakak tidak mengingatku ya?
Ya ujar Lulu tapi bukannya kamu artis hollywood kan ya?
Oh God!! Akhirnya ada yang mengenaliku sebagai artis, aku hampir putus asa kemarin karena Adik kecil ku ini. Sambil mengelus kepala Imelda. Sama sekali tidak pernah menonton film Abangnya. Rasanya perih, sakit tak berdarah. Canda Zai.
Lulu tertawa mendengar kata-kata Zai. Hangat rasanya candaannya sangat sederhana tapi bisa membuat hatinya nyaman.
Ayo kita masuk ke dalam, Lulu mengajak mereka masuk ke dalam.
Zai, apakah kita dulu sangat dekat tanya Lulu ke Zai?
Ya, kita sangat dekat Kak. Sampai-sampai aku sering merasa kalau kamu itu sudah seperti kakakku sendiri. Bukan seperti kakakku yang selalu memperlakukanku dengan kejam. Dulu kamu yang paling sering membelaku ujar Zai.
Apakah aku juga mengenal kakakmu tanya Lulu.
Zai menoleh ke arah Putra dan Dodzan.
Putra menganggukkan kepalanya.
Ya, kakak bahkan sangat kenal dengan kakakku.
Dimana kakakmu? Dia tidak ikut ke sini?
Kakak ku menghilang 1 tahun yang lalu.
Oh, maaf aku tidak bermaksud sama sekali.
Tidak apa-apa kak, kakakku baik-baik saja. Hanya saja dia butuh waktu untuk menenangkan diri. Mungkin karena itu dia menghilang sampai sekarang.
Aku akan banyak bertanya padamu nanti Zai. Aku sangat ingin ingatanku kembali lagi. Tapi mereka semua tidak terlalu banyak moment berkesan denganku. Apakah kita ada moment berkesan?
Ya, bahkan banyak sekali jawab Zai semangat. Kapan Kak Lulu ada waktu luang? Kita bisa pergi mengunjungi tempat-tempat yang pernah kita kunjungi dulu. Kita bisa bermain dan keliling Jerman berhari-hari seperti yang pernah kita lakukan. Jika di sini kurang, kita bisa mengunjungi semua kota dan negara yang pernah kita kunjungi bersama.
Lulu tertawa sambil memukul Zai. Kamu pikir aku nga ada kerjaan apa, aku ini wanita pekerja dan bos nya ada di sini. Serta ada Audrey yang harus aku urus.
Kakak bisa mengambil cuti dan aku akan menemani kak Lulu ketempat-tempat yang memiliki moment indah buat kakak. Dan satu lagi kakak itu seorang dokter dulunya bukan pekerja kantoran. Wah, mereka semua benar-benar menjauhkan kakak dari hal yang paling kakak sukai.
Aku... Dokter?
Ya, Kakak Dokter terbaik dulunya. Kakak dokter spesialis saraf bahkan waktu Imel lumpuh sementara kakak yang membantu proses terapi penyembuhannya.
Kamu pernah lumpuh, sambil menoleh Imelda?
Ya, kira-kira 7/8 tahun yang lalu. Aku saja sudah lupa.
Wah, berarti aku dulu wanita yang keren dong...
Sangat keren, Zai menurunkan Prince dan membisikkan sesuatu sehingga Prince langsung menarik tangan Audrey mengajak ke tempat bermain.
Princess Audrey, Ayah Zai ada hal penting sama Mami. Princess Ayah main sama Prince dulu ya.
Semua langsung terpana dan diam seketika melihat Zai yang sangat sok akrab dengan Audrey .
Zai berdiri sambil memperagakan tangannya. Sampai dimana kita tadi? Oh ya Kakak dulu wanita yang sangat ceria, dokter muda terbaik dan sangat low profile. Kakak tau, kakak pernah bercerita padaku bahwa tujuan kakak menjadi dokter apa?
Apa tanya Lulu dengan semangat.
Kakak ingin membuat Bang Chan bangga sehingga pengorbanan Bang Chan selama ini menyekolahkan kakak sehingga menjadi dokter tidak sia-sia dan kakak ingin membuka rumah sakit saraf khusus untuk untuk orang tidak mampu.
Hay Kak Lulu, kenapa melamun?
Ah, tidak... Sebegitu hebatnya aku dulu...
Kamu pun sekarang hebat Lu jawab Putra. Kamu bisa bekerja di luar basic mu dengan sangat baik dan bisa mencapai menjadi Manager bagian dalam waktu 3 tahun. Semua tidak lepas dari support Chan juga, walaupun Chan melakukan hal yang tidak sesuai keinginanmu tapi percayalah. Yang dilakukan Chan adalah yang terbaik untukmu waktu itu.
Sekarang kamu sudah tau semuanya, semua pilihan ada padamu. Kamu mau menjalani kehidupanmu seperti apa. Kami hanya akan mensupport kamu.