Setelah transit di Singapore penerbangan ke Italia malamnya, akhirnya mereka sampai. Chan dan Tari sudah memesan di Park Hyatt Milano untuk mereka semua. Semuanya sudah datang, beberapa teman dekat Chan dan Putra dari Lombok dan Bali.
Iku malam ini Chan akan mengadakan pertemuan untuk teman-teman kami di Vun Andrea Aprea.
Apakah seperti pesta bujang tanya Imelda?
Ya, semacam itulah tapi tenang karena ini pesta bujang. Chan sudah membooking dan melarang siapa pun masuk kecuali teman-teman laki-laki Chan saja.
Baiklah Puku... Jangan lupa bawa Prince, dia kan juga bujang ujar Imelda.
Putra tertawa, aku tidak akan menjadi bujang kalau Prince ikut...
Imelda hanya tertawa saja, ajak dia atau dia datang sendiri ujar Imelda sambil menuju kamar mandi.
Apakah Prince tidak ingin istirahat dulu ujar Imelda ke Putra?
Entahlah anak itu, dari tadi ikut kemana pun Dodz pergi. Karena dia sangat ingin bertemu Audrey.
Persis seperti kamu Hon ujar Imelda. Jika sudah menyukai seseorang kamu akan mengikuti kemana saja dia pergi.
Eits... Itu hanya karena kamu. Jika orang lain, aku tidak perduli ujar Putra.
Ya, terserahlah!! Aku mau mengunjungi kamar Tari dulu. Kamu mau ikut tanya Imelda?
Bagaimana kalau kita berduaan dulu, kapan lagi bisa seperti ini di tempat yang seindah ini. Mumpung Prince lagi bersama Dodzan. Rayu Putra.
Apakah kamu tidak lelah Puku?
Kalau untuk yang itu tenaga ku selalu terisi full, goda Putra pada Imelda.
Jam sudah menunjukkan Pukul 11 tapi Prince belum kembali sama sekali.
Sudah waktunya Prince makan siang, kenapa dia belum kembali tanya Imelda.
Dodz, dimana kamu?
Apakah Prince tidak kangen daddy dan mommy tanya Putra?
Hy Dad, mom... Prince sedang bersama Audrey sekarang. Nanti setelah kami selesai makan, kami akan segera menemui kalian.
Anak Mommy sedang makan?
Ya, mommy tenang saja. Aku kan sudah dewasa dan bisa makan sendiri.
Waw... baiklah. Mommy tidak akan membuat kamu malu di depan Audrey.
Hon, rencananya Dave akan melamar Serrah ketika kita ke Venesia.
Hah, serius?
Ya, Zepri sudah siap kembali ke kantor Pusat. Aku akan menyerahkan cabang di Singapore padanya ketika dia sudah menikah agar dekat dengan Serrah.
Dave merasa terpukul sekali ketika Chan mengatakan akan menikah dengan Tari. Chan yang tidak pernah percaya kehidupan rumah tangga menikah lebih dulu darinya membuat dia merasa di tampar dengan keras.
Imelda tertawa, aku ikut senang. Akhirnya mereka berani mengambil jalan seperti dirimu dulu Menerima lamaranku ujar Imelda.
Jangan di ungkit lagi. Kalau diingat-ingat kamu yang mengajakku menikah bukan aku. Membuat aku malu ujar Putra. Harusnya laki-laki yang mengajak wanita menikah, ini malah kamu yang mengajakku menikah dimana umurmu malah belum genap 17 tahun ujar Putra.
Ayo bersih-bersih sebentar lagi Prince datang ujar Imelda. Dia membuatkan satu gelas coffe untuk Putra dan memesan layanan kamar untuk makanan. Kamar mereka memiliki teras di luar yang bisa melihat ke arah Danau.
Hp Imelda berbunyi berapa kali, Puku bisa lihat teleponku. Aku sedang mengeringkan rambut.
Imel apa kabarmu? Aku kebetulan ada pekerjaan di Jakarta bisa kita bertemu?
Sebuah pesan singkat dari Zai masuk ke hp Imelda, setelah tidak ada kabar selama 4 tahun ini. Ada apa tiba-tiba Zai menghubungi Imelda.
Siapa Puku?
Putra menunjukkan pesan itu.
Oh My God!! Bang Zai ucapnya.
Maafkan bang, aku sedang tidak di Jakarta. Apa kabarmu?
Zai melakukan panggilan telepon padanya.
Imel, suara lembut dan hangat ini kembali.
Bang Zai, apa kabarmu?
Sehat! Imel bagaimana?
Sehat luar biasa ucap Imelda.
Bagaimana kondisi bang Zain?
Bang Zain sudah sadar 2 tahun yang lalu dan dia baik-baik saja. Sekarang dia masih di Amerika.
Abang akan mampir ke rumah ibu, apakah ibu ada?
Ibu sedang di Batam sekarang dan akan langsung menyusul kami ke sini.
Sepertinya kita belum berjodoh untuk bertemu ujar Zai.
Bagaimana kabar Hirah?
Hirah ok!!
Apakah kalian sudah maaf menikah?
Aku masih terikat kontrak dengan perusahaan di Amerika dan salah satu kontraknya dilarang menikah.
Bagaimana kabar Bang Putra?
Hy Zai, are you okay?
I'm okay bang...
Setelah 4 tahun akhirnya kamu menghubungi kami kembali. Apakah semua baik-baik saja?
Semua sudah baik-baik saja sekarang bang.
Bagaimana kabar Kak Lulu?
Lulu baik-baik saja.
Imelda membuka pintu kamar mereka karena Prince sudah datang.
Daddy, prince langsung berlari ke arah Putra.
My SuperZ, daddy sedang menerima telepon. Tapi Daddy kan lagi cuti, tidak boleh kerja ujarnya. Prince mau mengenalkan daddy pada Audrey anak Aunty Lulu teriak Prince yang kesal karena Putra terus bicara di telepon.
Daddy teriaknya...
Apakah itu putra kalian?
Ya!! anak yang kamu perjuangkan dulu bersama Imelda.
Apakah aku boleh berbicara padanya?
Tentu!!
Prince ini Uncle Zai...
Uncle Zainya mommy?
Ya jawab Putra.
Hello Uncle Zai, akhirnya Prince bisa berkenalan dengan Uncle...
Kamu tau tentang Uncle?
Ya, mommy suka menceritakan tentang kisah perjalanan Zai sampai di besarkan. Apakah Uncle Zain sudah baik-baik saja? tanya polos Prince
Lulu yang mendengar nama Zain, langsung terkejut dan menatap ke arah Prince.
Prince ujar Putra, daddy mau bicara dengan Uncle Zai sebentar ya.
Putra langsung mengambil handphone dari tangan Putranya.
Zai, aku akan meneleponmu kembali nanti ya!! Tiba-tiba aku ingat harus menemui Dave secepatnya.
Put, siapa Zai dan Zain? Kenapa rasanya mereka tidak asing ujar Lulu?
Oh, mereka temannya Imelda di negara tetangga. Dan kebetulan main ke Indonesia.
Kenapa aku merasa mengenal namanya ujar Lulu?
Kamu tidak mengenal mereka, bagaimana kamu mengenal mereka ujar Putra.
Lu, duduk dulu di sini. Kamu sepertinya kelelahan mengurus Audrey selama penerbangan.
Sepertinya begitu Dodz.
Mami ujar Audrey!!
Ya sayang, Audrey mau menikah dengan Prince.
Imelda dan Putra yang mendengar langsung tertawa.
Audrey sayang mau menikah dengan Prince?
Ya, Prince mengatakan mau menikahi Audrey tadi di tempat makan.
Tapi Audrey ingin pernikahan seperti Dad Chan dan Mom Tari.
Wah, Prince harus menjadi pengusaha seperti Uncle Chan berarti ini ujar Putra.
Tidak harus, Audrey akan menerima Prince apa adanya. Mami sama Papi Audrey bisa membuatkan kita pesta pernikahan yang mewah.
Baiklah, besok Audrey dan Prince akan mendampingi pernikahan Dad Chan dan Mom Tari ya ujar Imelda.
Lu, apakah kamu baik-baik saja?
Ya, akhir-akhir ini aku banyak sekali client. Putra tidak memberiku waktu istirahat ujarnya.
Itu resiko bekerja Lu, kamu sebentar lagi bisa mengambil alih posisi Zepri di perusahaan.
Kalau kamu lelah, kamu bisa berhenti bekerja biarkan aku yang membiayai kamu dan Audrey.
Dodz, kamu sudah mau menemaniku selama 3 tahun ini saja sudah hal yang luar biasa bagiku. Bahkan kamu bersedia menikah denganku walaupun hanya demi aku mendapatkan Audrey.
Lu sudah ku katakan, aku akan terus mensupportmu dalam kondisi apa pun.
Papi, Audrey ada teman baru. Namanya Jeremmy...
Jeremmy?
Yah, dia tetangga baru kita. Dulu dia dan daddynya di Amerika. Jeremmy terus menanyakan kenapa Papi tidak pernah pulang?
Lulu melihat ke arah Dodzan. Setelah acara Dad Chan, Papi akan pulang sama kamu nak.
Sungguh dad?
Ya, kamu harus mengenalkan Daddy padanya ya.
Apakah Jeremmy itu laki-laki?
Ya jawab Audrey...
Kalau begitu kamu tidak boleh bermain dengannya!
Kenapa?
Karena kamu akan menikah denganku...
Wah, Putra banget ujar Dodzan...
Put, gimana ini? Anakmu melarang anakku mendekati laki-laki lain.
Putra tertawa lepas, Prince hanya ingin menjaganya Dodz. Jangan salah sangka...
Dia memang Putra versi mini ujar Dodzan.
Tapi Audrey suka bermain dengan Jeremmy...
Pokoknya tidak boleh teriak Prince...
Mami Audrey suka bermain dengan Jeremmy...
Prince Jeremmy umurnya lebih besar dari Audrey jadi dia menganggap Audrey seperti adiknya sendiri.
Berarti dia lebih besar dariku?
Ya, Umurnya 6 tahun.
Umur Audrey 5 tahun
Prince berapa Mami?
Prince 4 tahun ujar Lulu...
Semuanya tertawa!!
Berarti Lulu yang paling kecil ya Mommy tanya Prince ke Imelda
Ya sayang, tapi kamu kan SuperZ...
Oh iya!!
Audrey, tenang saja walaupun Prince paling kecil tapi Prince SuperZ.
Apa itu SuperZ?
Pahlawan untuk Audrey jawabnya
Semua tertawa mendengar jawaban Prince